Perhimpunan Entomologi Indonesia: Populasi Lebah di Sumatera Merosot

  • Bagikan
Ilustrasi/Via Sumutprov.go.id/IST

Mediatani – Perhimpunan Entomologi Indonesia atau PEI mengungkapkan terjadinya penurunan populasi lebah di Pulau Sumatera yang dipicu dampak perubahan iklim, ketersediaan pakan dan pestisida.

Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan PEI, yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan Transdisiplin (Center for Transdisciplinary and Sustainability Science/CTSS) tahun 2020 tersebut, penurunan populasi lebah juga terjadi di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sumbawa dan Maluku.

Ketua CTSS Damayanti Buchori menuturkan bahwa penelitian melibatkan 272 peternak lebah dan 25 peneliti.

“Sumatera memiliki lebih banyak spesies lebah dibandingkan daerah lain, kami mencatat ada 16 spesies yang populer untuk jadi ternak,” katanya, di sela-sela acara lokakarya Bee and Pollinator Awareness Day secara virtual, Selasa (6/4/2021), mengutip, Kamis (8/4/2021).

Menurut Damayanti, saat ini fenomena penurunan populasi lebah secara global merupakan fakta.

Meski, lanjut dia, dirinya memang belum ada penelitian mendalam mengenai fenomena tersebut.

Apakah memang terjadi di Tanah Air, ataukah tidak, sehingga CTSS merasa perlu untuk melakukan studi lanjutan agar Indonesia bisa melakukan tindakan penyelamatan.

“Data awal ini [riset PEI] perlu ditindaklanjuti dengan riset yang lebih komprehensif mengenai kondisi lebah di Indonesia,” kata dia.

Para riset awal PEI itu pun diketahui juga bahwa jumlah peternak lebah terus meningkat, di mana sebagian besar dari mereka baru memelihara lebah dalam kurun 3-5 tahun terakhir.

Dan, hampir setengah dari total peternak memperoleh koloni lebah pertama mereka dari alam liar.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Antarjo Dikin, mengutarakan riset tersebut cukup menarik karena mengidentifikasi terdapat tiga faktor utama penyebab kematian lebah di nusantara, yaitu iklim (31 persen), sumber makanan (23 persen), dan pestisida (21 persen).

“Ternyata berbagai masalah lain juga dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas hasil madu seperti cuaca, sumber pakan, jenis lebah, dan perlakuan saat panen dan pasca panen,” jelas dia.

Cara Budidaya Lebah Madu di Rumah, Cocok untuk Pemula

Apakah kamu seorang yang ingin mencoba budidaya lebah madu sendiri di rumah? Yup, di masa sekarang ini madu banyak dicari lho.

Sehat pun menjadi sangat dekat dengan produk satu ini. Di mana-mana orang mengaitkan kesehatan dengan mengonsumsi madu.  Apalagi masa pandemi yang belum selesai.

Madu yang dihasilkan oleh lebah pun terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengobat berbagai macam penyakit.

Khasiat yang lebih utuh bisa kamu peroleh dengan budidaya sendiri, dibanding membeli produk madu yang telah dicampur dengan bahan lainnya.

Beternak atau budidaya madu ternyata caranya sangat mudah diterapkan dan biayanya juga murah. Nah, kalau kamu tertarik, pahami dan terapkan cara budidaya berikut ini!

1. Modal Awal

Modal awal yang kamu butuhkan untuk budidaya lebah madu di rumah tidaklah banyak, kecuali kamu ingin meningkatkan sekala budidayanya.

Sebagai seorang pemula, kamu cukup menyiapkan modal Rp600.000 yang digunakan untuk merawat 4 kotak sarang lebah.

Kalau ingin budidaya skala besar, minimal kotak yang diperlukan adalah 40 kotak. Sedangkan idealnya adalah 100 kotak yang untuk dihuni 1 koloni lebah madu.

2. Persiapan Perlengkapan dan Lingkungan

Budidaya lebah bisa memberikan sedikit risiko jika kamu tidak menyiapkan peralatan dan lingkungan yang memadai bagi para lebah.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kamu siapkan:

  • Papan kayu mahoni atau suren dengan ketebalan 3 cm
  • Bingkai kayu untuk sarang lebah madu dan pastikan ratu lebah madu tidak bisa keluar
  • Alat pengasap untuk menjinakan lebah saat proses panen
  • Pakaian pelindung dilengkapi tudung kepala dan masker
  • Sarung tangan tebal
  • Tanam beberapa bunga di sekitar tempat budidaya
  • Hindari tempat yang ramai
  • Suhu ideal sekitar 25°C. Selengkapnya kamu klik di sini ya!

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version