Pakar Ingatkan Petani Utamakan Penggunaan Pupuk Organik

  • Bagikan
Sumber foto: republika.co.id

Mediatani – Guru besar dari IPB University Iswandi Anas mengingatkan petani Indonesia untuk lebih mengutamakan penggunaan pupuk organik untuk lahan yang mereka garap lantaran memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan pupuk kimia yang dibuat pabrikan.

“Seharusnya kita menggunakan pupuk organik itu sebagai pupuk utama, bukan pupuk kimia seperti NPK. Kenapa? Karena pupuk organik memiliki 16 unsur hara yang diperlukan oleh tanaman,” kata Iswandi Anas, dilansir dari Antara, Senin (7/11).

Menurutnya, pupuk organik memiliki manfaat yang lebih kaya bagi tanaman dan tanah. Terdapat 16 unsur hara di dalam pupuk organik, jauh lebih banyak dibanding pupuk anorganik NPK yang hanya mengandung tiga unsur hara, yakni nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K).

Ia merincikan unsur hara yang terdapat di dalam pupuk organik, yaitu C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Bo, Mo, Cl, Fe, dan Mn. Menurut Iswandi, salah satu manfaat utama pupuk organik yaitu memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat tanah.

“Kemudian pupuk organik mampu memperbaiki hampir semua sifat tanah, mulai dari sifat fisik, kimia, hingga sifat biologis. Sedangkan pupuk kimia tidak, hanya memperbaiki ketersediaan N, P, K,” kata Iswandi.

Selain itu, pupuk organik juga bisa memberikan dampak positif bagi organisme renik yang dapat menunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tanaman.

“Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya,” jelasnya.

Dari sisi ekonomi, tambah Iswandi, pupuk organik bisa diproduksi sendiri oleh petani sehingga tidak lagi selalu bergantung pada keberadaan pupuk sintetis yang harganya terus mengalami kenaikan.

“Jadi, sekali lagi istilah pupuk utama itu harusnya pupuk organik, bukan pupuk NPK. Semoga diketahui oleh semua petani, pejabat, sehingga kebijakan-kebijakan yang dilahirkan bisa menyokong bahwa pupuk organik adalah pupuk utama. bukan NPK,” tutur Iswandi.

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga selalu mengajak petani dan generasi muda untuk membuat pupuk organik buatan dalam negeri. Pupuk organik dinilai memiliki banyak manfaat bagi tanaman dan tanah.

“Saatnya yuk kita pakai kekuatan kita buat pupuk sendiri, dari apa yang ada di sekitar,” kata Mentan SYL.

Baru-baru ini Mentan SYL mengajarkan cara membuat pupuk organik Biosaka kepada petani yang ada di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bahan alami yang digunakan untuk membuat Biosaka adalah ekstrak hasil remasan dari berbagai macam tanaman sehat yang tumbuh di sekitar areal persawahan yang sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, salah seorang penggagas pupuk organik, Ansar menjelaskan bahwa pupuk organik dapat bersirkulasi dengan biaya pertanian yang murah dan mudah.

“Saya yakin nantinya dapat bersirkulasi dengan biaya pertanian yang murah, mudah, mudah-mudahan jadi profesi harapan anak-anak muda Indonesia di masa depan,” kata Ansar.

 

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version