Mediatani – Antraks adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang menular melalui hewan ternak. Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Meski jarang ditemukan, jenis penyakit satu ini terbilang serius, karena bisa menyebabkan penderita mengalami gatal-gatal, diare, dan BAB berdarah.
Melansir dari Healthline, seseorang bisa terkena penyakit antraks jika menyentuh atau memakan daging hewan yang terserang antraks.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis ini, menyebabkan munculnya benjolan kulit yang terasa gatal. Kondisi ini paling sering muncul di daerah leher, wajah, dan lengan.
Dalam kondisi parah, antraks bisa menyebabkan penderita mengalami diare dan BAB berdarah. Oleh karena itu, bagi seseorang yang memiliki beberapa gejala anthraks, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit antraks ini? Dan bagaimana kiranya cara mengatasi ini?
Mengenal Penyakit Antraks
Sebagaimana diketahui, anthraks merupakan infeksi yang ditularkan dari binatang yang membawa bakteri Bacillus anthracis.
Seseorang yang terkena penyakit antraks ini bakal mengalami beragam gejala, seperti serangan pada kulit, pencernaan, dan pernapasan.
Penyakit antraks pula bisa berakibat fatal jika penderita mengalami gejala gangguan pernapasan. Bahkan, jika terinfeksi bakteri Bacillus anthracis dan menyerang pernapasan, dapat menyebabkan penderitanya meninggal dunia.
Penyebab Antraks
Bakteri Bacillus anthracis ini memang yang menginfeksi hewan ternak, terutama sapi. Manusia dpaat pula terjangkit penyakit anthraks jika terkena kontak dengan hewan yang sakit atau menggunakan produk dari hewan yang sakit tersebut.
Kendati demikian, tidak semua orang mudah terserang penyakit ini. Ada beberapa kelompok yang rentan mengalami penyakit antraks, di antaranya peternak, dokter hewan, dan pasukan militer yang rentan terpapar bioterorisme.
Di samping itu juga, orang yang bekerja di tempat pengolahan daging ternak juga rentan terkena anthraks.
Gejala Antraks
Salah satu gejala penyakit antraks yang paling sering dialami penderita ialah gatal-gatal. Gejala ini muncul 1-7 hari setelah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
Biasanya, penderita akan mengalami luka terbuka atau lecet dan menjadi borok yang bernanah. Gejala antraks sendiri bisa berbeda-beda, hal ini tergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh seseorang.
Berikut ini beberapa gejala anthraks yang kerap dialami penderita:
- Antraks Pencernaan
Anthraks pencernaan merupakan salah satu gejala antraks yang ditandai dengan mual dan muntah. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan merasakan sakit tenggorokan dan nafsu makan menurun.
- Antraks Pernapasan
Tidak hanya mengalami gangguan pencernaan, gejala antraks juga bisa menyerang pernapasan. Biasanya, penderita akan mengalami demam, nyeri menelan, dan kelelahan.
Antraks pernapasan juga bisa menyebabkan peradangan otak dan saraf tulang belakang.
- Antraks Kulit
Antraks kulit ditandai adanya banyak benjolan kulit yang terasa gatal. Gejala ini dapat berubah menjadi borok berwarna hitam yang tidak menyebabkan nyeri.
Cara Mengatasi Penyakit Antraks
Cara mengatasi penyakit antraks yang paling efektif ialah dengan antibiotik. Umumnya, jenis antibiotik yang digunakan adalah doksisiklin atau golongan kuinolon, seperti levofloksasin dan siprofloksasin.
Namun, jika penderita mengalami kondisi sesak napas berat, perawatan intensif perlu dilakukan.
Ada juga beberapa cara pencegahan, seperti rajin mencuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, dan alat pelindung diri lainnya.
Hewan Ternak Warga di Tulungagung Terjangkit Antraks, Peternak Diminta Aktif Melapor
Sebelumnya, Bakteri Antraks juga telah menyerang dan membuat mati banyak hewan ternak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung. Bahkan spora bakteri ini diketahui terindikasi sudah menular ke manusia… baca selengkapnya dnegan kilk di sini. (*)