Mediatani – Tempe merupakan salah satu makanan Indonesia yang umumnya terbuat dari kacang kedelai.
Proses pembuatan tempe sendiri memakan waktu lebih dari satu hari. Mulai dari perebusan kacang kedelai hingga fermentasi.
Uniknya tempe tidak melulu harus dibuat dari kacang kedelai.
Tempe Movement adalah gerakan yang memiliki visi untuk mengenalkan tempe sebagai makanan yang bergizi, ramah lingkungan, dan terjangkau membuat banyak inovasi tempe.
Menurut Driando Ahnan-Winarno, seorang Co Founder Tempe Movement sekaligus Food Sciencepreneur, tempe juga bisa dibuat dari berbagai jenis kacang dan biji-bijian.
“Ada 22 kacang termasuk kacang ijo, kacang mete, pete cina, kacang polong, kacang hitam, dan kacang merah,” kata Driando melansir dari laman Kompas.com.
Tidak hanya itu, beberapa bahan lainnya seperti kecambah, gandum, nasi, barli hingga mi instan juga bisa dan dijadikan bahan utama pembuatan tempe.
Yup! Walaupun ialah sesama jenis kacang-kacangan, proses pembuatan tempe menggunakan jenis kacang selain kedelai harus disesuaikan.
Driando menuturkan, jikalau hal itu berlaku karena tingkat kelembekan dari masing-masing kacang itu berbeda.
Tidak hanya proses pembuatan, cita rasa akhir yang didapatkan dari tempe dengan jenis kacang selain kedelai pun berbeda.
“Ada alasan mengapa tempe menggunakan kedelai, karena kacang kedelai merupakan yang paling enak, seperti edamame, kacang tanah, kacang ijo,” tutur Driando.
Ketahui 4 Manfaat Konsumsi Pangan Kedelai, Sangat Cocok bagi Wanita
Warga asia selama 1500 tahun telah menjadikan kedelai sebagai bahan pangan. Selain itu juga, makanan berbahan dasar kedelai sebagaimana tahu dan tempe pun populer.
Pun karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan. Sehingga banyak sekali makanan dan minuman yang menggunakan kedelai sebagai bahan dasarnya.
Contohnya tahu, tempe, susu kedelai, es krim kedelai, kecap, dan masih banyak lagi. “Secara umum, kedelai sangat baik, kecuali kamu memiliki alergi kedelai,” kata Leah Kaufman, seorang ahli diet yang terdaftar di Program Manajemen Berat Badan NYU Langone Health di New York City.
Kedelai faktanya rendah kolesterol, kaya akan kalsium pembentuk tulang, dan merupakan sumber protein lengkap bagi orang-orang yang mengikuti pola makan vegetarian. Kedelai juga kaya akan vitamin dan mineral serta tinggi serat.
Fakta bahwa Gizi Kedelai Dalam 1 cangkir (172 g) kedelai rebus, nyatanya bisa mendapatkan: Kalori: 296 Protein: 31,3 g Total lemak: 15,4 g (23 persen AKG) Kolesterol: 0 mg Karbohidrat: 14,4 g (5 persen AKG) Serat: 10,3 g (40 persen AKG) Kalsium: 175 mg (18 persen AKG) Besi: 8,84 mg (49 persen AKG) Kalium: 886 mg (25 persen AKG)
Berikut beberapa manfaat kedelai bagi kesehatan yang dikutip dari laman kompas.com, Minggu (28/3/2021).
1. Meningkatkan kesehatan jantung
Para ahli setuju bahwa bagi kebanyakan orang, manfaat mengonsumsi kedelai jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan risikonya.
“Kedelai, bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat, dapat menurunkan tekanan darah karena sama sekali tidak mengandung natrium yang tinggi,” kata Kaufman.
Tekanan darah tinggi meningkatkan kemungkinan kamu terkena penyakit jantung. Kedelai juga merupakan salah satu makanan yang membantu menurunkan trigliserida, lemak darah berbahaya yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi review di The Journal of Nutrition menemukan bahwa protein kedelai dapat membantu menurunkan kadar kolesterol “jahat” low-density lipoprotein (LDL).
Ini merupakan hal yang baik karena kolesterol tinggi adalah faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Mengkonsumsi makanan kedelai tertentu benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung.
Hal ini diuji dengan orang-orang yang makan setidaknya satu porsi tahu seminggu, yang memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang makan tahu…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)