Mediatani – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) membuat program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di sejumlah daerah, yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Program tersebut diharapkan dapat merangkul kreativitas pemuda tani untuk melakukan inovasi dan mengembangkan usaha di sektor pertanian.
Dalam meningkatkan mutu generasi milenial, Kementan menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) Proposal Bisnis bagi 36 peserta yang tersebar di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Banjar. Kegiatan ini bertempat di SMKPPN Banjarbaru, unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan Kementan di Kalimantan Selatan.
Kegiatan ToT Proposal Bisnis merupakan kegiatan pelatihan untuk mencetak sosok-sosok yang disiapkan menjadi pelatih (trainer) dan dapat meneruskan materi yang telah diberikan kepada orang lain. Pada dasarnya ToT ini merupakan proses mentransfer pengetahuan dan keahlian agar lebih meningkat wawasan pelatih (trainer).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas staf Business Development Services Provider (BDSP), Mobilizer dan fasilitator dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada penerima manfaat program YESS, terutama dalam melakukan identifikasi dan penyusunan proposal bisnis.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) yang menginginkan pertanian memiliki banyak subsektor usaha yang dapat dikembangkan oleh generasi milenial.
“Saat ini banyak generasi milineal yang sukses menjadi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian. Mereka mampu mengembangkan usahanya dari hulu hinggah hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” ucap Mentan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/6/2022).
Sebagai salah satu upaya dalam mencapai tujuan tersebut, maka penerima manfaat program YESS harus dapat mengakses bantuan dana baik yang dilakukan secara hibah kompetitif maupun kredit perbankan.
Namun, dalam mengakses permodalan diperlukan keahlian dalam menyusun sebuah proposal bisnis agar tim seleksi ataupun perbankan dapat memberikan bantuan dananya.
Oleh karena itu, Kementan menganggap perlu menggelar kegiatan pelatihan ToT Proposal Bisnis untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pelatih dalam memberikan pengajaran penulisan proposal bisnis yang bermutu tinggi. Dengan upaya ini, tim seleksi maupun perbankan bisa menjadi lebih yakin dalam memberikan bantuan dananya kepada penerima manfaat program YESS.
Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang merupakan penanggung jawab YESS mengingatkan bahwa program ini dibuat untuk menciptakan wirausaha muda perdesaaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi di bidang pertanian.
Kegiatan ToT Proposal Bisnis ini dilaksanakan selama tiga hari dan ditutup langsung oleh Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso.
Dalam sambutan penutupannya, ia menyampaikan pesan bahwa kegiatan ToT Proposal Bisnis ini dapat meningkatkan keahlian peserta terhadap penerima manfaat program YESS terutama dalam melakukan identifikasi dan membuat proposal bisnis.