Mediatani – Rektor IPB Arif Satria menyampaikan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa ditunjang dengan peningkatan konsumsi ikan. Hal ini karena ikan memiliki kandungan gizi yang kaya nutrisi.
“Peningkatan SDM di Indonesia sangat ditentukan oleh pola konsumsi,” ungkapnya dalam rilis di Jakarta, Kamis (11/11).
Karena itu, Arif mendorong gerakan peningkatan konsumsi ikan per kapita agar SDM Indonesia memiliki kualitas yang benar-benar unggul, memiliki kecerdasan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk merespon masa depan.
Menurutnya, kondisi era saat ini yang mengalami disrupsi besar, perubahan iklim, revolusi industri 4.0, dan pandemi COVID-19, mengharuskan semua pihak untuk memikirkan jangka panjang SDM Indonesia.
“Oleh karena itu, kita harus menciptakan SDM yang benar-benar bisa merespons itu sebagai seorang pembelajar yang cepat, lincah dan andal,” tegasnya.
Terkait hal itu, saat ini Pemerintah indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kubutuhan protein masyarakat, yang salah satunya melalui kampanye makan ikan yang digencarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kampanye makan ikan ini juga sekaligus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudi daya di Tanah Air.
Salah satu kegiatan untuk menggencarkan kampanye makan ini yakni gelaran Festival Ikan Nusantara (FINA) 2021 dengan tema “Ikan, Masa Kini dan Masa Depan Kita”. Kegiatan ini berlangsung pada 9-25 November 2021 secara hibrid.
Penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan KKP melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan bersama Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (HAC IPB).
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti menjelaskan bahwa festival ini dilaksanakan untuk mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan produksi dan konsumsi ikan sekaligus memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 November.
Artati mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi lestari sumber daya ikan nasional dari perikanan umum dan laut sebesar 12,54 juta ton/tahun, belum termasuk perikanan budidaya.
Sumber daya ikan yang melimpah tersebut dinilai dapat didayagunakan untuk banyak hal penting terutama sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta menjadi sumber pangan dan gizi nasional.
Sejak 2004, jelas Artati, KKP telah berupaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia melalui Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus membuat pasar domestik hasil perikanan Indonesia menjadi semakin kuat.
Dalam pelaksanannya selama ini, diadopsi secara intesif berbagai program prioritas lain yang sejalan dengan program Gemarikan, seperti Program Percepatan Penurunan Stunting dan Program Penanganan Darurat Bencana.
Kemudian ada juga Program Penanganan Dampak COVID-19 serta Program Peningkatan Imunitas dalam rangka menghadapi pandemi.
Artati mengapresiasi semua upaya dari para akademisi, khususnya Himpunan Alumni FPIK Institut Pertanian Bogor (HAC IPB) yang telah mendukung peningkatan konsumsi ikan melalui promosi UMKM perikanan, kampanye makan ikan, dan edukasi pada Festival Ikan Nusantara.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua,” sambung Artati.