Selain Bisa ‘Berdarah’, Ini Fakta Lain Tentang Dragon’s Blood Tree

  • Bagikan
Sumber foto: en.wikipedia.org

Mediatani – Setiap tumbuhan memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing termasuk pohon Dragon’s Blood (Dracaena cinnabari).

Pohon ini menjadi salah satu jenis pohon yang cukup menarik untuk dipelajari karena memiliki beberapa keunikan. Dilansir dari laman idntimes.com, inilah beberapa fakta tentang pohon Dragon’s Blood.

1. Terdapat di Pulau Socotra

Secara politik, Pulau Socotra ini dikuasai oleh Yaman. Berdasarkan geografisnya, pulau ini cukup terisolasi sebab dikelilingi oleh lautan dan jarak dari daratan lainnya cukup jauh.

Pulau Socotra dikenal sebagai ‘Galapagos di Samudra Hindia’ sebab menjadi tempat hidup beragam spesies fauna dan flora yang tidak ada di tempat lain. Sekitar 307 dari 825 spesies tanaman merupakan spesies endemik.

Selain itu, pulau ini juga menjadi rumah bagi 11 spesies burung yang unik. National Geographic mencatatkan, terdapat lebih dari 90 persen moluska dan reptil endemik di pulau tersebut.

2. Ciri-ciri fisik mudah dibedakan

Berbeda dari pohon lain pada umumnya, bentuk dari pohon ini cukup aneh dengan cabang-cabang tebal yang terbentang dan seperti membentuk penutup payung atau jamur. Pohon ini juga memiliki dedaunan yang menghadap ke arah langit.

Diketahui bahwa pohon ini mampu hidup selama enam ratus hingga ribuan tahun dengan pertumbuhan pohon yang lamban.

3. Bisa “berdarah”

Wah, pohon ini bisa berdarah? Jawabannya, iya. Tetapi berdarah yang dimaksud di sini adalah getahnya yang memiliki warna merah terang sehingga tampak seperti darah.

Selain unik, rupanya getah ‘darah’ ini memiliki banyak manfaat, lho. Dikutip dari National Geographic, getah pohon ini juga berfungsi untuk medis.

Diyakini bahwa perempuan yang sudah melahirkan harus mencampur getah ‘darah’ tersebut dengan air kemudian diminum. ‘Darah’ itu juga dapat dimanfaatkan untuk mewarnai tembikar, tanah liat atau biasa digunakan untuk makeup atau cat kuku.

4. Legenda di balik getah darah

5. Termasuk spesies rentan

Sayangnya, pohon unik ini tergolong dalam spesies yang rentan. Minimnya tindakan khusus, memungkinkan pohon ini bisa lebih dekat dengan kepunahan.

Catatan The Revelator menunjukkan bahwa penebangan hutan, konsumsi tunas muda secara berlebihan oleh para ternak dan fragmentasi habitat menjadi ancaman bagi pohon unik ini.

Selain itu, adanya perubahan iklim pun berdampak besar terhadap populasi pohon unik ini. Penelitian Forests mengatakan bahwa di tahun 2080, pohon itu akan kehilangan 45 persen dari habitatnya.

Informasi tambahan dari Global Trees mengindikasikan bahwa untuk mencegahan pohon ini dari kepunahan tidak hanya melakukan konservasi semata, tetapi juga perlu mitigasi terhadap perubahan iklim.

Itulah beberapa fakta menarik tentang pohon Dragon’s Blood. Lalu, bagaimana menurutmu tentang pohon ini?

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version