Analisa Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag
Artikel kali ini akan membahas mengenai budidaya cabe rawit di dalam polybag, langkah-langkah dalam membudidaya cabe rawit dalam polybag, serta analisa modal dan keuntungan yang dapat diraih.
Budidaya cabe rawit dalam polybag bisa dikatakan sudah tak asing lagi. Malah beberapa petani cabe rawit kini sudah tak lagi menanam cabe rawit di lahan, melainkan menanamnya di dalam polybag.
Memang budidaya cabe rawit di dalam polybag lebih menguntungkan, namun sebaiknya apabila Anda ingin memulai budidaya cabe rawit dalam polybag, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dulu analisa modal serta tahapan yang perlu dilakukan.
Apa saja?
Menggunakan polybag dalam budidaya tanaman cabe rawit memang memliki beberapa keuntungan dan kerugian.
Keuntungan pemakaian polybag adalah:
- Polybag jauh lebih murah dibandingkan pot.
- Perawatannya mudah.
- Kontrol dan kebutuhan per tanamannya jadi lebih mudah dipantau.
- Tanaman cabe rawit yang terkena sakit atau hama dapat diasingkan, sehingga tidak mengganggu tanaman cabe rawit lainnya.
- Bahan organik dan pupuk bisa ditakar sesuai kebutuhan masing-masing tanaman.
- Hemat tempat.
- Komposisi media tanam masing-masing polybag mudah diatur.
- Nutrisi yang diberikan bisa langsung diserap akar tanaman, karena posisi pupuk yang berada di polybag.
- Bisa dibudidayakan kapan saja tanpa mengenal musim.
- Produktivitas buah cabe bisa lebih banyak dibandingkan dengan menanam di lahan.
Kerugian pemakaian polybag sebagai berikut.
- Polybag tidak awet, masa pakai maksimal hanya tiga tahun atau tiga kali ganti media tanam biasanya sudah rusak
- Biaya tanam di awal lebih awal
- Proses merawat tanaman cabe rawit harus intensif
- Pengairan harus selalu ada dan teratur
Tahapan dan Langkah dalam Merawat Cabe Rawit
1. Proses Pemilihan benih
Lokal cenderung paling murah, namun kualitas dan ketahanannya tidak terlalu bagus. Sementara untuk varietas unggul setingkat lebih bagus dari lokal. Untuk hasil terbaik bisa didapat dari varietas hibrida, tapi biasanya setelah sekali panen biasanya kualitas cabe rawit akan berkurang.
Berikut ini sejumlah varietas cabe rawit unggulan dari Indonesia.
No | Varietas | Tahun Pendaftaran | Pemilik Paten |
1 | MHANU | 2015 | CV. HALBANERO |
2 | CF 857 | 2014 | PT. Benih Citra Asia |
3 | HPTr 102 | 2014 | PT. BISI International Tbk |
4 | CR 5243 | 2014 | PT. East West Seed Indonesia |
5 | RJHL 01 | 2013 | Sumanah |
6 | RJHL 085 | 2013 | Sumanah |
7 | RITAN CR 09 | 2013 | CV. Riawan Tani |
8 | RITAN CR 11 | 2013 | CV. Riawan Tani |
9 | Maruti | 2013 | PT. Agri Makmur Pertiwi |
10 | PMS CR 0404 | 2013 | CV. One Tani |
11 | PMS CR 0403 | 2013 | CV. One Tani |
12 | FRT 544 | 2012 | PT. BISI International Tbk |
13 | FRT 598 | 2012 | PT. BISI International Tbk |
14 | CR ASA 7 | 2011 | CV. Aditya Sentana Agro |
15 | Genesis Putih | 2011 | PT. Hextar Seed Indonesia |
16 | Kamelia | 2011 | PT. Hextar Seed Indonesia |
17 | Nirmalia | 2011 | PT. East West Seed Indonesia |
18 | SMR 22 | 2011 | CV. Agro Bumi Asri Sejahtera |
19 | OR Trisula Hijau | 2010 | PT. Oriental Seed Indonesia |
20 | Santika | 2010 | PT. East West Seed Indonesia |
21 | Sonar | 2009 | PT. BISI International Tbk |
22 | Bhaskara | 2009 | PT. BISI International Tbk |
23 | OR Trisula Putih | 2009 | PT. Oriental Seed Indonesia |
24 | OR Kencana | 2009 | PT. Oriental Seed Indonesia |
25 | Genie | 2008 | PT. Benih Citra Asia |
26 | CF 291 | 2008 | PT. Sang Hyang Sri |
27 | Malita FM | 2008 | BPSBTPH Gorontalo |
28 | Bayonet | 2008 | CV. Duta Agro Utama |
29 | Taring | 2008 | CV. Duta Agro Utama |
30 | Comexio | 2007 | PT. Sang Hyang Sri |
31 | Meteoximo | 2007 | PT. Sang Hyang Sri |
32 | Juwita | 2005 | PT. East West Seed Indonesia |
33 | Dewata | 2005 | PT. East West Seed Indonesia |
34 | Kathur | 2003 | UD. Riawan Tani |
35 | Taruna | 2002 | PT. East West Seed Indonesia |
36 | Pelita | 1999 | PT. East West Seed Indonesia |
37 | Bara | 1999 | PT. East West Seed Indonesia |
Selain lima varietas tadi, Balitbang juga merilis dua varietas unggulan bernama Prima dan Rabani Agrihorti.
Keunggulan dari dua cabe rawit tersebut adalah buah yang sangat lebat, rasa yang pedas, dan bentuk buah elongate. Prima agrihorti akan berbuah dengan warna merah, sementara rabani agrihorti menghasilkan buah dengan warna merah oranye .
