Mengenal Hiu Kitefin Glow In The Dark dan Fungsi Cahayanya

  • Bagikan
Sumber foto: https://www.iflscience.com/

Mediatani – Sebuah jurnal Italia mengklaim bahwa lebih dari 200 tahun yang lalu, ditemukan hiu jenis Kitefin yang bisa menyala dalam kegelapan. Namun, terkait apa fungsi hiu tersebut bisa menyala pada saat itu belum ditemukan jawabannya. Para peneliti baru menemukan jawabannya pada tahun 2021.

Dilansir dari Discovery, pada Kamis (10/11/2022), hiu kitefin menjadi hiu bercahaya terbesar yang bisa “menyalakan” sirip punggungnya. Menyalanya sirip hiu kitefin ini karena mereka mempunyai jenis dentikel kulit (nama lain sisik hiu) dan organ yang bisa memancarkan cahaya di kulitnya.

Temuan lain dari The Guardian memberitakan bahwa mereka mewawancarai seorang ahli biologi di Université catholique de Louvain, Belgia, Jérôme Mallefet. Mereka mengklaim bahwa telah berhasil melihat dan melakukan penelitan langsung pada hiu jenis kitefin.

Hiu kitefin “glow in the dark” ini ditemukan di seribu mil sebelah timur Selandia Baru, tepatnya di atas kapal penelitian perikanan yang pada saat itu tengah menggunakan jaring pukat skala besar untuk melakukan survei spesies yang mendiami zona laut delapan ratus meter ke bawah.

Meskipun sudah dilakukan survei sebelumnya pada kawasan tersebut untuk menangkan hiu kitefin, akan tetapi Mallefet merupakan orang yang pertama kali memindahkan hiu kitefin ke dalam ruangan yang gelap dengan hati-hati. Dengan lampu yang diredupkan, Mallefet melihat hiu kitefin hidup memiliki cahaya biru-hijau di seluruh tubuhnya.

Fungsi Cahaya di Dalam Gelap Bagi Makhluk Lain

Melansir dari The Guardian, spesies hiu laut dalam yang ukurannya lebih kecil memanfaatkan “lampu” mereka untuk berkomunikasi kepada yang lain dan bertahan hidup.

Beberapa hiu punya duri di punggungnya yang bisa menyala seperti lightsaber. Fungsinya yaitu untuk memperingatkan penyusup agar tidak mendekat dan meninggalkan mereka sendirian. Ada juga yang memiliki perut bercahaya agar bisa mengelabui predatornya.

Selain untuk pertahanan, cahaya tersebut juga diperkirakan sebagai penarik lawan jenis untuk hiu kawin. Beberapa hiu jantan memiliki cahaya tersebut untuk menerangi alat kelamin mereka agar menarik lawan jenis.

Fungsi Cahaya Bagi Hiu Kitefin

Fungsi yang telah dijelaskan di atas sepertinya tidak berlaku untuk hiu kitefin. Hal ini karena hiu kitefin merupakan predator bertubuh besar sehingga mereka tidak perlu untuk bersembunyi dari predator lain.

Mallefet meyakini bahwa cahaya yang terpancar pada bagian bawah mereka fungsinya untuk menerangi dasar laut pada saat mereka berburu, sekaligus membantu mereka mengelabui mangsa tanpa terlihat.

Masih Menjadi Misteri

Mallefet memperkirakan bahwa hiu kitefin menggunakan dua atau tiga hormon setidaknya untuk memicu atau memperlambat emisi cahaya. Sementara untuk berganti menjadi mode “normal,” hiu kitefin membutuhkan proses pergeseran yang memakan waktu cukup lambat. Hiu kitefin bisa bersinar selama satu hingga dua jam.

Sayangnya, salah satu aspek kemampuan bercahaya hiu yang masih menjadi teka-teki, termasuk untuk hiu kitefin adalah bagaimana tepatnya mereka menghasilkan cahaya.

Banyak hewan bercahaya memiliki bakteri simbiotik di dalam tubuhnya yang bertindak sebagai mitra bercahaya, tetapi tidak ada yang ditemukan pada hiu. Makhluk bercahaya lainnya menghasilkan bahan kimia yang melakukan reaksi pemancar cahaya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version