Mediatani – Belakangan ini, tren memelihara tanaman hias di pekarangan rumah memang sedang digemari. Tidak hanya para ibu-ibu, tetapi banyak juga kalangan lain yang gemar mengoleksi tanaman hias ini. Salah satu yang menjadi primadona adalah tanaman janda bolong atau Monstera.
Menurut Ina Erlinawati selaku peneliti Botani dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyampaikan bahwa tanaman hias janda bolong merupakan anggota suku Araceae atau talas-talasan dari marga Monstera. Berikut ini lima fakta terkait tanaman hias janda bolong yang perlu diketahui:
1. Janda bolong berasal dari Amerika
Tanaman janda bolong atau Monstera ini berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini sendiri meliputi Belize, Bolivia, Brazil, Columbia, Costa Rica, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Honduras, Lesser Antiles, Mexico, Nicaragua, Panama, Peru, Suriname, Trinidad dan beberapan negara lainnya.
2. Janda bolong bisa berbunga Hampir serupa dengan beberapa jenis Araceae lainnya
Ternyata tumbuhan janda bolong ini juga bisa menghasilkan bunga. Pada lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi, tumbuhan janda bolong ini bisa berbunga sepanjang tahun. Tetapi, bukan hanya berpengaruh dari faktor lingkungan yaitu berkelembapan tinggi, pada umumnya tumbuhan janda bolong ini berbunga pertama kalinya saat usia tanaman tersebut mencapai tiga tahun.
3. Tumbuhan janda bolong hidup di alam
Tanaman janda bolong ini termasuk kedalam tumbuhan semi epifit atau tumbuhan yang memiliki akar tetap sampai tanah, merambat, lalu menempel pada tumbuhan lainnya. Pada umumnya, tanaman janda bolong ini akan tumbuh subur pada lingkungan yang memiliki intensitas cahaya yang cukup rendah.
4. Asal usul lubang-lubang pada tanaman janda bolong
Ina Erlinawati menjelaskan bahwa lubang-lubang yang terdapat pada daun janda bolong itu sebenarnya terbentuk karena terjadinya mekanisme alami.
“Tanaman janda bolong ini habitat aslinya adalah di alam, sehingga tumbuhan ini hidup semi epifit, di mana kanopi pohon besar yang lain menutupinya,” jelas Ina.
Dijelaskan bahwa kanopi dari pohon besar yang menutupinya, membuat tanaman janda bolong akan berusaha untuk terus bertahan hidup dengan menangkap bintik matahari atau berkas kecil dari sinar Matahari yang kemudian menembus sela-sela kanopi. Strategi yang dilakukan tumbuhan janda bolong ini agar sinar matahari mampu diserap efektif, yaitu dengan membentuk lubang-lubang di daunnya tersebut.
Adanya sejumlah lubang pada daun menjadikan luas penampang daun menjadi lebih kecil, sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan sinar matahari yang diterima, dibandingkan apabila luas penampang daus besar atau tidak bolong.
5. Monstera deliciosa bisa dimakan
Fakta lain yang diungkap oleh peneliti Botani LIPI ini, bahwa selain M obliqua dan M. adansonii, terdapat pula jenis Monstera deliciosa (M. deliciosa) yang juga biasa dijadikan sebagai tanaman hias, bahkan diketahui juga bisa dikonsumsi. Ciri fisik dari janda bolong jenis M. deliciosa ini adalah memiliki daun yang sobek hingga ujungnya dan daunnya juga tidak bolong-bolong.
“Deliciosa kan mempunyai arti enak dimakan,” kata Ina.
Sekadar informasi bahwa bagian tumbuhan yang bisa dimakan dari janda bolong pada jenis M. deliociosa ini ialah buahnya jika telah matang sempurna. Meskipun demikain, jangan sekali kali untuk mencoba memakannya jika masih dalam keadaan belum matang sempurna, sebab akan berisiko menyebabkan iritasi dan juga bengkak pada daerah mulut.
Itulah beberapa fakta terkait dengan tanaman janda bolong, menurut Anda informasi mana yang baru Anda ketahui?