Merawat kaktus sebenarnya bukanlah hal yang sangat mudah. Jika ada kesalahan dalam perawatannya, maka akan berakibat fatal. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara perawatannya.
Mediatani – Banyak orang berpendapat jika kaktus adalah tanaman yang kuat dan tidak butuh banyak perawatan. Jika dilihat dari habitat aslinya kaktus, yaitu di daerah gurun, pandangan tersebut tidaklah keliru. Namun jika kita memelihara kaktus di tempat tinggal kita, di Indonesia, yang beriklim tropis dengan kelembapan udara yang relatif tinggi, walaupun kaktus memiliki kemampuan kuat untuk beradaptasi dengan lingkungannya, tanpa pemeliharaan yang tepat, kaktus tersebut akan mudah terserang penyakit dan hama.
Dilihat dari penggunaannya, pada saat ini kaktus dapat digolongkan sebagai tanaman hias. Karakteristiknya yang cenderung kuat beradaptasi dengan lingkungan yang tandus, membuat tanaman ini banyak disukai oleh pemula dalam tanaman hias maupun penggemar tanaman hias yang sedikit memiliki waktu untuk mengurus tanamannya.
Kondisi lingkungan di negara kita yang pada umumnya memiliki kelembapan tinggi, dapat membuat kaktus mudah terserang penyakit. Kebanyakan penyakit pada kaktus disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme lainnya. Merawat kaktus yang sakit dan mengembalikan keindahannya cukup sulit, jadi perawatan terbaik adalah memantau kondisi pertumbuhannya secara teratur dan menanganinya sebelum terjadi gangguan hama atau penyakit. Secara umum penanganan maupun merawat kaktus dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Menggunakan Media Tanam yang Tepat
Di habitat aslinya kaktus tumbuh di daerah gurun yang tandus, banyak media tanam yang dapat digunakan agar kondisinya menyerupai habitat asalnya, salah satunya adalah menggunakan campuran tanah, pasir dan kerikil. Jika Anda menanam kaktus di dalam pot, tempatkan kerikil pada lapisan terbawah agar air dapat cepat turun dan tidak menggenangi media tanam di atasnya.
Untuk pemupukan, hindari penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang, karena beresiko mendatangkan hama ataupun penyakit bagi kaktus. Berikan pupuk buatan, baik yang berbentuk butiran atau yang dilarutkan dalam air.
Batasi Penyiraman
Di alamnya, kaktus tumbuh di daerah yang kering dengan minim curah hujan, untuk itu jangan menyiram kaktus peliharaan Anda seperti tanaman lainnya. Lakukan penyiraman paling banyak dua kali dalam seminggu, pada saat pagi hari, batasi air yang digunakan pada saat menyiram, agar jangan sampai membuat media tanam menjadi sangat basah.
Penyiraman yang berlebihan sampai membuat media tanam menjadi terlalu lembab, dapat membuat kaktus lebih mudah membusuk.
Meletakkannya di Bawah Cahaya Matahari
Sebagian besar tanaman memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Demikian juga kaktus, sebagai tanaman yang berasal dari daerah gurun, mereka membutuhkan banyak sinar matahari. Hal ini diperkirakan karena struktur tubuh mereka yang menghalangi penguapan air, serta keterbatasan kemampuan akar kaktus dalam menyerap air, tanpa mendapatkan cukup cahaya matahari dapat membuat kaktus menjadi lembab dan mudah terserang penyakit.
Melakukan Karantina
Apabila kaktus yang Anda miliki terlihat mengalami gejala sakit maupun serangan hama, maka Anda perlu merawat kaktus tersebut secara terpisah dari tanaman di sekitarnya. Segera lakukan karantina dengan mengisolasi kaktus yang terserang hama ataupun penyakit tadi dari tanaman lain di sekitarnya, agar hama atau penyakit tadi tidak menyebar kepada tanaman yang lain.
Selain itu, bila Anda hobi mengoleksi kaktus, pada saat membeli atau mendapatkan kaktus yang baru, jangan segera meletakkannya dalam jarak yang berdekatan dengan kaktus yang sudah ada. Karena bisa saja kaktus tersebut membawa hama atau bibit penyakit. Lakukan isolasi selama sekitar sebulan, sampai dapat dipastikan kaktus baru tersebut tidak membawa penyakit maupun hama.
Merawat Kaktus yang Terserang Hama Atau Penyakit
Kaktus yang terlanjur sakit baik karena serangan hama ataupun bakteri, pada umumnya akan menunjukkan gejala tidak sehat pada batangnya, misalnya ada bagian yang membusuk, mengalami perubahan warna, atau terdapat kelompok hewan kecil yang bersarang pada batang kaktus. Semakin awal gejala terdeteksi dan ditangani maka semakin besar juga peluangnya untuk merawat kaktus milik Anda tersebut dan memulihkan kondisinya.
Ada beberapa gangguan yang sering dialami oleh kaktus dan masing – masing memiliki cara penanganan yang berbeda.
