Peserta Program PIM Bertekad Buka Lapangan Kerja yang Luas

  • Bagikan
Kolam bioflok di PSDKP WS Ciherang

Mediatani – Program Petani Milenial di bidang perikanan yaitu Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) saat ini sudah berada pada sesi pelatihan. Para peserta program ini menjalani pelatihan secara komprehensif, dimana selain berlatih membuat sistem bioflok, mereka juga diajarkan cara mendapatkan benih ikan yang baik.

Salah satu peserta program PIM, Rian Iskandar mengaku setelah dirinya dinyatakan lolos seleksi, ia langsung mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari proses membangun sistem bioflok sampai pemberian pakan ikan.

Menurut Rian, pelatihan yang dijalaninya itu terarah dan selaras dengan kebutuhan peserta membudidaya ikan. Semua materi yang diterimanya dinilai dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai seorang pembudidaya ikan, serta berguna untuk masa depan.

“Setelah peluncuran PIM, kami langsung terjun ke lapangan. Melihat proses pembudidayaan dan mengimplementasikannya. Mulai dari pemilihan ikan dari air tanah, lalu ke kolam karantina, sampai ikan ditebar ke bioflok,” ungkap Rian, dilansir dari Wartaekonomi, Rabu (2/6).

Rian sendiri termasuk sebagai salah satu dari 10 peserta PIM yang membudidayakan ikan nila di 60 kolam dengan sistem bioflok di PSDKP WS Ciherang, Kabupaten Cianjur. Setiap kolam bioflok tersebut memiliki kapasitas 1.200 ekor ikan nila.

Ia juga mengaku senang bisa mengikuti program tersebut karena selain bisa mendapatkan pengetahuan, dirinya bisa memperluas jaringan untuk menjadi pembudidaya ikan yang dapat membuka lapangan kerja yang luas.

“Motivasi saya sebenarnya ingin belajar karena di sini anak-anak (peserta PIM) memiliki latar belakang berbeda. Kita sama-sama berbagi dan dapat ilmu, kita juga bisa memperluas jaringan,” ujarnya.

Untuk ke depannya, lanjut Rian, ia berharap dapat menjalankan bisnis budidaya ikan yang bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas. Menurutnya, pengalaman yang diperolehnya dari pelatihan tersebut merupakan hal yang luar biasa.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Rizki Fadilah. Sebagai salah satu peserta PIM, ia bertekad untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya di kampungan halamannya di Kabupaten Ciamis. Selain itu, ia ingin usahanya tersebut menjadi role model bagi pemuda Jabar yang berminat membudidayakan ikan.

“Saya ingin menjadi pembudidaya yang tangguh, yang terampil, dan menjadi contoh bagi pembudidaya-pembudidaya muda agar semangat sekaligus memberikan warna bagi sektor perikanan di Jabar,” ujar Rizki.

Rizki mengaku sangat bersyukur mendapat dukungan dari Pemda Provinsi Jabar, mulai dari fasilitasi lahan, penyiapan kolam bioflok, benih ikan, mes, hingga pelatihan. Semua dukungan itu telah memicu dirinya dan rekan-rekannya untuk semangat belajar menjadi pembudidaya ikan yang sukses.

“Setelah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang banyak, saya ingin kembali ke desa dan menerapkan budidaya ikan dengan bioflok di sana. Dan membuka lapangan kerja,” terangnya.

Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Pilahsar) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Erlina Dalisaputra menyampaikan bahwa pemberian pelatihan secara komprehensif bertujuan agar peserta PIM bisa memahami proses budidaya ikan hingga bisa memperoleh sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Dengan begitu, nantinya hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.

“Mereka diajarkan bagaimana mendapatkan benih ikan yang baik, mulai dari pemilihan sampai karantina ikan sebelum ditebar ke bioflok,” ucap Erlina di PSDKP WS Ciherang, Kabupaten Cianjur, Rabu (2/6/2021).

Agar proses budidaya ikan nila berjalan dengan optimal, pelatihan dan pendampingan terus dilakukan termasuk cara pemberian pakan ikan. Pakan yang digunakan harus dihitung berapa gram per hari dan jumlah kenaikan disesuaikan dengan bobot ikan.

“Jadi, nanti hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan, yakni setiap 1 kilogram ikan itu berisi 3 sampai 5 ekor,” ucapnya.

Selain mengikuti pelatihan, peserta PIM melakukan studi banding ke pembudidaya ikan yang telah berhasil memperoleh hasil yang maksimal. Dengan studi banding tersebut, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peserta PIM dalam membudidayakan ikan.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version