Ribuan Ikan Lemuru yang Terdampar di Teluk Penyu Hebohkan Warga Cilacap

  • Bagikan
Warga sedang memungut ikan lemuru yang terdampar

Mediatani – Sebuah fenomena terjadi di Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Di sepanjang pantai tersebut, sebanyak ribuan ikan Lemuru terdampar selama beberapa hari terakhir.

Warga Cilacap yang biasa mengenalnya dengan nama ikan siro, atau ikan yang biasa digunakan untuk dijadikan sarden itu pun membuat warga Cilacap menjadi heboh. Masyarakat sekitar dan pengunjung pantai lantas berebut memanfaatkan kejadian itu dengan mengambil ikan yang terdapar itu.

Tidak tanggung-tanggung, banyaknya ikan yang terdampar membuat warga masing-masing bisa mendapatkan ikan hingga lebih dari 5 kilo lebih. Selain menggunakan kantongan plastik, ada juga yang menggunakan pakaian gamisnya untuk mengambil ikan.

Para warga yang mengambil ikan Lemuru itu sangat bersyukur karena ikan yang terdampar masih dalam keadaan segar. Selain itu, harga ikan lemuru di pasaran bisa mencapai 3000 rupiah per kilogram.

Salah seorang warga Pandanarang Kelurahan Cilacap yang memanfaatkan fenomena tersebut, Riyanto mengatakan, jika ikan Lemuru ini biasanya terdampar ke darat pada siang hari, yaitu sekitar pukul 13.00 WIB, atau saat air laut pasang.

“Sudah hampir sekitar satu bulan, ikan-ikan Siro itu mendarat ke pantai,” katanya, Jumat, 8/1/2021.

Riyanto mengaku, hampir setiap harinya, dia datang ke pantai untuk mengambil ikan-ikan lemuru tersebut untuk dijadikan lauk di rumah.

“Jumlahnya banyak banget, banyak warga pada ngambil, kan ikannya masih segar, bahkan masih banyak yang pada hidup,” katanya.

Fenomena ribuan ikan lemuru yang terdampar ini sempat terekam video oleh pengunjung dan tersebar di jejaring media sosial. Warganet yang melihat fenomena itu pun sempat mengundang kekhawatiran karena dianggap sebagai pertanda bakal datangnya bencana besar seperti tsunami.

“Pertanda badai ga sih,” tulis pengguna akun media sosial @dimas_ichsan di Instagram.

“Awas tsunami,” sambung pengguna akun lainnya @mustangin_official.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tunggul Wulung atau BMKG Cilacap, Taruna Mona Rachman menanggapi kejadian tersebut. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena menurutnya, kejadian tersebut bukanlah pertanda tsunami.

“Memang saat ini kita sering dihebohkan dengan isu bakal datangnya tsunami besar di selatan Laut Jawa. Tapi, fenomena ikan yang terdampar itu bukan sebuah tanda-tanda tsunami. Kalau tsunami itu biasanya diawali dengan adanya gempa bumi,” ujar Mona saat dilansir dari Solopos, Kamis (7/1/2021).

Oleh karena itu, Mona meminta masyarakat, khususnya warga Cilacap untuk tidak perlu khawatir dan risau menanggapi isu tentang datangnya tsunami karena alasan tersebut.

“Yang penting bagi kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana. Enggak usah khawatir yang berlebihan, justru akan mengganggu aktivitas,” ujarnya.

Mona menambahkan bahwa fenomena ribuan ikan yang terdampar itu adalah hal yang sudah biasa terjadi di Pantai Teluk Penyu Cilacap setiap tahunnya. Kejadian itu biasanya disebabkan karena gelombang air laut yang tinggi hingga membuat ikan kecil yang kerap bergerombol tersapu ombak ke pinggir pantai.

“Atau bisa jadi juga ikan-ikan itu dikejar ikan predator hingga menepi ke pinggir. Tiba-tiba, ombak laut tinggi dan mereka terhempas ke pantai. Tapi, untuk pastinya kami belum tahu pasti,” tambahnya.

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko juga memberi penjelasan. Menurutnya ada beberapa analisis penyebab ribuan ikan lemuru tersebut terdampar ke pantai Teluk Penyu Cilacap.

“Analisis pertama kemungkinan ada puting beliung di laut atau water spout yang menyedot air sehingga ikan itu ikut terhempas ke tempat lain. Selain itu, bisa juga terjadi karena gempa yang menyebabkan air laut jadi surut,” imbuhnya.

Meski demikian, Iis mengatakan dalam beberapa terakhir tidak ada gempa yang terjadi di Cilacap. Selain itu, ikan tersebut hanya terdampar pada satu lokasi saja. Menurutnya juga, ikan-ikan itu mungkin sengaja dibuang oleh nelayan karena hasil tangkapan kurang produktif.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version