Program Petani Milenial Juara Dinilai Mampu Mengubah Wajah Pertanian Jabar

  • Bagikan
Sumber foto: deskjabar.pikiran-rakyat.com

Mediatani – Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru – baru ini membuat program untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia. Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat saat ini tengah berupaya mengubah sektor pertanian dengan menggagas Petani Milenial Juara. Program yang diharapkan bisa menarik minat generasi milenial agar membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.

Benny Bachtiar selaku Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) mengungkapkan bahwa sektor pertanian disaat ini belum bisa menjadi magnet pekerjaan terutama bagi generasi milenial di Jawa Barat.

“Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya produktivitas pangan di Jawa Barat. Hampir sekitar 75 persen petani di Jawa Barat sudah berusia 45 tahun,” ucap Benny dikutip Jumat (12/2/2021).

Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus (sutas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 bahwa jumlah petani di Jawa Barat telah mencapai 3.250.825 orang. Berdasarkan jumlah tersebut, lebih rinci bahwa petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Sehingga pada kondisi tersebut tentu akan memberikan efek domino terhadap sektor pertanian di Jawa Barat.

Benny juga mengatakan, selain untuk menarik minat dan perhatian para generasi milenial, Program Petani Milenial Juara juga memiliki tujuan untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Jawa Barat.

“Pihak kami ingin menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan juga modern. Selanjutnya, program tersebut kami harapkan bisa meminimalisir masalah pengangguran dan juga mengubah wajah pertanian menjadi pertanian modern yang berbasis teknologi,” ucapnya.

Sejumlah bantuan pun akan diberikan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam program Petani Milenial Juara ini. Pertama adalah peminjaman lahan garapan seluas dua ribu meter persegi dalam kurun waktu dua tahun.

Bantuan permodalan lewat skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun juga akan diberikan. Termasuk juga adanya pendampingan penanaman dari para penyuluh pertanian di lapangan.

Menurut Benny, Pemda Provinsi Jabar akan mencari pembeli atau offtaker. Sehingga para petani muda bisa berkolaborasi dengan offtaker mengenai tentang komoditas apa yang harus dihasilkan pada program ini.

“Kami sudah menjamin pasarnya karena sebelumnya antara pelaku usaha telah membuat Perjanjian Kerja Sama. Dengan begitu, komoditas akan disesuaikan dengan permintaan konsumen,” lanjut Benny.

Program Petani Milenial Juara akan memanfaatkan teknologi 4.0. Benny juga menyebutkan bahwa implementasi teknologi menjadi dasar pembinaan petani milenial. Dengan pemanfaatan teknologi, diharapkan produktivitas petani milenial dapat meningkat dan bisa dimanfaatkan oleh orang banyak.

“Kami akan memanfaatkan Teknologi digital science base agriculture, seperti drips irigation, e-fishery, dan fish finder. Selain itu, ada juga TALESA atau online digital desa,” tuturnya.

Benny kemudian menuturkan bahwa tidak hanya mencakup sektor pertanian yang dikembangkan pada program Petani Milenial Juara ini tapi termasuk juga peternakan, perkebunan dan perikanan.

“Komoditas nantinya akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, ubi – ubian, jahe, sampai jenis tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram,” ucapnya.

“Selain itu, nantinya kita juga akan melakukan budidaya penggemukan domba, ayam petelur, ayam boiler, dan juga ternak puyuh. Sedangkan pada sektor perikanan yaitu budidaya ikan tawar melalui kolam plastik,” imbuhnya.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat ini mengungkapkan rencananya Pemerintah Jawa Barat menyiapkan lahan 4 ribu hektare di Kabupaten Subang yang siap digunakan untuk petani milenial. Diharapkan program ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah agar terciptanya swasembada pangan di Jawa Barat khususnya.

“Saya tidak melihat alasan tidak berhasil, sampai suatu hari tinggal di desa itu keren,” katanya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version