Mediatani – Seorang petani milenial di Kabupaten Subang, Jawa Barat berhasil mengembangkan budidaya buah naga kuning atau golden. Buah naga ini dikembangkan di kebun milik keluarganya yang seluas 2,5 meter di Desa Sindangsari, Kecamatan Cikaum, Subang.
Petani milenial yang membudidaya buah naga kuning itu bernama Dedi Sumardi (28). Ia mengaku telah hampir 2 tahun lamanya sejak tahun 2020 membudidayakan buah naga kuning.
Jenis buah naga yang dibudidayanya ini berbeda dengan buah naga merah yang dikenal masyarakat. Ia mengaku langsung ke Thailand untuk membeli bibit buah naga kuning tersebut.
“Ini merupakan buah naga kuning atau golden yah aslinya dari Israel dan Australia. Kita mendapati bibit ini dari Negara Thailand 4 tahun yang dulu dan sekarang sudah menyebar ke seluruh Indonesia,” ungkap Dedi, dilansir dari laman detik.com, Minggu (9/10/2022).
Berbekal ilmu pertanian yang didapatkan selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Subang, Dedi memberanikan diri untuk mulai mencoba membudidayakan buah naga kuning.
Alhasil, benih buah naga kuning yang dikembangkannya pun sudah tersebar di Indonesia. Banyak yang menyebut bahwa Dedi menjadi pencetus awal budidaya buah naga kuning di Indonesia.
“Saya awalnya membeli langsung dari Thailand, kebetulan saya yang pertama memiliki benih bibit dari buah naga kuning ini, petani lain membeli langsung ke saya benih bibitnya,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, perawatan buah naga kuning ini tidak begitu sulit. Buah naga kuning memiliki batang yang lebih hijau, sehingga klorofilnya lebih banyak. Inilah yang membuat buah naga kuning ini cukup kuat dan tidak mudah terserang penyakit.
Kendati demikian, tanaman ini harus tetap rutin disiram dan diberi pupuk. Selain itu, penyerbukan bunga buah naga ini juga harus dilakukan dengan cara manual.
Setelah mulai beredar di masyarakat, buah naga kuning ini kini sudah memiliki banyak peminat. Hal ini karena buah naga kuning punya rasa yang lebih manis dibanding buah naga merah dan memiliki rasa yang sedikit asam. Ukurannya pun lebih besar dibanding buah naga merah.
Dedi membeberkan, hasil panen buah naga kuningnya itu dikirim ke beberapa supermarket di Jakarta. Perkilogram buah naga itu ditaksir dengan harga Rp. 100 ribu – Rp. 120 ribu. Harga buah naga kuning ini jauh lebih tinggi dari buah naga merah yang hanya berada di kisaran harga Rp 15 ribu perkilogram dari petani.
Dedi bahkan saat ini merasa kewalahan karena tingginya permintaan buah naga kuning sementara hasil panen yang tidak mencukupi. Rata-rata pesanan dalam satu minggu mencapai 200 kg, sedangkan buah naga kuning yang dikembangkan oleh Dedi hanya mampu panen sebanyak 2oo kg per dua minggu.
Modal awal yang dikeluarkan oleh Dedi adalah kurang lebih Rp 15 juta untuk pembelian bibit. Namun, setelah berhasil mengembangkan budidaya buah naga kuningnya, kini dalam sebulan Dedi mampu meraup omzet Rp 30 hingga 40 juta per bulannya. Ia biasanya melakukan panen setiap waktu 2 minggu sekali.