Permintaan Rumput Laut Meningkat! Ini Teknik Kultur Jaringan untuk Percepat Produksinya

  • Bagikan
Kappaphycus alvarezii

Mediatani – Saat ini permintaan akan rumput laut atau alga terus mengalami peningkatan sebab komoditas tersebut termasuk dalam salah satu komoditas yang banyak diminati oleh masyarakat di hampir seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, upaya peningkatan bibit rumput laut sangat diperlukan.

Rumput Laut

Alga atau rumput laut merupakan suatu organisme yang termasuk dalam kingdom Protista, serta umumnya dikenal sebagai Protista mirip tumbuhan karena memiliki beberapa karakter yang mirip dengan tumbuhan.

Namun, alga ataupun rumput laut tidak dapat dikategorikan sebagai tumbuhan karena mereka masih belum memiliki karakter yang seharusnya dimiliki oleh tumbuhan, seperti mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas (dapat dibedakan), sehingga alga dan rumput laut disebut juga sebagai tumbuhan talus (thallophyte) .

Rumput laut diidentifikasi memiliki sejumlah manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan manusia, rumput laut umumnya digunakan dalam berbagai jenis industri seperti industri makanan, obat, kosmetik, pakan ternak, dan pakan ikan.

Kultur Jaringan Rumput Laut

Kultur jaringan tanaman merupakan suatu teknik dalam mengisolasi bagian atau potongan tubuh tanaman seperti organ, jaringan, sel, dan protoplas, yang selanjutnya disimpan ke dalam media tanam untuk ditumbuhkan dalam kondisi aseptic dan terkendali.

Teknik kultur jaringan tidak hanya diaplikasikan pada tanaman saja, namun teknik ini biasanya dapat diaplikasikan pada alga dan rumput laut. Jenis rumput laut yang umum dilakukan teknik kultur jaringan yaitu Kappaphycus alvarozii.

Kultur jaringan rumput laut bertujuan untuk memperbanyak bibit alga dalam waktu yang singkat dan meminimalisir penggunaan lahan. Metode ini memiliki keunggulan yakni menghasilkan kultur jaringan yang memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit.

Rumput laut yang tumbuh melalui teknik kultur jaringan hanya membutuhkan waktu yang cepat untuk mencapai kondisi siap panen karena ditanam di dalam botol yang bersifat meristematic sehingga dapat menghasilkan sel-sel baru dalam waktu yang cepat.

Tahapan Produksi Bibit Kappaphycus alvarozii Melalui Teknik Kultur Jaringan

1. Penyiapan dan sterilisasi peralatan.

Menyiapkan alat-alat untuk kultur jaringan, berupa:

  • pinset
  • wadah penyimpanan alkohol 70%
  • hand-scoon
  • masker
  • cutter
  • cawan petri
  • baskom pencucia eksplan
  • mikropipet ukuran 1000 µL dan 50 µL
  • mikrotip
  • labu erlenmeyer (1000 ml)
  • gelas ukur (1000 ml)
  • gelas piala
  • shaker
  • rak kultur
  • lampu TL 20 Watt dengan intensitas cahaya 1500 lux
  • ruangan steril yang dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) yang suhunya dipertahankan 25 ̊C.

Botol-botol untuk mengkultur  ditutup dengan aluminium foil dan disterilisasi dengan autoclave atau oven pada suhu 180 ̊C selama 2 jam.

2. Penyiapan dan sterilisasi media

Umumnya, bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan untuk membuat jaringan muda dan medium dari talus macroalga.

3. Inokulasi dan pertumbuhan

Inokulasi merupakan proses penanaman eksplan atau potongan jaringan yang akan dikultur. Proses inokulasi perlu dilakukan secara steril untuk mencegah kontaminasi.

  1. Jaringan muda dari talus makroalga akan disterilkan secara bertingkat dengan menggunakan antibiotik dan disinfektan.
  2. Talus yang telah steril selanjutnya akan dipotong kecil dengan ukuran sekitar 1×1 cm dan ditanam pada media steril di dalam botol kultur.
  3. Botol kemudian ditutup menggunakan aluminium foil.
  4. Potongan jaringan kemudian disimpan pada tempat dengan cahaya 1500 Lux dalam suhu ruang.
  5. Setiap seminggu sekali dilakukan penggantian medium sebagai upaya untuk mencegah kekurangan nutrisi.

4. Aklimatisasi

Aklimatisasi merupakan tahap penyesuaian lingkungan plantlet dari in vitro ke lingkungan ex vitro. Aklimatisasi diterapkan pada kultur thallus rumput laut sebelum rumput laut ditumbuhkan pada air laut.

Eksplan –> Kalus –>  Mikrpropagul –> Plantlet –> Aklimatisasi –> Bibit rumput laut
  1. Aklimatisasi induk rumput laut di rumah kaca selam 2-4 minggu.
  2. Aklimatisasi induk di laboratorium selama 4 minggu.
  3. Sterilisasi eksplan selama 24-60 jam.
  4. Induksi kalus selama 4 bulan. Regenerasi kalus selama 4 bulan.
  5. Regenerasi Mikropropagul selama 3 bulan.
  6. Aklimatisasi planlet di rumah kaca selama 2-4 minggu.
  7. Aklimatisasi plantlet di perairan laut selama 2 bulan
  8. Perbanyakan rumput laut di kebun bibit.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version