Mediatani – Tren mengoleksi tanaman dan bercocok tanam memang terus mengalami pergantian jenis tanaman. Sobat Mediatani pasti sudah tahu tanaman yang sedang naik daun adalah jenis tanaman janda bolong. Beberapa jenis tanaman ini bahkan bisa laku dengan harga ratusan juta rupiah.
Tanaman janda bolong ini sering disebut juga dengan monstera. Tanaman ini berasal dari suku talas-talasan atau Araceae dengan marga monstera. Jenis monstera ini berasal dari daerah tropis di wilayah Amerika Selatan dan tengah. Hingga saat ini, janda bolong masih populer di masyarakat.
Jenis Tanaman Janda Bolong
Secara keilmuan, janda bolong merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki akar tetap sampai ke tanah, menempel, dan merambat pada tumbuhan lainnya. Tanaman ini hidup pada daerah yang memiliki cahaya rendah. Umumnya, janda bolong akan berbunga pertama kali pada usia 3 tahunan.
Tanaman monstera ini terdiri dari beberapa jenis tanaman dengan ciri khas daun yang bolong-bolong. Meskipun ada beberapa jenis monstera yang tidak memiliki daun bolong. Beberapa jenis monstera yang memiliki daun bolong dan cukup tinggi harganya antara lain:
- Mini Monstera
- Monstera Acuminata
- Montera Epipremnoides
- Monstera Punctulata
- Philodendron Selloum
- Monstera Obliqua
- Monstera Adansonii
- Monstera Variegata
- Monstera Borsigiana
- Monstera Deliciosa
Cara Menanam Tanaman Janda Bolong
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang tertarik dengan jenis monstera ini, membuat banyak yang ingin tahu bagaimana cara menanam dengan benar. Sobat Mediatani bisa mencoba beberapa langkah dibawah ini.
1. Menanam Cara Hidroponik
Cara pertama yang bisa Sobat Mediatani pilih untuk menanam jenis tanaman janda bolong adalah dengan cara hidroponik. Hampir sama dengan menanam tanaman lainnya, perlu disiapkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Memilih Media yang Tepat
Hidroponik sering digunakan untuk menanam janda bolong ini. Dalam hidroponik, tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah. Medianya dapat menggunakan wadah bening dari kaca maupun keramik dengan bagian wadah harus memiliki ukuran lebih lebar dibanding leher.
b. Tanam Dalam Posisi Tegak
Tanamlah bibit janda bolong dengan posisi berdiri tegak pada wadah yang disediakan. Agar lebih mudah, bisa diletakkan kerikil kecil pada sisi samping tanaman. Pastikan tanaman bersih dari sisa tanah yang menempel pada permukaannya.
c. Beri Air dan Pupuk
Gunakanlah air yang tidak memiliki kandungan garam dan bahan kimia. Bisa juga dengan menggunakan air sumur. Pastikan wadah terisi dengan air secukupnya serta jangan lupa untuk memberikan pupuk secara rutin minimal satu bulan sekali.
2. Menanam Menggunakan Media Tanah
Cara menanam ini mungkin telah banyak diadaptasi oleh para Sobat Mediatani sekalian. Memang media tanah lebih banyak ditemukan di sekeliling dan lebih mudah dilakukan. Apa saja yang harus diperhatikan ketika hendak menanam janda bolong ini?
a. Pastikan Kondisi Tanah
Selain dengan cara hidroponik, janda bolong juga dapat ditanam dengan menggunakan media tanah. Gunakanlah tanah yang memiliki kualitas bagus. Tujuannya adalah agar janda bolong dapat tumbuh dengan sehat dan subur.
Untuk bisa mendapatkan tanah dengan kualitas yang bagus, bisa dengan cara mencampurkan tanah dengan kompos dan pasir. Campuran ini akan membuat kualitas tanah lebih layak untuk dijadikan media tanam.
b. Sediakan Tempat untuk Merambat
Seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa janda bolong merupakan tanaman yang sifatnya menumpang pada inangnya. Jadi sebelum ditanam, berikan dukungan pertumbuhannya dengan memberikan tempat sebagai media rambatnya.
c. Berikan Air dan Pupuk
Hampir semua tanaman membutuhkan air dan pupuk yang cukup. Begitu juga dengan janda bolong ini. Tanaman tersebut juga membutuhkan pupuk terutama pada awal masa tanam. Pupuk ini akan membantu tanaman lebih subur dan menangkal jenis penyakit tanaman.
Apabila proses tanam telah selesai, maka pupuk dapat diberikan paling tidak satu bulan sekali. Selain pemberian pupuk, janda bolong juga harus sering disirami secara rutin. Air merupakan nutrisi penting yang berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Jadwal penyiraman tanaman ini dapat dilakukan paling tidak satu atau dua kali dalam satu hari, yaitu pada pagi dan sore hari. Volume air yang digunakan tergantung dari kelembaban tanahnya. Apabila dirasa sudah cukup lembab, maka proses pengairan sudah bisa dihentikan.
d. Beri Sinar Matahari dan Suhu yang Tepat
Meskipun sinar matahari memang sangat dibutuhkan oleh tanaman janda bolong, tapi tidak harus diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari langsung. Pada siang hari, tanaman ini hanya bisa bertahan pada kondisi suhu 21°C – 29°C pada pH 5-7,5.
Pada malam hari, lebih baik letakkan tanaman janda bolong di dalam ruangan yang memiliki suhu paling tidak 15°C. Apabila tanaman diletakkan di halaman rumah, pastikan memiliki atap. Namun, akan lebih baik jika meletakkan janda bolong di teras atau dekat dengan jendela.
Tips Merawat Janda Bolong
Merawat jenis tanaman janda bolong sebenarnya tidak begitu sulit. Cukup perhatikan suplai air, pupuk, dan juga sinar matahari. Cara merawat tanaman janda bolong berikut mungkin bisa membantu dalam merawat dengan benar.
- Kontrol kelembaban tanah, media tanam dengan pH 5-7,5 serta suhu lingkungan antara 21-29°C.
- Jangan biarkan terpapar matahari langsung.
- Lakukan penyiraman dua kali sehari.
- Gunakan pupuk yang 100% larut dalam air dan gunakanlah pupuk yang memiliki konsentrasi nitrogen tinggi.
- Apabila ada tanaman yang terkena hama atau penyakit, segera potong dan buang.
- Penyiraman tanaman bisa menggunakan air rebusan beras agar lebih mudah dan murah.
**
Menanam dan merawat tanaman hias adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan. Sobat Mediatani dapat mencoba menanam jenis tanaman janda bolong. Selain unik, beberapa jenisnya juga memiliki harga yang sangat tinggi, sehingga menguntungkan untuk dibudidayakan.