Mediatani – Jika melihat gambar bunga ini, mungkin kamu bisa langsung mengenalinya. Benar! Ini adalah bunga Marigold.
Bunga Marigold atau yang sering disebut dengan Bunga Tahi Ayam adalah tanaman yang cukup sering ditemukan di halaman rumah atau di pinggir-pinggir kebun.
Tanaman ini biasa dijadikan tanaman hias untuk mempercantik halaman rumah sebab jumlah bunganya banyak dan warnanya yang cantik dan cerah.
Namun tidak sedikit pula orang-orang yang memandang tanaman ini dengan sebelah mata, sebab aromanya yang cenderung kurang sedap membuat orang-orang kurang suka dengan tanaman ini.
Ternyata di samping aromanya yang kurang sedap, Bunga Marigold ini memiliki banyak manfaat terutama untuk keberlangsungan tanaman di kebun rumahmu.
Dilansir dari kanal youtube MGB Garden – Bunga ini berperan sebagai tanaman refugia, atau tanaman yang menyediakan tempat perlindungan untuk serangga-serangga baik atau serangga predator. Serangga ini berperan sebagai musuh alami hama.
Salah satu contoh serangga predator adalah seperti kepik yang memakan kutu tanaman, tawon yang memakan ulat, dan juga belalang sembah yg memakan belalang hijau, ulat, dan serangga kecil lainnya.
Menanam Bunga Marigold di tengah-tengah kebun membuat kebun yang kamu miliki kaya akan predator, dan ini adalah upaya dalam mengendalikan serangan hama secara alami atau natural pest control.
Selain menjadi tempat yang nyaman untuk serangga predator, bunga ini juga dapat menarik serangga pollinator atau serangga penyerbuk. Jika banyak serangga pollinator dalam sebuah kebun, maka semakin banyak pula kemungkinan bunga yang berhasil jadi buah.
Masih ada lagi, tanaman ini bukan hanya menarik serangga-serangga baik saja. Tapi juga dapat menghalau serangan nematoda yang dapat merusak akar tanaman, sehingga akar tanaman tetap sehat dan tidak busuk akibat ulah nematoda.
Bunga Marigold dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami. Ada dua cara mengolah Bunga Marigold agar bisa diaplikasikan pada tanaman sebagai pestisida nabati.
Cara pertama dengan menggunakan Bunga Marigold yang cukup tua. Bunga yang sudah cukup tua dipetik dan ditata pada wadah untuk dikeringkan. Kamu bisa mengeringkannya dibawah sinar matahari langsung atau dengan cara diangin-anginkan.
Setelah bunganya kering, pisahkan mahkota bunga dari bagian yang lain kemudian haluskan. Untuk menghaluskannya, kamu bisa menggunakan mortar atau alat penumbuk, tumbuklah hingga halus.
Setelah halus, campurkan bubuk marigold dengan air suling. Sebanyak 3 gram bubuk marigold dapat kamu campurkan dengan 500 ml air suling. Setelah tercampur, rebus larutan tersebut hingga mendidih.
Kemudian larutan yang sudah mendidih didinginkan di suhu ruang, disaring, dan masukkan ke dalam sprayer. Larutan ini bisa kamu aplikasikan pada tanamanmu sekali dalam sepekan.
Cara kedua dengan menggunakan Bunga Marigold segar. Petik Bunga Marigold segar sebanyak satu cup, kamu bisa ikut memasukkan daun dan batang marigold. Kemudian tambahkan dua cup air biasa dan haluskan menggunakan blender.
Setelah halus, masukkan ke dalam wadah tertutup dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Biarkan selama dua hari. Ingatlah untuk menggoyang-goyangkan wadah secara berkala agar larutan tercampur.
Setelah dua hari, saring dan pisahkan larutan dari ampas. Kamu bisa menggunakan kain agar hasil yg didapatkan lebih halus.
Untuk takaran Bunga Marigold dan air, kamu bisa menggunakan alat ukur apa saja yang penting perbandingannya tetap sesuai. Perbandingan Bunga Marigold dengan air adalah 1 : 2.
Larutan yang sudah disaring kemudian ditambahkan dengan 6 cup air biasa dan ¼ sendok makan sabun cuci piring, kocok hingga merata. Setelah itu, larutan sudah bisa diaplikasikan pada tanamanmu.
Kamu bisa menyemprotkan larutan pada bagian tanaman, seperti daun, batang dan bunga. Jika larutannya tidak habis dalam sekali pakai, simpanlah di lemari pendingin. Larutan ini bisa bertahan sekitar dua pekan.
Itulah cara mengolah Bunga Marigold agar bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami. Tertarik untuk mencobanya di rumah?
