Mediatani.co – Padi jenis M400 hasil rekayasa TNI, terbukti membuat panen para petani melimpah. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko berkunjung ke Dusun Dungboto, Desa Kedungotok, Tembelang, Jombang, Jumat (21/7/2017) untuk menggelar panen raya bersama petani.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu didampingi Wakil Bupati Jombang, Munjidah Wahab.
” Varietas Padi M400 dipersiapkan untuk tahan dari serangan hama wereng. M400 tahan kondisi lingkungan, baik serangan hama maupun anomali cuaca masih bisa berdiri tegak,” ungkap Moeldoko.
Menurut Moeldoko, padi M400 juga ditanam di berbagai daerah lain di penjuru Indonesia.
Misalnya, di Lumajang, Jawa Timur. Hasilnya, panen para petani yang menanam padi jenis M400 makin melimpah.
Luasan lahan yang digarap dan siap panen mencapai 1.000 hektare. Bibit unggul ini hasil riset dari tim di HKTI yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian.
“Bibit unggul ini memberi kemudahan kepada para petani, hasil panen lebih banyak, minimal 8,8 ton per hektare. Bahkan di Lumajang hasil panen mencapai sebelas ton per hektare,” ujar Moeldoko.
Dia menambahkan, penanaman padi jenis M400 akan diperluas pada musim tanam September nanti.
Moeldoko menargetkan bisa menyentuh lahan seluas lima ribu hektare.
“Ada benih unggulan pupuk unggulan, pengawal unggulan mengawal teknologi ke petani, pasukan antihama, IT kami monitor perkembangan para petani sehingga masalah bisa langsung kami selesaikan,” tegasnya.
Ucapan Moeldoko tak omong kosong. Para petani yang menanam padi jenis M400 mengaku hasil panennya lebih melimpah.
Salah satu petani yang menanam padi jenis itu adalah Supi’i (47). Petani asal Kecamatan Kesamben. Dia mengaku menggunakan benih padi M400 selama dua kali masa tanam tahun ini.
“Sebelumnya saya memakai benih jenis Serang, hasilnya 8,5 ton per hektare. Setelah menanaman benih M400, hasil panen saya menjadi 8,8 ton per hektare,” ungkapnya.
Dia menambahkan, padi varietas M400 juga membuatnya makin tenang karena tahan berbagai jenis hama.
Karena itu, dia tak mengandalkan pestisida atau bahan kimia lain selama menanam padi itu.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang biasanya tukuh kuintal per hektae menjadi 1-1,5 kuintal lantaran digantikan pupuk organik.
Pengakuan juga datang dari Sahlan (63), pengurus Gapoktan Desa Kedungboto, Kecamatan Tembelang.
Menurutnya, padi jenis M400 tahan terhadap serangan hama wereng. Selain itu, padi yang sudah menguning terlihat kukuh.
“Varietas ini memang tahan hama wereng. Umurnya juga lebih pendek dari padi pada umumnya. Saat padi lain terkena serangan hama wereng, tapi varietas M400 tidak ,” ujar Sahlan.
Sahlan mengatakan, dirinya memiliki lahan seluas tiga hektare. Seluruh lahan tersebut ditanami padi varietas baru M400.
Walhasil, padi tersebut tumbuh sangat bagus. Anakan dan bulirnya cukup banyak. Yang lebih menggembirakan, ketika padi lain terserang hama, M400 tetap perkasa.
“Nasinya cukup pulen. Hasil panen juga banyak. Setiap hektare bisa menghasilkan 8,9 ton. Padahal padi pada umumnya jauh di bawah angka tersebut,” ujar Sahlan sembari tersenyum.
sumber : tribunnews.com