Metode Kultur Jaringan untuk Budidaya Rumput Laut, Begini Caranya

  • Bagikan
Kultur jaringan rumput laut

Mediatani  ̶  Rumput laut sampai saat ini masih menjadi komoditas unggulan dengan potensi ekonomi yang sangat besar. Karena itu, budidaya rumput laut terus digenjot agar produksinya terus meningkat.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk tetap mengedepankan sisi berkelanjutan dalam mengembangkan budidaya rumput laut yakni dengan penerapan kultur jaringan.

Kultur jaringan merupakan teknik rekayasa genetik yang bertujuan untuk memperbanyak suatu bibit. Kultur jaringan dilakukan dengan cara mengambil jaringan dari induk yang unggul yang kemudian dilakukan perbanyakan di laboratorium.

Bibit yang dihasilkan dari hasil kultur jaringan rumput laut sudah bisa dipastikan merupakan bibit yang berkualitas karena berasal dari induk yang unggul.

Dengan bibit rumput laut yang berkualitas, diharapkan dapat meningkatkan produksi rumput laut nasional yang saat ini masih berjumlah 10,5 juta ton.

Teknik Kultur Jaringan Rumput Laut

1. Teknik Kultur Eksplan

Teknik kultur jaringan eksplan adalah metode dimana eksplan talus rumput laut dipotong sepanjang 0,5 cm- 2 cm. Eksplan tersebut kemudian dikultur secara aseptic di media cair, sampai eksplan talus rumput laut membentuk cabang talus yang baru.

Eksplan talus rumput laut yang baru kemudian diaklimatisasi dengan wadah berupa akuarium di rumah kaca. Setelah semua proses selesai, bibit baru dari eksplan talus rumput laut siap digunakan sebagai bibit untuk dibudidaya di perairan.

2. Teknik Kultur Spora

Teknik kultur jaringan dengan spora dilakukan dengan mengisolasi Carpospora pada talus induk. Caraspora merupakan spora hasil fertilisasi antara spermatia (gamet jantan) dan karpogania (gamet betina), yang kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan tetrasporofit.

Caraspora kemudian dikultur secara aseptic di laboratorium hingga tumbuh kecambah. Spora yang berkecambah akan membentuk rumput laut muda di media kultur. Kemudian, rumput laut muda diaklimatisasi dengan wadah berupa akuarium di rumah kaca hingga kecambah spora siap dibudidayakan di perairan.

3. Teknik Embriogenesis Somatik

Teknik embriogenesis somatik merupakan proses perkembangan non-seksual yang menghasilkan suatu embrio yang mempunyai bakal tunas dan akar (bipolar) dari jaringan somatik.

Embriogenesis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Embriogenesis langsung, merupakan embrio yang berkembang dari jaringan eksplan secara langsung.
  • Embriogenesis tidak langsung, merupakan pembentukan embrio dari kalus yang dinduksi dari jaringan eksplan

Apa saja keunggulan teknik kultur jaringan rumput laut?

  1. Bibit yang dari teknik kultur jaringan bisa menghasilkan jumlah lebih banyak dari bibit biasa.
  2. Bibit hasil kultur jaringan lebih mudah bertahan saat cuaca ekstream.
  3. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dalam waktu singkat
  4. Kontinuitas ketersediaan bibit akan terjaga sepanjang waktu, tanpa menunggu musim tertentu.
  5. Tanaman yang dihasilkan sama persis dengan induknya, sehingga dapat menghasilkan bibit yang berkualitas dari induk yang unggul.

Komoditas rumput laut sudah seharusnya menjadi komoditas andalan yang perlu untuk dipertahankan dan dikembangkan. Tidak hanya karena target pasar yang jelas, rumput laut kedepannya dapat menjadi bentuk ketahanan pangan bagi Indonesia di masa yang akan datang.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version