Mediatani – Badai Siklon Tropis yang telah melanda Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak awal bulan April 2021 telah berdampak pada bendungan Benanain yang diketahui mengalami kerusakan karena terjangan banjir.
Merespon hal tersebut, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kupang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang mengadakan perbaikan Bendung Benanain yang terkena dampak bencana alam tersebut.
Dilansir dari laman kompas.com, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Kementerian PUPR, Agus Sosiawan menjelaskan bahwa Bendung Benanain serta Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Malaka menjadi salah satu infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) yang berada di Kabupaten Malaka yang terdampak langsung.
Melalui keterangan tertulisnya pada hari Senin (27/9/2021), Agus mengungkapkan bahwa bendungan benanain ini diketahui mampu mengairi lahan pertanian di Daerah Irigasi Malaka dengan luas 6.750 hektar. Proses perbaikan yang dimulai sejak bulan April 2021 ini telah mencapai 47,57 persen.
“Sebelumnya telah terjadi kerusakan yang dinilai cukup parah terhadap bangunan utama dari bendungan dan juga pada saluran induk,” ungkap Agus.
Selain itu, tambah Agus, rupanya kerusakan yang cukup parah pun terjadi pada bagian trashrack di bangunan pengambilan proteksi inlet dan outlet siphon.
Menurutnya, jebolnya tanggul pengaman ini berdampak pada saluran irigasi yang menjadi terputus dan juga saluran induk yang mengalami kerusakan dan berdampak pada suplai irigasi ke daerah layanan yang juga ikut terputus.
Selama masa perbaikan permanen, beberapa bagian akan diadakan perbaikan saluran induk irigasi, yaitu dengan cara mengubah kembali kondisi saluran ke kondisi semula.
Selanjutnya akan dilakukan penimbunan dengan menggunakan material timbunan pilihan dan juga akan diberi perkuatan pada kaki tebing sungai sekitar timbunan. Selain itu, tambah Agus, pembangunan tanggul pengaman sungai yang juga akan dibutuhkan.
Sebagai informasi, Bendungan Benanain yang akan diperbaiki ini terletak di daerah sekitar Sungai Benanain di Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur atau berjarak sekitar 320 kilometer dari Kota Kupang.
Pembangunan Bendung Benanain ini dimulai sejak tahun 2001 hingga pada tahun 2004 sedangkan Pembangunan Jaringan Irigasi DI Malaka mulai dibangun pada tahun 2005 hingga pada tahun 2007.
Kedua infrastruktur tersebut dibangun dengan tujuan tertentu. Keduanya ditujukan untuk melayani jaringan irigasi yang luasnya sekitar 6.750 hektar. Luasan tersebut mencakup beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Weliman, Malaka Tengah, Malaka Barat dan Kobalima.
Dengan adanya upaya perbaikan bendungan Benanain ini, tentunya diharapkan agar kegiatan di sektor pertanian pada khususnya bisa kembali berjalan normal atau bahkan mampu mendongkrak produktivitas.
Terlebih lagi peran dan fungsi dari bendungan bagi sektor pertanian sangat besar, sehingga perbaikan harus segera dilakukan agar sektor pertanian bisa pulih kembali.