Sensasi Kebun Melon di Pusat Blora, Tak Terduga!

Kebun Melon di Pusat Blora
Kebun Melon di Pusat Blora
Mediatani | Bukan kaleng-kaleng, Blora punya kejutan! Bayangkan, di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah kebun melon. Betul sekali, Gro Farm, kebun melon hidroponik, nongkrong asyik di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Blora. Lokasinya super strategis, bikin adem di tengah panasnya perkotaan.Kebun seluas 5.300 meter persegi ini adalah ide brilian Bambang Suharto, seorang yang getol memajukan pertanian urban dan ingin mengharumkan nama Blora.Kata Bambang, alasan dia mengembangkan melon adalah biar Blora makin dikenal. “Ini cara kami mendukung Blora supaya dikenal sebagai penghasil buah. Blora itu kan singkatan dari Buah LOkal nusantaRA, jadi ya memang gudangnya buah lokal,” ujarnya, sambil tersenyum pada hari Sabtu (9/8/2025).

Walaupun lahannya luas banget, baru separuhnya yang dipakai. Sekarang ada enam greenhouse, masing-masing bisa menampung sekitar 350 sampai 400 tanaman. Biar panennya terus-terusan, Bambang pakai sistem tanam bergilir.

“Dua minggu lalu, kita baru selesai panen di greenhouse pertama. Sambutan masyarakat luar biasa! Bahkan, nggak nyangka banget, dalam sehari langsung ludes terjual. Awal September 2025, rencananya kita panen di greenhouse kedua,” jelasnya.

Pria berkacamata ini nggak cuma fokus produksi. Dia juga pengen berbagi ilmu dan membuka pintu bagi siapa aja yang kepengen belajar budidaya melon hidroponik.

“Harapannya, ini bisa jadi penyemangat buat teman-teman lain agar ikut peduli sama pertanian. Kita terbuka kok, siapa pun boleh datang belajar atau sekadar lihat-lihat,” tambahnya.

Filosofi di balik nama dan logo Gro Farm juga keren abis! “Logonya itu rumput. Rumput itu walaupun diinjak-injak, tetap bisa tumbuh. Artinya, walaupun kita diragukan atau diremehkan, kita harus tetap semangat membuktikan apa yang kita kerjakan,” paparnya dengan nada bersemangat.

Untuk saat ini, Bambang masih mikir-mikir soal buka kebun melonnya untuk wisata. Dia pengen lihat dulu gimana antusiasme masyarakat.

“Kita lihat perkembangannya dulu. Soalnya, buka tempat wisata itu butuh pertimbangan matang, jadi kita nggak mau buru-buru. Santai aja dulu,” jelasnya.

Dalam kesehariannya, Bambang dibantu oleh menantunya. Dari Gro Farm ini, semangat pertanian hidroponik nggak cuma tumbuh dalam wujud tanaman melon, tapi juga jadi inspirasi bagi generasi penerus petani di masa depan.