Mediatani – Ketika berwisata ke kebun binatang atau lembaga konservasi lainnya, kita biasanya akan mengabadikan potret satwa yang menarik. Namun, ternyata bukan suatu perkara yang mudah untuk memotret atau mengabadikan gambar yang obyeknya makhluk hidup. Terlebih lagi jika obyek tersebut adalah satwa yang gerak geriknya tidak bisa diatur.
Meskipun sulit untuk mendapatkan hasil jepretan satwa yang bagus, tetapi kita tetap saja bisa menemukan banyak foto satwa yang tersebar di media sosial. Hal ini karena fotografer memiliki tips untuk memotret satwa agar tetap aman dan bagus hasilnya.
Beberapa fotografer satwa ternama seperti Arbain Rambey, Adhitiya Wibhawa dan Aprison membagikan beberapa tips untuk memotret satwa. Dilansir dari laman kompas.com, berikut ulasan singkatnya.
Tips memotret satwa
1. Sabar menunggu momen
Arbain berpesan bahwa untuk bisa memotret satwa, hal pertama yang harus diingat adalah tetap sabar dalam memantau gerakan atau ekspresi hewan. Fotografer harus mencari angle yang bagus, sehingga foto tersebut sudah jadi sebelum dibuat.
Terkadang, seorang fotografer harus menghabiskan waktunya lebih dari satu atau dua hari untuk berkeliling kebun binatang, demi memperoleh momen yang pas.
2. Pahami karakter satwa
Menurut Adhitiya Wibhawa dan Aprison, pemotret harus bisa mengenali dan memahami satwa. Mungkin beberapa momen unik yang berhasil dipotret karena keberuntungan atau juga karena pengetahuan sang fotografer. Semisal, fotografer mengenali waktu tidur, makan atau aktivitas bergerak lainnya.
Untuk mengenali perilaku satwa, bisa ditanyakan langsung kepada pawangnya atau penjaga satwa. Selain itu, bisa juga mencari referensi dari bacaan terkait satwa tersebut.
Ketika sedang berada di lapangan, kata Aprison, dengan mengenali karakter satwa tersebut beserta kebiasaan-kebiasaannya, kita lebih mudah mengambil gambar yang tepat dan bagus.
“Amati, karena setiap hewan punya keistimewaannya sendiri. Bisa juga ambil momen yang jarang terjadi, misalnya kita tahu interaksi dia yang seperti ini jarang, bisa langsung jepret,” jelas Aprison.
3. Perhatikan latarnya
Latar belakang (background), menurut Arbain, tidak boleh luput dari perhatian fotografer yang ingin mengambil gambar. Misalnya, warna tubuh satwa harus kontras dengan warna latar belakang, agar hasil jepretan bisa fokus terhadap satwanya.
Kamu juga bisa mengakalinya dengan memanfaatkan fitur auto focus tracking. Hal ini untuk mengantisipasi gerakan satwa yang cepat harus diabadikan dengan cepat juga.
Aturlah mode auto fokus tracking sejak awal. Mode banyak jepretan (continuous shooting mode atau burst mode) juga bisa memudahkan fotografer untuk memotret gerakan cepat walau dalam waktu yang singkat.
4. Gunakan alat yang tepat
Setelah memahami karakter satwa dan lingkungannya, yang tidak kalah penting adalah ‘senjata’ untuk mengeksekusi gambar. Peralatan memotret sebaiknya menggunakan alat yang tepat.
“Dulu pernah ada pengguna ponsel yang menang dalam lomba, motret di akuarium bisa. Tapi kalau jaraknya jauh, pakai ponsel agak sulit. Jadi, sebaiknya bawa peralatan yang memadai,” ujar Arbain.
Gunakan lensa sesuai dengan medannya. Jika memotret satwa di alam bebas seperti hutan atau padang sabana, sebaiknya bawa lensa tele 200-400 mm. Sementara untuk memotret hewan di kebun binatang, sebaiknya gunakan lensa yang lebih pendek seperti 200mm, atau bisa lensa fix jika jarak ke satwa cukup dekat.
**
Itulah beberapa tips untuk memotret satwa bagi pemula. Semoga artikel ini bermanfaat.