Mediatani – Negara pengekspor lobster terbesar ialah Vietnam. Berkat benih dari Indonesia, budidaya lobster di Vietnam mengalami sukses besar! Dengan teknik dan metode tertentu, pembudidaya di Indonesia mesti mempelajari teknik dari Vietnam. Memangnya, seperti apa budidaya lobster di negara tetangga itu?
Sejarah Budidaya Lobster di Vietnam
Budidaya lobster telah ada sejak tahun 1992 di Kota Nha Trang, Provinsi Khanh Hoa. Saat itu, budidaya dilakukan dalam keramba jaring apung hanya oleh lima kepala keluarga. Ditemukan delapan jenis lobster, namun tiga saja yang bisa dibudidayakan, seperti lobster mutiara, pasir, dan batik.
Vietnam pernah mengalami penurunan hasil dan ukuran lobster yang ditangkap hingga awal 1990-an. Para nelayan di Vietnam akhirnya berinisiatif untuk memelihara lobster kecil hasil tangkapan sampai tumbuh sebesar ukuran sesuai pasar dengan metode dan alat sementara.
Pemeliharaan pun menunjukkan bahwa lobster bisa tumbuh di dalam kurangan di perairan dasar pantai.
Penurunan Produksi Lobster karena Penyakit
Produksi lobster meningkat dan memuncak di tahun 2006, namun penurunan produksi terjadi di tahun 2007 oleh serangan penyakit susu (milky haemolymph disease). Penyakit ini ada karena kualitas benih lobster rendah dan stadia benih masih kecil.
Benih diangkut dari tempat jauh, kemudian ditangkap dengan cara berbahaya memakai cahaya berintensitas tinggi. Kualitas rendah pada air karena banyaknya jumlah keramba dan ikan rucah sebagai pakan juga menjadi penyebab adanya penyakit susu tersebut.
Penyakit lain yang menyerang lobster budidaya di Vietnam ialah badan merah atau red body disease serta penyakit insang hitam atau black gill disease.
Dalam jurnal berjudul “Budidaya Lobster di Vietnam dan Aplikasinya di Indonesia”, Akhmad Mustafa, sang peneliti, menyarankan untuk memakai pakan buatan berupa moist pellet dalam mencegah penyakit susu.
Ekspor Benih Lobster Vietnam Berasal dari Indonesia
Edhy Prabowo, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, menyatakan bahwa permintaan Vietnam sangat tinggi terhadap benih lobster, hingga 80%-nya dulu berasal dari Indonesia. Namun, kebutuhan itu saat ini sudah dipenuhi oleh negara tetangga lain, yaitu Singapura.
Berkaca dari menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti, Trenggono selaku Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini pun memberhentikan kembali ekspor bibit benur lobster. Dikatakan bahwa beliau tidak ingin benih lobster dari Indonesia lebih banyak dinikmati oleh negara lain, seperti Vietnam dan Singapura.
Mengapa Vietnam Suka Benih Lobster dari Indonesia?
Vietnam ialah negara tujuan ekspor benih lobster terbesar dari Indonesia. Bersama Kanada, Vietnam menjadi pengekspor lobster pula yang mana benihnya sebagian diperoleh dari laut Indonesia. Budidaya lobster di negara Vietnam ternyata sangat bergantung pada suplai benih dari Indonesia.
Bisa terjadi demikian sebab lobster, khususnya jenis Panulirus sp sangat cocok hidup di habitat tropis dengan laut berkarang dan berpasir. Kondisi laut tersebut paling banyak ditemukan di laut-laut Indonesia. Perairan Vietnam sendiri dilihat kurang ideal daripada milik Indonesia.
Benih lobster Nusantara juga bukan hasil dari budidaya pembenihan (breeding), tetapi hasil tangkapan para nelayan di lautan bebas. Benih-benih alam seperti inilah yang menjadi kebutuhan para petambak budidaya lobster di sana dalam membesarkan lobster sebelum diekspor.
Pembenihan dan pembesaran adalah dua hal berbeda, ya, Sobat Mediatani. Intinya, Vietnam mengimpor benih lobster dari Indonesia, kemudian petambak dari Vietnam yang kemudian membudidayakan benih tersebut. Vietnam pun punya teknologi yang lebih maju.
Kelebihan Lobster Budidaya VS Lobster Laut Lepas
Budidaya lobster di Vietnam dapat dikatakan cukup maju dan berhasil. Tidak hanya di perairan laut, budidaya juga dilakukan pada ikan patin di perairan tawar. Efisiensi budidaya lobster di negara Vietnam juga meningkat baik, harapan hidup lobster bisa meningkat lebih tinggi.
Ada perbedaan di antara lobster laut lepas dan lobster hasil budidaya. Perbedaan paling tampak yaitu proses pengendalian habitat hidup lobster-lobster tersebut. Pada keramba jaring apung, lobster budidaya bisa dipantau, sementara lobster laut lepas tidak dapat diprediksi habitatnya.
Budidaya lobster pun dapat melibatkan pengontrolan teratur terhadap lingkungan hidup lobster, seperti pakan, kualitas air, dan biota-biota lain. Sementara itu, lobster laut lepas bisa bergerak bebas, mencari makanan, dan berkompetisi sendiri secara bebas di lautan.
Trik Sukses Budidaya Lobster ala Vietnam
Kesuksesan budidaya lobster Vietnam dapat dilihat dari wadah budidayanya. Budidaya dapat dilakukan di bak indoor, namun lebih optimal jika dilakukan di keramba jaring apung. Berbeda dengan keramba ikan, untuk budidaya lobster, wadah kerangkeng dibenamkan sekitar 3-7 meter dari permukaan.
Pembudidaya lobster di wilayah Vietnam memiliki alasan bahwa pembenaman menciptakan sensitivitas tinggi terhadap salinitas. Jadi, ketika hujan atau air tawar masuk ke permukaan air, lobster yang dibenamkan tidak akan terganggu.
1. Menggalakkan Budidaya Lobster di Indonesia
Kegiatan budidaya lobster di Vietnam sudah sepatutnya menjadi motivasi untuk menggalakkan kegiatan serupa di Indonesia. Indonesia punya potensi besar dalam membudidayakan lobster sampai besar dan siap untuk dikonsumsi.
Bila memilih budidaya, nilai yang diperoleh akan jauh lebih besar. Berdasarkan pandangan ini, Trenggono selaku Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini akan fokus pada pembudidaya lobster yang sukses di Indonesia.
Oleh sebab itu, Indonesia perlu menggali informasi soal teknik atau teknologi Vietnam ketika membudidayakan lobster. Bila budidaya berkembang, maka kerja sama yang dicanangkan pun bisa selaras dengan aktivitas budidaya yang berkesinambungan.
2. Kerjasama Budidaya Lobster bersama Vietnam
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa Vietnam sedang mempelajari dan mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan kerja sama dengan Indonesia soal budidaya lobster, termasuk teknologi budidayanya.
Berdasarkan rencana itu, Vietnam berencana membangun kerja sama yang berkelanjutan dan komprehensif di bidang kelautan dan perikanan. Kemudian, mempromosikan pula mengenai langkah-langkah pengelolaan penangkapan ikan yang bertanggung jawab alias tidak ilegal.
—
Rencana kerja sama sudah ada, berarti ini saatnya Indonesia mengadaptasi teknik budidaya lobster di Vietnam, yang salah satunya adalah membenamkan keramba jaring apung untuk alasan proteksi. Semoga budidaya lobster makin sukses di Indonesia, ya, Sobat Mediatani!