Tanaman Cabe atau cabai merupakan tanaman popular di Indonesia. Cara menanam cabe yang relatif mudah dan permintaan pasar yang besar adalah alasan mengapa budidaya tanaman cabe banyak ditekuni oleh petani. Selain itu kebiasaan masyarakat Indonesia dalam makan, rasanya tak lengkap jika tak ada rasa pedasnya.
Cabai adalah jenis tumbuhan dari genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia sebagai penguat rasa makanan.
Tanaman cabai banyak mengandung minyak atsiri capsaicin selain menyebabkan rasa pedas juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Capsicum mengandung antioksidan seperti karotin yang menggerogoti radikal tubuh. Capsicum diketahui mampu menekan serta mengurangi kolesterol jahat dalam darah yang dapat mengakibatkan kelebihan berat badan dan penyakit jantung.
Selain itu kandungan vitamin A dan C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri pada lambung.
Asal Muasal Tanaman Cabai di Indonesia
Tanaman cabai berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropis yaitu Amerika Selatan. Penyebaran cabai dilakukan oleh penemu Benua Amerika, Christophorus Columbus yang membawa biji cabai ke Spanyol.
Kemudian, pengembara portugis dan Spanyol dalam kegiatan berdagang menyebarkan biji-biji cabai dan masuk di kawasan Asia yaitu india pada tahun 1542 dan masuk ke Indonesia pada Abad ke-16.
BACA JUGA: Cara Membuat Minyak Cabai Bikin Hepi
Jenis Tanaman Cabai Yang Paling Banyak Ditanam di Indonesia
Cabai merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi sehingga menjadikannya salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi.
Diperkirakan terdapat 39 spesies cabai yang sebagian besar hidup dan berkembang di Benua Amerika, tetapi masyarakat Indonesia umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika. Berikut jenis-jenis cabai yang banyak ditanam di Indonesia.
1. Cabai Rawit
Tanaman cabai rawit tergolong tanaman semusim atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak. Cabai rawit memiliki tiga jenis, yaitu cabai kecil, cabai ceplik, dan cabai putih.
Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan dan dapat dipanen 15-18 kali.
Buah cabai rawit tumbuh tegak mengarah ke atas. Buah yang masih muda berwarna putih kehijauan atau hijau tua, ketika sudah tua menjadi hijau kekuningan, jingga, atau merah menyala.
BACA JUGA: ZPT Yang Diperlukan Untuk Pertumbuhan Cabai/Cabe
2. Cabai Keriting
Cabai keriting termasuk tanaman semusim, berbentuk perdu, berdiri tegak dengan berbatang kayu, dan memiliki banyak cabang. Tinggi tanaman dewasa antara 65-120 cm.
Cabe keriting baru bisa dipanen saat berusia sekitar 75 hinggau 85 hari dengan waktu setiap 2 hingga 5 hari sekali. Buahnya buah buni berbentuk kerucut keriting atau bengkok dan meruncing pada bagian ujungnya. Buah muda berwarna hijau tua, dan menjadi merah cerah setelah masak.
BACA JUGA: Cara Menanam Cabai Rawit Yang Tepat Agar Hasil Panen Melimpah
3. Cabai Besar
Cabe Besar mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.
Buah cabai memiliki plasenta sebagai tempat melekatnya biji. Plasenta ini terdapat pada bagian dalam buah. Pada umumnya daging buah cabai renyah dan ada pula yang lunak. Ukuran buah cabai beragam, mulai dari pendek sampai panjang dengan ujung tumpul atau runcing.
BACA JUGA: Cara Menanam Cabe Rawit Agar Berbuah Lebat
4. Paprika
Paprika merupakan salah satu jenis cabai yang sering disebut cabai manis atau sweet paper. Waktu panen tanaman paprika tergantung pada kondisi pertanaman, biasanya tanaman paprika dapat dipanen mulai umur 3 sampai 3,5 bulan dengan buah paprika masih hijau. Masa produktif paprika adalah 9 bulan aritnya bias panen 3 kali.
Paprika warna hijau ini bila dibiarkan akan terus menjadi buah paprika yang berwarna merah, kuning, orange, tergantung pada varietasnya.
BACA JUGA: Teknik Dan Cara Menanam Cabe Dalam Pot