Mediatani – Untuk tahun anggaran 2022 mendatang, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merencanakan sebuah program pembangunan kampung hortikultura dan akan menjadi kegiatan utama Kementan.
Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura, Kementan telah menargetkan pembangunan sebanyak 2.358 kampung hortikultura yang secara merata tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyampaikan beberapa hal terkait program tersebut dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta.
Prihasto menyampaikan bahwa dalam program tersebut juga ditargetkan 320 UMKM Horti, diantaranya bawang olahan, cabai olahan, buah olahan, sayur dan tanaman obat yang masing-masing terdiri atas delapan puluh unit.
Selain itu, menurut Prihasto, pada kegiatan pembentukan kampung horti tersebut, ke depannya pemerintah juga berencana untuk memberikan satu paket bantuan yang diketahui lengkap dengan infrastruktur serta moda operasional. Contohnya seperti mobil angkut roda tiga agar lebih mempermudah proses pengambilan barang.
Bantuan paket yang diberikan merupakan bantuan lengkap yang bertujuan untuk menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dalam hal ini mikro pertanian.
“Bantuan satu paket itu adalah bantuan lengkap untuk menumbuhkan UMKM mikro pertanian,” ungkap Prihasto Setyanto.
Selain itu, Prihasto juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan secara maksimal melakukan pemantauan terhadap perkembangannya secara rutin. Pemantauan ini dilakukan melalui hortikultura war room yang ada di pusat.
Terkait hal ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema juga menyatakan ikut mendukung seluruh program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dalam upaya untuk membangun sektor pertanian menjadi lebih baik.
Menurut Yohanis, Kementan sudah betul-betul serius dalam menangani masalah pertanian yang ada di Indonesia ini. Dirinya berharap agar Kementerian Pertanian tetap konsisten dan terus memperhatikan pendampingan, terobosan dan juga fasilitasi pasca panen utamanya pada komoditas cabai.
“Secara pribadi saya mendukung Kementerian Pertanian karena ada keseriusan dari kerja bapak bapak sekalian,” ujar Yohanis Fransiskus.
Senada dengan hal ini, Anggota Komisi IV lainnya, Bambang Purwanto pun ikut mendukung terkait perkembangan program dari Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Menurutnya, sejauh ini program tersebut telah mampu menumbuhkan ekonomi keluarga Indonesia, utamanya bagi para ibu rumah tangga dalam memperoleh asupan sayur yang sehat.
“Saya dukung dan apresiasi program P2L Kementan karena mampu menumbuhkan ekonomi keluarga. Ini bagus sekali dan kalau bisa ditambah sehingga mengurangi beban ekonomi keluarga,” pungkas Bambang Purwanto.
Diketahui dalam program kali ini, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan dana yaitu sebesar Rp 14,451 triliun.
Dana sebesar itu direncanakan akan dialokasikan pada beberapa program yang dianggap prioritas oleh Kementerian Pertanian terutama dalam upaya meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi pangan, akses, peningkatan nilai tambah, lapangan pekerjaan dan investasi di sektor rill serta industrialisasi.