1. Pembusukan
Biasanya pada kaktus yang mengalaminya akan terlihat perubahan warna, pada bagian batang maupun bagian bawah kaktus akan terlihat bercak yang berwarna lebih terang, kecoklatan atau bercak berwarna kehitaman. Jika tidak ditangani bercak tadi akan bertambah besar dan menghabisi kaktus tersebut.
Pembusukan pada kaktus umumnya disebabkan oleh bakteri dan jamur. Penyakit ini biasanya dampak dari penyiraman yang berlebihan ataupun media tanam yang terlalu basah karena kurang mengalirkan air.Hal ini merupakan masalah yang sangat umum yang sering dihadapi oleh penggemar kaktus pemula.
Untuk merawat kaktus yang mengalami pembusukan, Anda dapat melakukannya dengan cara :
- Pisahkan kaktus dari kaktus maupun tanaman Anda yang lain dengan mengkarantinanya di tempat tersendiri.
- Potong bagian yang membusuk, bila jenis kaktus merupakan jenis yang bercabang, potong dari pangkal cabangnya.
- Berikan antiseptic seperti alkohol atau yodium tincture.
- Pindahkan kaktus ke tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung selama beberapa hari, sampai bagian yang dipotong mengering.
- Sebelum mengembalikan kaktus ke tempatnya semula, ganti pot maupun media tanam dengan yang baru.
Overwatering
Semua jenis kaktus bersifat sukulen, yaitu mereka menyimpan air di dalam selnya. Jika Anda menyirami kaktus berkali – kali secara berlebihan, kaktus akan mulai membusuk. Untuk merawat kaktus yang mengalami penyiraman berlebihan atau overwatering, Anda dapat melakukannya sebagai berikut :
- Keluarkan kaktus dari pot.
- Bersihkan akar kaktus Anda dengan air hangat dan gantung secara vertikal hingga kering selama 3-4 hari.
- Pastikan media tanam yang ada di dalam pot sudah tidak basah, sebelum Anda menanamnya kembali.
- Jika ada bagian yang mulai membusuk, potong area tersebut dan ganti media tanam dengan yang baru. Beberapa kaktus dapat pecah jika disiram air, jadi Anda harus menunggu hingga bekas luka sembuh sebelum menyiramnya.
2. Serangan Hama
Walaupun tanaman kaktus berduri dan terlindungi dengan baik dengan lapisan kulitnya yang tebal, hal tersebut tidak menjamin dari serangan hewan – hewan kecil yang suka menghisap sarinya. Berikut hewan hewan yang sering menjadi hama bagi kaktus beserta cara penanganannya.
a. Tungau
Kaktus yang terserang tungau akan muncul bercak – bercak gelap berwarna kecoklatan pada permukaan kulitnya, yang disertai munculnya jaring laba – laba halus berwarna putih.
Untuk merawat kaktus yang terserang tungau, Anda perlu menyikat bagian yang dihinggapi tungau sampai bersih, dengan menggunakan sikat halus, misalnya sikat gigi, dengan menggunakan sabun detergen. Karena ukurannya sangat kecil, untuk memastikan masih terdapat sisa tungau atau tidak, Anda dapat memeriksanya dengan bantuan kaca pembesar.
Tungau bukan termasuk jenis serangga, namun tergolong kepada keluarga laba – laba, sehingga menggunakan cairan pembunuh serangga belum tentu efektif untuk membasminya.
b. Cacing
Cacing dapat mengganggu akar kaktus dan serangan cacing yang parah dapat membuat akarnya menjadi tidak berfungsi. Biasanya hama ini terbawa melalui tanah yang digunakan sebagai media tanam. Kaktus yang terserang cacing sulit untuk dideteksi tanpa mengeluarkannya dari pot. Gejalanya kaktus akan terlihat layu, dan lama kelamaan mati.
Untuk merawat kaktus dengan gejala tersebut, keluarkan kaktus dari potnya, bersihkan akarnya dan cuci dengan air hangat. Ganti media tanam dengan yang baru, sebelum memasukkan kaktus kembali ke dalam pot. Selain itu Anda juga dapat menggunakan pembasmi cacing yang banyak dijual di pasaran.
c. Kutu
Serupa dengan tungau, hewan berukuran kecil ini juga menyukai sari kaktus. Pada umumnya jenis kutu yang sering ditemukan adalah kutu putih. Gejalanya pada bagian yang dihuni kutu akan terlihat bercak berwarna putih. Untuk merawat kaktus yang terserang kutu, dapat menggunakan cara seperti pada cara penanganan tungau, yaitu dengan menyikatnya sampai bersih. Selain itu mereka dapat dibasmi dengan cairan pembunuh serangga, namun perhatikan dosis pemakaiannya agar tidak mengganggu tanaman Anda.
d. Semut
Biasanya semut suka bersarang pada media tanam di dalam pot tanaman Anda, walaupun tidak memangsa kaktus secara langsung, namun kehadiran semut dapat mengganggu akarnya. Untuk itu Anda dapat mengusir semut dengan menjemur kaktus di bawah terik matahari dan menaburkan serpihan kapur barus ataupun tembakau.