Mediatani – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melihat ada potensi yang bisa dikembangkan pada komoditas rumput laut di daerahnya. Pasalnya, rumput laut tersebut merupakan bahan olahan yang berbahan baku porang yang selama ini juga telah dikembangkan di Bangka Belitung.
Hal tersebut disampaikan Erzaldi saat mengunjungi Pantai Gusung yang terletak di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka meninjau lokasi yang akan menjadi salah satu sentra rumput laut di Bangka Belitung.
Kunjungan di Pantai Gusung itu juga untuk memastikan PT Paidi Porang Indonesia dapat berinvestasi pada budidaya komoditas rumput laut di Desa Batu Beriga.
“Jadi supaya investor bisa melihat secara langsung budi daya rumput laut kita. Karena waktu tanam rumput laut yang baik itu sekarang yakni periode Januari hingga akhir Februari. Saya juga ingin memastikan agar budi daya rumput laut seluas 5000 ha ini konsisten dan tidak berubah fungsi,” tegas Ezraldi.
Dirinya mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi saat ini tengah memperhatikan dengan serius potensi budidaya rumput laut di Bangka Belitung. Mengingat komoditi ini memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan.
Maka dari itu, ke depan akan dibuat nota kesepahaman dengan pihak perusahaan. Langkah ini dilakukan agar dapat memberikan rasa aman bagi para petani pembudidaya.
Menurutnya, upaya pengembangan rumput laut ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya alam dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat di Bangka Belitung.
“Petani pun akan merasa aman karena mereka bisa memperoleh pendampingan dan yakin kalau hasilnya nanti sudah ada yang membeli sehingga mereka akan serius membudidayakan rumput laut,” jelasnya.
Sementara itu, Adi sebagai perwakilan dari PT Porang Indonesia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung Pemprov. Babel dalam membudidayakan rumput laut tersebut.
“Selain porang, kami siap membantu agar budidaya rumput laut ini menjadi salah satu komoditi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami pun siap membantu mendampingi petani mulai masa tanam sampai panen nantinya” ujarnya.
Kesediaan PT. Porang Indonesia itu pun disambut baik oleh Gubernur Erzaldi. Menurutnya, dukungan tersebut telah membantu Pemprov. Babel dalam menciptakan berbagai peluang usaha baru selain komoditi porang dan jahe merah yang sudah mulai dijalankan.
Kondisi rumput laut beberapa tahun sebelumnya
Pada tahun 2015, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung membangun lima hektare pembudidayaan rumput laut di Kabupaten Bangka Tengah. Pembangunan usaha rumput laut itu adalah percontohan untuk memotivasi masyarakat pesisir mengembangkan komoditas tersebut.
Lokasi budidaya rumput laut itu dibangun pada dua titik, yaitu Perairan Sungai Selan dan Kurau Kabupaten Bangka Tengah. Kedua lokasi lahan budidaya yang menjadi percontohan itu masing-masing seluas 2,5 hektare. Sejak saat itu, masyarakat mulai berlomba-lomba mengembangkan usaha budidaya rumput laut.
Sayangnya, di tahun berikutnya, adanya aktivitas tambang timah lepas pantai yang cukup marak telah berdampak terhadap kualitas hasil rumput laut petani, sehingga berdampak langsung terhadap harga jual komoditas rumput laut.
Pasalnya, pencamaran air laut akibat penambangan bijih timah ini tidak hanya mempengaruhi kualitas, tetapi rumput laut yang dikembangkan petani juga mudah terserang hama penyakit yang merugikan petani.
Sejak saat itu, minat petani untuk mengembangkan rumput laut menjadi berkurang dan produksi rumput laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2016 hanya sebanyak 38,86 ton atau turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.075,15 ton.