Mediatani – Dalam momen peringatan Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day yang jatuh setiap tanggal 8 juni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak semua pihak untuk terus menjaga laut karena memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan manusia.
“Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah, ekosistem lautnya yang rusak, hilangnya keanekaragaman hayati, naiknya permukaan laut dan meningkatnya polusi yang mengancam kehidupan di bawah air,” ungkap Luhut, dilansir dari SariAgri, Selasa (8/6).
Saat tengah melakukan kunjungan kerja di Guiyang, Cina, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sangat peduli dengan pemanfaatan dan pengelolaan wilayah laut dan berfokus pada pembangunan kelautan berkelanjutan.
Terbukti sejak 2014, tambah Luhut, pemerintah Indonesia kembali memfokuskan arti penting kelautan dan kemaritiman dalam program kerja nasional, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan laut berkelanjutan.
Selain di dalam negeri, Indonesia di tingkat global juga menjadi negara yang terdepan dalam melahirkan ide sekaligus merajut kerja sama dalam melakukan pengelolaan dan menjaga laut. Salah satu upaya yang diinisiasi oleh Indonesia adalah Archipelagic and Island States Forum (AIS) sejak 2017.
Forum yang dikoordinasikan oleh Kemenko Marves bersama UNDP itu mendorong negara-negara pulau dan kepulauan lainnya untuk sama-sama menjaga laut bagi generasi mendatang dan mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi.
“Lautan telah memberikan manfaat yang berlimpah bagi kehidupan manusia, untuk itu kita harus mendorong upaya pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi dengan penerapan prinsip ekonomi biru,” ujar Luhut.
Dia juga mengingatkan semua pihak agar turut berkontribusi untuk menciptakan dunia dengan kondisi yang lebih baik di darat dan di bawah air untuk generasi mendatang.
“Bersama-sama, mari kita mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melindungi ekosistem global dan melestarikan kehidupan laut, karena laut memilih kita untuk menjadi sahabat bagi keberlangsungannya,” ucapnya.
Hari Laut Sedunia 2021
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan bahwa setiap 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day. Dilansir dari laman resmi UNESCO, gagasan Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan di KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992 silam.
Usul tersebut disampaikan oleh delegasi asal Kanada. Menurutnya perlu ada hari khusus untuk memperingati persoalan kelautan. Namun, usulan tersebut tak langsung diresmikan.
Pada 2002, Komisi Oseanografi Antar Pemerintah (IOC) UNESCO mendanai Jaringan Kelautan Dunia yang memiliki peran penting dalam membangun dukungan terkait Hari Laut Sedunia. Pada 5 Desember 2008, PBB baru secara resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) melalui resolusi 63/111.
Peringatan Hari Laut Sedunia itu bertujuan untuk merayakan dan mensyukuri bersama adanya lautan di dunia dan hubungan pribadi antara manusia dengan laut. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran manusia tentang peran penting lautan dalam kehidupan dan berbagai upaya yang dapat dilakukan manusia untuk melindungi lautan.
Hari Lautan Sedunia dirayakan untuk mengingatkan semua orang bahwa laut merupakan paru-paru planet Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Oksigen yang kita hirup sebagian besar berasal dari lautan. Laut juga menjadi sumber utama makanan dan obat-obatan serta menjadi bagian penting dari biosfer.
Hari Laut Sedunia tahun ini memiliki tema “The Ocean: Life and Livelihoods” atau “Lautan: Kehidupan dan Sumber Penghidupannya”. Lebih dari 70 persen planet ini ditutupi oleh lautan dan menjadi sumber kehidupan umat manusia. Selain itu, laut juga merupakan kunci ekonomi kita dengan perkiraan 40 juta orang dipekerjakan oleh industri berbasis laut hingga 2030.