Pemkot Yogyakarta Terus Kembangkan Pertanian Kota, Kini Ada 240 Kampung Sayur

  • Bagikan
Sumber foto: tribunnews.com

Mediatani – Pemerintah Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, secara intensif terus mengembangkan lahan pertanian kota dengan memanfaatkan lahan kosong, pekarangan rumah hingga gang untuk ditanami berbagai macam sayuran dan buah hingga menjadi lorong atau kampung sayur.

Saat ini, beberapa di Kota Pelajar itu pun sudah ada 240 kampung sayur yang beroperasi. Salah satunya dikembangkan oleh Kelompok Tani 265 RW 10 Kauman Ngupasan Gondomanan. Alhasil, sayur dan ikan yang mereka hasilkan pun sudah berhasil dipanen pada Selasa (1/2/22).

Kegiatan panen di kampung sayur itu dilakukan bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Panen sayuran diawali dengan pemotongan sawi, selada, lombok, terong dan panen ikan lele dan nila.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Yogyakarta menjelaskan bahwa Kauman punya potensi di bidang pengolahan pangan yang meliputi aneka jajanan pasar. Selain itu, Kauman juga merupakan tempat bersejarah karena disinilah KH Ahmad Dahlan dulunya berdakwah dan mengembangkan ajaran Muhammadiyah.

“Kampung Kauman bisa mengembangkan wisata religi yang di dalamnya terdapat sajian khas makanan Kauman,” ujar Heroe dilansir dari laman simpony.net.

Tidak hanya itu, Kauman ternyata mampu ikut serta berkiprah dalam putaran ekonomi di Malioboro sebagai penyangga dan juga sebagai destinasi wisata jika melihat berbagai potensi yang ada.

Selain memanen sayuran dan ikan, Wakil Walikota juga menyempatkan untuk berkeliling dan melihat kebun sayur serta tempat pembibitan yang dimiliki oleh Kelompok Tani 265 Kauman. Disela-sela peninjauan, Wakil Walikota juga melakukan dialog dengan masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan itu, Wawali pun menyampaikan bahwa di setiap kemantren harus memiliki petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Tujuannya adalah agar para kelompok tani bisa didampingi terkait hal-hal tentang pertanian, peternakan dan perikanan. Sama halnya dengan PPL Kemantren Gondomanan juga ikut hadir dan selalu mendampingi Kelompok Tani 265 Kauman.

Heroe Poerwadi menambahkan, Dinas Pertanian dan Pangan memiliki Balai Benih Ikan dan kebun Hortikultura. Di sana, para warga bisa meperoleh benih ikan konsumsi seperti lele, nila dan ada juga benih ikan hias. Selain itu, di Kebun Holtikultura juga terdapat aneka macam bibit sayuran.

Setelah dilakukan panen sayuran dan ikan, hasil panen tersebut kemudian diserahkan kepada masing-masing perwakilan masyarakat Kampung Kauman yang selanjutnya dimanfaatkan untuk program pemenuhan gizi keluarga.

“Memang, itu tidak akan bisa mencukupi semuanya. Cuma, setidaknya bisa membantu mengurangi ketergantungan produk-produk pertanian dari luar daerah,” jelasnya.

Terkait hal ini, Ketua RW 1o Kauman Muhammad Chawari menjelaskan bahwa sejak tahun 2014, kegiatan pertanian di Kampung Kauman yang di dalamnya termasuk RW 10 dan RW 13 dimulai.

“Delapan tahun lalu kami awali kegiatan melalui program Kementerian Pertanian sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari,” ungkap Chawari.

Menurutnya, ketika bulan Ramadhan tiba, gang atau lorong sayur tersebut akan mengadakan Pasar Sore Ramadhan. Kurang lebih 55 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) yang berasal dari Kauman maupun yang berasal dari luar ikut meramaikan Pasar Sore Ramadhan. Namun, ketika pandemi covid19 diberlakukan di Indonesia, kegiatan tersebut terpaksa harus diberhentikan.

Sementara itu, Mantri Pamong Praja Kemantren Gondomanan Subarjilan menyampaikan bahwa dalam pengembangannya, kehadiran kelompok tani yang ada di Kampung Kauman diharapkan bisa ikut mendukung dan juga mewarnai kampung Kauman sebagai kampung yang berbasis pada wisata religi.

“Selain itu juga usaha kelompok tani dapat meningkatkan pemenuhan ketahanan pangan bagi warga masyarakat,” pungkas Subarjilan.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version