Mediatani – Waduk Jatiluhur, Purwakarta yang dipenuhi dengan eceng gondok membuat perahu yang mengangkut ikan hasil budidaya hingga wisatawan yang berlibur terus-terusan terjebak.
Salah satunya dialami oleh Jamiludin, salah seorang pembudidaya ikan jaring apung. Ia mengaku terjebak di perairan tersebut sejak Senin (18/10/2021) pukul 13.30 WIB.
Ia mengaku terpaksa menginap di perahu semalaman dan baru bisa sampai ke pinggir pada hari Selasa. Padahal, ia saat itu tengah membawa hasil panen dari keramba budidayanya.
Akibat membutuhkan waktu yang sangat lama sampai ke dermaga, ribuan ikan hasil budidayanya itu mati dan membusuk. Menurutnya, kondisi ikan seperti itu sudah tidak layak untuk dijual.
“Ikannya bukan busuk lagi, tapi sudah tidak bisa dijual. Kerugiannya sampai Rp 40 juta. Saya baru pertama kali (terjebak), tapi teman-teman yang lain juga sudah pernah terjebak kemarin-kemarin,” katanya dilansir dari Kompas, Selasa (19/10/2021)
Masyarakat yang mengases waduk tersebut, khusunya para pembudidaya ikan dan pemilik perahu berharap ada upaya dari pemerintah dan Perum Jasa Tirta II selaku pengelola Waduk Juanda untuk segera mengatasi kumpulan eceng gondok itu.
Pasalnya, aktivitas masyarakat sekitar waduk menjadi terhambat akibat eceng gondok yang tumbuh tak terkendali itu.
Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jajang Sukandar mengungkapkan bahwa eceng gondok yang membuat laju perahu menjadi terhambat ini merupakan kasus yang sudah beberapa kali terjadi.
“Dalam sebulan terakhir sudah ada tiga kali kejadian perahu yang terjebak karena eceng gondok,” ungkap Jajang.
Pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melewati kumpulan eceng gondok di Waduk Jatiluhur, terutama pada pada sore hingga malam hari.
Menurutnya, sore hari merupakan waktu dimana eceng gondok biasanya akan berkumpul ke tengah waduk, karena waktu itu angin bertiup cukup kencang.
“Rata-rata perahu yang terjebak itu berangkat pukul 15.00-16.00 WIB. Mereka terjebak di tengah perairan sampai malam hari,” kata Jajang.
Akibatnya, hamparan eceng gondok menghambat laju perahu tersebut hingga kehabisan bahan bakar atau bahkan membuat mesin perahu menjadi rusak.
Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) setempat, Atim Priantono menyebutkan, luasan eceng gondok yang terhampar di Waduk Juanda atau Waduk Jatiluhur itu sudah sekitar 1.000 hektare.
Menurutnya, kasus eceng gondok di Waduk Jatiluhur di tahun ini termasuk yang paling parah karena paling cepat mengalami pertumbuhan.
Atim menyebut ASDP bersama Satpolair, Perum Jasa Tirta II, dan para pemangku kebijakan lainnya telah berupaya untuk mengatasi eceng gondok di perairan itu dengan membersihkannya setiap dua kali sepekan. Dalam sehari, eceng gondok yang diangkut bisa mencapai lima truk.
Selain pembudidaya itu, pada Selasa (19/10/2021), kembali ada sebanyak 14 orang yang terjebak di perairan Waduk Jatiluhur, tepatnya di Dusun Pasir Jangkung, Desa Tegalaja, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Sebelumnya, pada Minggu (19/10/2021), juga ada sebanyak 22 wisatawan dari Jakarta terjebak dan baru bisa dievakuasi pada Senin (18/10/2021) dini hari.