Baik prima maupun rabani bisa disimpan selama 10-12 hari dengan suhu kamar, bisa beradaptasi maksimal di dataran rendah maupun tinggi.
Kalau sudah mendapatkan benih yang Anda mau, rendam benih tersebut dengan larutan POC Nasa. Dosisnya cukup satu tutup botol untuk seliter air hangat. Ini untuk merangsang munculnya kecambah.
Sesuaikan varietas yang ingin Anda tanam dengan modal yang Anda punya.
2. Menyemai benih cabe rawit
Setelah Anda mendapatkan cabe rawit yang Anda butuhkan, kini waktu menyemai benih-benih tersebut. Tujuan penyemaian adalah sebagai persiapan dari benih menjadi bibit, agar kelak bisa berkembang dengan maksimal, sekaligus untuk seleksi bibit mana yang hendak dilanjutkan ke polybag besar.
Media semai bisa menggunakan polybag kecil, baki, dan daun pisang.
3. Area Penanaman
Langkah berikutnya adalah menyiapkan lokasi untuk menanam cabe. Lokasi setidaknya harus sudah disiapkan minimal dua minggu sebelum waktu tanam.
Bahan yang diperlukan adalah tanah gembur, pupuk kompos, pupuk kandang, dan polybag ukuran diameter minimal 30 cm. Untuk jumlah polybag sendiri silakan disesuaikan dengan keinginan dan luas lahan tempat Anda menanam cabe rawit.
4. Penanaman Benih Cabe Rawit
Setelah media tanam sudah siap dan bibit telah tumbuh, kini saatnya memindahkan bibit cabe rawit ke media tanam.
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
- Buatlah lubang di bagian tengah media tanam. Ukurannya pastikan lebih besar dari akar bibit.
- Secara perlahan, dorong polybag bibit dari bawah. Ini bertujuan untuk mengangkat bibit dari media semai. HIndari mencabut paksa, karena ditakutkan batang akan terputus dari akar tanaman cabe.
- Pindahkan bibit ini ke polybag media tanam. Bila akarnya ternyata tidak cukup, maka perbesar lubang di polybag.
- Apabila bibit sudah terpasang baik di media tanam, maka tinggal tutup sisa lubang dengan tanah. Jangan lupa diratakan, dan pastikan bibit berada dalam posisi tegak dan kuat.
5. Merawat Benih Cabe Rawit Pedas
- Proses pemupukan. Untuk pemupukan, disarankan menggunakan pupuk cair. Semprotkan ke arah pangkal batang di tanah. Proses ini dilakukan saat masa pertumbuhan daun dan produksi bunga. Selain pupuk, Anda juga bisa memberikan ZPT atau zat perangsang tumbuh.
- Proses penyiraman. Cabe rawit sekurangnya harus disirami tiga hari satu kali. Namun bisa sedang musim kering dan matahari terik, maka siramlah tanaman cabe Anda setiap hari.
- Penanggulangan hama. Hama yang kerap menyerang cabe rawit di antaranya: Ulat, Tungau, Kutu Daun, dan juga Lalat Buah. Pencegahan dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida.
6. Proses Memanen Budidaya Cabe Rawit
Saat cabe berusia mulai dari 44 sampai 50 hari, cabe rawit Anda akan segera mulai berbunga. Saat memasuki usia 60 hingga 80 hari, cabe rawit akan segera berbuah dan siap dipanen.
Proses pemanenan sebaiknya dilakukan saat pagi mulai menghangat, alias setelah embun kering. Ambillah cabe rawit yang belum terlalu matang. Ambil saja cabe rawit yang masih ada garis hijau di kulitnya.
Analisa Budidaya Cabe Rawit di Dalam Polybag
Setelah mengetahui tahapan yang dilakukan, kini saatnya menganalisa berapa biaya yang harus dikeluarkan, apabila ingin melakukan budidaya cabe rawit di dalam polybag. Adapun analisa yang kami berikan di sini hanyalah perkiraan saja, dan dana ini bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung tempat tinggal Anda dan luas lahan yang hendak dipakai.
Dalam analisa ini, kami menggunakan cabe varietas Dewata F-1 dan lahan yang digunakan seluas 0,5 hektar. Sementara, jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 9000 tanaman cabe rawit.
Maka perkiraan modal yang diperlukan adalah sebagai berikut.
A. Biaya Produksi
- Benih Cabai 70 gram = Rp 300.000
- Pupuk Kandang Kompos 330 Kilogram = Rp 3.300.000
- Kapur 50 sak = Rp 2.500.000
- Pupuk organik :
– Pupuk Urea 5 sak = Rp 350.000
– Pupuk Sp. 80 kg = Rp 240.000
– Pupuk Korkali 2 sak = Rp 1.000.000 - Plastik Polybag Sekitar 8 kg = Rp 200.000
- Obat Pestisida 50 liter = Rp 350.000
B. Biaya Tenaga Kerja
C. Analisis Potensi Keuntungan Dan Profit
Kini waktunya menganalisa potensi keuntungan bersih. Asumsikan bahwa setengah hektar dapat menghasilkan 1 ton cabe. Dengan asumsi bahwa harga sekilo cabe rawit adalah Rp 45.000, maka penghasilan kotor yang akan Anda dapat adalah Rp 45.000.000.
Apabila dikurangi dengan modal awal, maka:
Rp 45.000.000 – Rp 21.845.000 = Rp 23.155.000
Ini menggunakan patokan harga standar cabe rawit. Apabila cabe sedang naik, maka keuntungan yang bisa Anda dapat akan lebih besar lagi, dengan catatan Anda mendistribusi tanpa melalui perantara tengkulak.