Mengenal Durian Gundul dan Berduri Pendek yang Unik

  • Bagikan
Sumber foto: http://bjbrigedkibaranbendera.blogspot.com/

Mediatani – Botak dan gundul merupakan keunikan dari durian yang satu ini. Berbeda dengan durian yang identik dengan kulitnya yang berduri membuat durian asal kota Lombok ini menjadi unik dan istimewa.

Durian satu ini benar-benar gundul mulus tanpa duri hanya saja permukaan kulitnya berwarna coklat seperti tempurung kelapa. Berat buahnya sekitar 800-900 gram perbuah. Rasa buahnya manis dengan daging buah yang lumayan tebal.

Durian gundul asal Lombok ini merupakan durian unik yang ditemukan dikawasan hutan lindung tepatnya di Gunung Rinjani.Uniknya, jenis durian gundul seperti ini hanya ada satu-satunya di dunia.

Menurut Dr. Moh Reza Tirtawinata, pakar buah di Bogor, Jawa Barat, mengatakan bahwa bila disodori si gundul asal Lombok yang terbayang bukan durian, tapi buah hutan karena bentuknya yang sangat unik.

Pakar botani Gregori Garnadi Hambali menduga bahwa durian gundul terbentuk akibat mutasi alami atau gen resesif semata.

“Peluang terjadinya pun sangat kecil, satu banding sejuta,” kata Hambali yang bekerja di Kebun Buah Mekarsari.

Durian gundul asal Lombok pertama kali ditemukan pada tahun 2007. Buah durian tersebut muncul di pohon durian yang ditanam di halaman rumah warga desa lereng Gunung Rinjani.  Awalnya, hanya satu buah durian yang gundul di pohon tersebut. Pemilik pohon tidak berani memakannya karena mengira durian tersebut beracun.

Dilansir dari kompas.com, masih di tempat yang sama pada musim berikutnya, durian gundul itu kembali muncul. Anak dari pemilik pohon durian itu pun memberanikan diri memakannya. Saat dicicip, rasanya serupa dengan durian lainnya.

Temuan itu segera dilaporkan ke Dinas Pertanian NTB, yang kemudian langsung berkunjung, memeriksa pohon dan melakukan stek. Mereka mencangkokkan satu ke pohon di halaman belakang Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBP) Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat (NTB).

Harapannya, pohon tersebut akan menghasilkan lebih banyak durian gundul. Namun, penantian mereka cukup panjang. Setelah 12 tahun menunggu, durian gundul kembali muncul.

“Dari 50 pohon … akhirnya satu menghasilkan buah durian gundul. Orang tidak lagi menyebut durian botak sebagai bohong,” kata Maisin, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPSBP Dinas Pertanian NTB.

Maisin mengungkapkan pohon durian tersebut cukup sulit menghasilkan buah durian botak. Rata-rata layu dan mati, tidak menghasilkan buah sama sekali. Namun, dari penelitian didapat, durian gundul cenderung tumbuh ketika bunga jantan dan betina pohon berada di dekatnya. Menurut Maisin, itu adalah hasil dari gen resesif.

Tidak hanya di Lombok, terdapat pula durian yang hampir serupa berasal dari Kasembon, Malang. Berbeda dengan durian asal Lombok, permukaan durian asal Kasembon tidak betul-betul rata. Karena bukannya tidak memiliki duri hanya saja durinya sangat pendek yang hampir botak seperti kulit sukun.

Soal rasa tidak kalah dengan durian yang biasanya. Permukaan daging buahnya kering tapi lengket dan lembut didalam. Rasanya manis agak pahit serta memiliki tekstur yang pulen seperti ketan.

Durian asal Kasembon ini berasal dari pohon milik Patemi. Tepatnya ditemukan pertama kali oleh Amat si penangkar bibit di Ngantang. Amat kemudian melaporkan temuannya kepada D Lutfi Bansir, peneliti dari Durian Research Center, Universitas Brawijaya, pada 2009.

Sayangnya Lutfi belum sempat memakannya. Dia akhirnya dapat mencicipi buah tersebut ntuk pertama kalinya di awal tahun 2010 bersama Trubus.

Menurut Dr. Moh Reza Tirtawinata yang juga pernah mencicipi durian duri pendek asal Kasembon tersebut mengatakan bahwa kita bisa memperpendek waktu untuk memperoleh durian gundul yang ciri duriannya masih khas, yaitu berduri.

Penyilangan si gundul asal Lombok dengan si botak dari Kasembon diharapkan akan muncul durian duri pendek yang rasanya lezat.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version