Millenial Shrimp Farm di Maharayya Diharapkan Jadi Role Model Bagi Pembudidaya di Selayar

  • Bagikan

Mediatani – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di tengah masa pandemi Covid-19.

Salah satunya dengan menyerahkan Bahan Percontohan Penyuluhan Perikanan ‘Budidaya Udang Vaname Tambak Milenial’ di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin, 5 Juli 2021.

Kegiatan Serah Terima bahan percontohan tersebut dilakukan KKP melalui Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, salah satu UPT dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP).

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati secara daring, mengungkapkan bahwa budidaya udang vaname menggunakan tambak milenial di Desa Maharayya, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hal tersebut telah ditetapkan sebagai inovasi dan lokasi percontohan melalui Keputusan Kepala BRSDM KP Nomor 103/KEP-BRSDM/2021 tentang Penetapan Jenis Inovasi dan Lokasi Percontohan Penyuluhan KP Tahun 2021.

“Era saat ini, perlu adanya dorongan kepada masyarakat terutama generasi milenial untuk tidak hanya berpikir menjadi pegawai atau karyawan, melainkan menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja di bidang perikanan, “ ujar Lily.

Menurutnya, hal itu dapat diwujudkan dengan pendampingan dari penyuluh perikanan, banyak sektor potensial untuk dikembangkan, seperti usaha budidaya, penangkapan, pengolahan hasil perikanan, pemasaran hasil perikanan dan petambak garam.

Kegiatan ini juga dilaksanakam guna mendukung program terobosan KKP tahun 2021-2024, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal.

Dalam upaya kali ini, penyuluh perikanan menjadi garda terdepan pemerintah yang siap mendukung terlaksananya program tersebut dalam rangka mendorong kelompok pembudidaya agar menjadi lebih sejahtera. 

“Adanya kegiatan percontohan Tambak Milenial yang akan dilaksanakan penyuluh perikanan dengan ikut didukung oleh teknologi hasil riset BRPBAP3, diharapkan dapat menjadi role model bagi pembudidaya di wilayah tersebut, khususnya Desa Maharayya dengan keterbatasan lahan tambak masyarakat dapat melakukan budidaya di halaman rumah atau lahan yang belum termanfaatkan,” terang Lilly.

Untuk diketahui, Budidaya Vaname Tambak Milenial atau Millenial Shrimp Farm (MSF) merupakan kegiatan budidaya yang menerapkan teknologi tambak bioflok skala intensif.

Tambak Milenial yang digunakan ini memiliki kapasitas 100-200m³ atau 200 ton yang dilengkapi supply air dan oksigen, serta harus dilengkapi dengan peralatan era milenial dalam perawatannya. Salah satu fitur canggih yang digunakan, seperti smart sensor serta pemberian pakan secara otomatis.

Pelaku utama dari Tambak Milenial ini nantinya yang ditargetkan adalah para kaum milenial yang siap mengadopsi ilmu di era milenial.

Dengan adanya tambak percontohan ini, masyarakat yang berada jauh dari kawasan mangrove sekalipun tetap dapat menerapkannya. Dengan menerapkan teknologi tambak milenial, kegiatan budidaya udang vaname dapat dikerjakan di berbagai kondisi lahan dan sangat fleksibel untuk berpindah tempat.

Lebih lanjut, Kepala BRPBAP3 Maros, Asda Laining, memaparkan bahwa kegiatan percontohan Budidaya Vaname Tambak Milenial yang akan dilaksanakan Penyuluh Perikanan Selayar didukung oleh teknologi hasil riset BRPBAP3 Maros berupa teknik budidaya dan probiotik Rica (Research Institute for Coastal Aquaculture).

Dalam penerapannya, bakteri probiotik tersebut terbukti mampu menghambat perkembangbiakan patogen, penetralisir kualitas air, dan sebagai pakan di dalam perairan.

“Dalam kegiatan Serah Terima Percontohan Penyuluhan Perikanan ini, BRPBAP3 Maros memberikan bantuan bahan percontohan, salah satunya adalah dua buah kolam (diameter 15 m) dan IPAL sederhana (diameter 3m), bahan listrik mandiri sebagai penggerak kincir (kincir, dinamo, aerator, dan lainnya) dan bahan bahan aplikasi probiotik Rica,” jelas Asda.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar, Makkawaru juga menyampaikan apresiasinya kepada KKP terkait bantuan percontohan yang disalurkan. Makkawaru juga tidak lupa berterima kasih atas kinerja penyuluh perikanan selama ini dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di wilayahnya.

Dia menyampaikan bahwa saat ini budidaya tambak udang di Kabupaten Kepulauan Selayar masih minim dan tengah menjadi fokus pemerintah dalam membangun tambak udang. Dengan adanya kegiatan percontohan ini, para nelayan diharapkan mau beralih pada budidaya dengan menerapkan teknologi yang baru.

“Memang tumpuan kita secara geografis saat ini adalah perikanan tangkap, namun ke depan kita perlu pelan-pelan beralih kepada budidaya dengan teknologi baru. Karena kalau hanya mengandalkan perikanan tangkap sumber daya laut akan tertekan dan akhirnya hasil tangkapan tidak dapat memenuhi permintaan masyarakat. Jika percontohan ini berhasil panen dan menguntungkan, masyarakat bisa tertarik untuk mengadopsi,” pungkasnya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version