Mediatani – Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL merupakan teknik untuk mengelola limbah industri maupun rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Apa itu IPAL? Istilah ini memang seringkali ditemui dalam dunia industri. Seperti yang diketahui, dalam berbagai sektor industri tentu saja menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Nah, untuk mengurangi pencemaran lingkungan, maka dibutuhkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Berdasarkan data, Indonesia memiliki perusahaan kecil sekitar 70% yang belum melakukan pengelolaan limbah dengan baik. Padahal, perintah penerapan IPAL sudah tertulis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Laut.
Pengertian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
IPAL merupakan seperangkat teknik, struktur, dan peralatan yang memang sengaja dibuat untuk memproses dan mengelola limbah. Tujuannya agar limbah yang dihasilkan oleh industri bisa dibuang pada tempat yang tepat tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Limbah yang nantinya akan dikelola biasanya berasal dari limbah domestik atau rumah tangga, industri, sisa operasional pabrik, dan juga pertanian. Agar IPAL bisa dijalankan dengan baik dan sesuai standar, maka diperlukan POPAL (Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah).
Menyaring dan membersihkan cairan yang sudah tercemar dari bahan kimia ataupun organik merupakan tujuan utama dari teknik IPAL.
Dari sinilah, Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL memiliki urgensi dilakukan dengan prosedur yang benar agar bisa bermanfaat kembali di kemudian hari.
Jenis-Jenis IPAL yang Digunakan dalam Dunia Industri
Perlu Sobat Mediatani ketahui, kebutuhan IPAL dalam setiap gedung berbeda-beda tergantung dengan kondisi dan kebutuhan. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan IPAL juga cukup mahal. Oleh sebab itu, rasanya terlalu berlebihan jika pabrik rumah tangga skala kecil menerapkannya.
1. IPAL Komunal
Jenis IPAL satu ini memiliki bentuk seperti kereta api, bus, atau alat transportasi umum lainnya. Mengapa demikian? Karena jenis IPAL komunal memang sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunitas atau industri dalam skala besar.
Jangkauan dari IPAL komunal memang lebih luas dari pada jenis IPAL lainnya, baik dilihat dari segi unit pengelolaan limbah dan struktur instalasinya. Oleh sebab itu, pembuatan IPAL komunal sebaiknya dilakukan dalam komunitas dan jauh dari lingkungan masyarakat.
Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal limbah domestik membutuhkan biaya pemasangan sekitar Rp350 juta. Sedangkan IPAL komunal limbah rumah sakit membutuhkan biaya pemasangan lebih besar mencapai Rp1,1 miliar.
2. IPAL Mandiri
IPAL mandiri memang tidak begitu populer karena memiliki fungsi yang tidak banyak. IPAL mandiri cocok digunakan bagi konsumen yang bersifat perorangan atau per kepala keluarga. Dari segi biaya, penggunaan IPAL mandiri tentu saja jauh lebih ekonomis dibandingkan IPAL komunal.
Bagi Sobat Mediatani yang ingin memasang IPAL mandiri bisa memilih beberapa pilihan biaya dan model instalasi. Pada umumnya biaya pemasangan IPAL mandiri hanya berkisar Rp10 juta untuk merancang IPAL yang berfungsi dengan baik dan berkualitas tinggi.
IPAL mandiri membutuhkan budget yang lebih besar untuk penggunaan jangka panjang. Oleh sebab itu, jika ada kerusakan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah, maka menjadi tanggung jawab pribadi untuk melakukan service.
Walaupun memiliki kekurangan, namun penggunaan IPAL mandiri jauh lebih baik dibandingkan tanpa menerapkan IPAL sama sekali. Setidaknya, pengelolaan air limbah bisa berjalan dengan baik dan teratur tanpa merugikan masyarakat sekitar.
**
Sudah paham tentang pengertian dan jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)? Setiap aktivitas yang dilakukan memang tidak bisa lepas dengan limbah. Oleh karena itu, memberdayakan IPAL adalah pilihan tepat untuk mengelola limbah secara optimal agar bisa dimanfaatkan kembali.