Mediatani – Manusia diketahui sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menjinakkan berbagai hewan maupun tumbuhan baik itu sebagai peliharaan atau untuk dikonsumsi. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat melakukan banyak perubahan terhadap dunia, terutama untuk menciptakan berbagai kebutuhan hidupnya.
Contohnya seperti membuat peternakan dan pertanian. Kedua model usaha tersebut dibuat oleh manusia lantaran tidak ingin terus bergantung kepada hasil berburu di hutan atau pun di laut. Meski demikian, masih ada beberapa satwa dan tumbuhan yang belum mampu didomestikasi atau dijinakkan oleh manusia.
Namun ternyata, bukan hanya manusia yang memiliki kemampuan untuk memelihara suatu jenis spesies yang lain. Selain serangga, seperti semut dan rayap yang bisa memelihara jamur, peneliti asal Australia baru-baru ini juga menemukan suatu jenis ikan yang bisa memelihara hewan lainnya.
Studi menarik yang dilakukan para peneliti dari Griffith dan Deakin Universities, Australia itu menemukan bahwa ikan longfin damselfish (Stegastes diencaeus) atau biasa disebut ikan petani, bisa merawat alga sekaligus membudidayakan udang mysid (Mysidium integrum).
Pada pengamatan yang dilakukan peneliti di lepas pantai Belize, di Amerika Tengah, ikan damselfish tersebut memanfaatkan kotorannya sebagai pupuk untuk alga yang berada di antara terumbu karang. Ikan bahkan rela menghabiskan waktu yang lama untuk merawat dan menunggu sampai alga tersebut dapat dimakan.
Tidak ingin alga yang dirawatnya dirusak atau diambil oleh hewan lain, damselfih ini akan mengusir semua hewan yang berusaha untuk mendekat. Menariknya, dari semua hewan yang diusir hanya kawanan zooplankton kecil yang disebut udang mysid ini saja yang dibiarkannya untuk mendekat.
“Damselfish secara agresif mempertahankan sepetak terumbu karang tempat mereka memelihara alga, dengan melawan dan mengusir semua hewan, kecuali udang mysid,” jelas ahli ekologi Deakin University Australia, Rohan Brooker, dikutip dari Science Alert.
Usut punya usut, ternyata damselfish membiarkan kawanan udang miysid mendekat karena kotoran udang tersebut dapat menjadi pupuk yang berguna bagi pertumbuhan alga. Kemudian udang itu sendiri mendapat perlindungan dari serangan predator.
Dari pengamatan itulah muncul dugaan bahwa udang mysid merupakan hewan yang sengaja dipelihara oleh damselfish. Tapi untuk membuktikan kebenarannya, para peneliti tersebut kemudian melakukan penelitian lebih lanjut.
“Kawanan udang mysid yang mendapat manfaat dari perlindungan yang diberikan oleh damselfish, menyuburkan pertanian alga dengan kotorannya, dan pada gilirannya, meningkatkan kondisi kehidupan damselfish.” Jelasnya.
Sebelumnya, mereka menganggap proses domestikasi antara ikan damselfish dan mysid terjalin dalam hubungan simbiosis komensalisme, dimana satu makhluk mendapat manfaat dari makhluk lain tanpa merugikannya. Kehidupan dari udang mysid itu pun sangat bergantung kepada damselfish.
Para peneliti juga melakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ikan damselfish melindungi udang dengan menempatkannya di luar tempat pemeliharaan alga. Hasilnya, ikan damselfish tidak melindungi atau membiarkan ikan lain untuk memakan udang mysid yang berada di luar.
Selain itu, peneliti juga menguji manfaat apa yang didapat ikan dari udang. Mereka menemukan bahwa kualitas alga dan kesehatan ikan meningkat secara signifikan dengan kehadiran udang mysid, dibandingkan tempat pemeliharaan alga tanpa mysid.
Penulis utama studi tersebut, William Feeney, mengatakan studi lapangan dan eksperimen yang mereka lakukan di Stasiun Penelitian Carrie Bow Cay [Belize] menjelaskan bahwa hubungan yang terjalin antara damselfish dan udang mysid mutualistik yang memiliki ciri domestikasi seperti hubungan manusia dalam memelihara hewan ternak.
Menurutnya, penelitian tersebut merupakan kali pertama mereka mencatat kasus domestikasi vertebrata non-manusia dari spesies lain. Hal tersebut juga merupakan bukti eksperimen pertama tentang proses evolusi pada domestikasi spesies.