Mediatani – Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan impor daging kerbau dan sapi agar menjaga kestabilan harga di pasar jelang Lebaran 2021.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis (Deputi II) Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menuturkan bahwa sampai saat ini sudah ada 13 ribu ton daging kerbau dari India masuk ke Perum Bulog, dari total 80 ribu ton.
“Mudah-mudahan akan ada penambahan di Minggu pertama Mei atau Minggu ketiga Ramadhan. Mudah-mudahan bisa terealisasi, sehingga kebutuhan saat hari raya bisa terpenuhi,” kata Musdhalifah secara virtual, Rabu (28/4/2021), mengutip, Kamis (29/4/2021) dari laman Tribunnews.com.
Pemerintah telah mengeluarkan izin impor daging sebanyak 100 ribu ton, yang terdiri dari 80 ribu ton daging kerbau dan 20 ribu ton daging sapi dari Brazil.
Menurut dia impor daging kerbau dari India tetap dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, meski saat ini negara tersebut sedang dilanda tsunami Covid-19
“Daging kerbau terus masuk meski ada Corona, karena kontrak sudah berjalan,” ucap Musdhalifah.
Di sisi lain, Musdhalifah memaparkan pemerintah sebelumnya telah mencari pasokan daging dari beberapa negara, tetapi hampir semua negara juga mengalami kendala yang sama dengan Indonesia yaitu kekurangan pasokan daging.
“Kami sudah mencari beberapa alternatif, karena kami khususkan adalah menghadapi hari raya,” paparnya.
Daging Sapi Impor dari Brasil Tiba di RI
Sebelumnya, kebijakan pemerintah dalam rangka mengimpor daging sapi dari sejumlah negara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2021 perlahan-lahan terealisasi.
Melansir, Rabu (31/3/2021) dari situs economy.okezone.com, saat ini pun impor daging sapi yang masuk ke Indonesia tercatat sudah ada 19 kontainer.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menyebutkan bahwa ke-19 kontainer itu berisi daging sapi yang mana berasal dari Brasil.
Saat ini daging impor itu pun sudah tiba di Pelabuhan Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur. Informasi ini diperoleh APDI dari sejumlah kementerian, termasuk PT Berdikari (Persero) selaku badan usaha yang ditugaskan pemerintah untuk melaksanakan impor daging sapi.
“Untuk saat ini, keterangan setelah kami bertemu beberapa Kementerian termasuk Dirut PT Berdikari, Pak Harry, bahwa saat ini daging dari Brasil sudah masuk ke Indonesia sudah sandar di pelabuhan Pandegiling itu sebanyak kurang lebih 29 box container,” ujar Asnawi dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Rabu (31/3/2021), melansir Rabu (31/3/2021) dari laman yang sama.
Langkah impor ini akan terus dilakukan pemerintah hingga memenuhi standar kebutuhan yang ditetapkan.
Dalam kajian yang dilakukan oleh pihaknya, Asnawi mencatat, tingkat konsumsi daging sapi saat Ramadhan dan Idul Fitri sangat tinggi.
Untuk tiga provinsi seperi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat tingkat konsumsi daging sapi saat momentum sakral umat Islam mencapai 60% dari tingkat konsumsi nasional.
“Kita berbicara kebutuhan tiga provinsi, di mana saat ini Jakarta, Banten termasuk Jabar adalah daerah tingkat konsumsi tertinggi secara nasional yaitu 60% dari tingkat konsumsi yang ada,” kata dia, menjelaskan.
Sementara, APDI harus menyediakan stok yang bisa didistribusikan ke sejumlah daerah.
Dalam catatan Asnawi, H-2 Ramadan hingga H-4 Idul Fitri, pihaknya membutuhkan 46.758 ton yang terdiri dari dua unsur.
Yakni, unsur pertama, sapi siap potong sebanyak 14.350 ekor. Sedangkan unsur kedua ialah daging beku 26.740 ton.
Pemerintah pun telah menugaskan kepada PT Berdikari untuk melakukan impor daging sapi dari Brasil. Daging impor akan didatangkan secara bertahap hingga Desember 2021 mendatang.
Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara mengatakan, ada sekitar 420 ton daging sapi Brasil yang akan masuk sebelum Lebaran. (*)