Belasan Tahun Jadi Pramugara, Ali Banting Setir Beternak Kambing, Begini Harapannya

  • Bagikan
TB Ali Barata pria asal Kota Tangerang beralih profesi dari Pramugara menjadi seorag peternak/via redaksi24.com/IST

Mediatani – Menjadi seorang pramugara tentunya menjadi salah satu impian bagi banyak lelaki. Kemauan akan hal itu tentu untuk meningkatkan perekonomian. Terlebih lagi saat ini moda transportasi udara kian berkembang di setiap pelosok dunia.

Seorang pramugara  mampu menghasilkan banyak pundi-pundi uang. Bahkan bagi mereka yang suka bepergian. tidak heran, menjadi seorang pramugara menjadi cita-cita banyak orang.

Lalu bagaimanakah jika seorang pramugara banting setir atau beralih profesi menjadi seorang peternak kambing. Tentu masih sulit membayangkannya, juga menadi dilema dan menjadi pilihan berat dalam hidup.

Seperti yang dilakukan TB Ali Barata pria asal Kota Tangerang yang ternyata sudah 12 tahun menjadi seorang pramugara. Disadur, Jumat (5/3/2021) dari situs redaksi24.com, bahkan Ali pernah mendapat beasiswa belajar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Namun hal itu tak membuat Ali angkuh dan ingin tetap berkarir di dunia penerbangan. Dengan tabungan yang dimilikinya, Ali kemudian mencoba peruntungan baru dengan menjadi seorang peternak. Hasil jerih payahnya selama menjadi pramugara itu kemudian dia gelontorkan untuk sebuah harapan baru.

Kata Ali, setiap manusia harus memutuskan jalan hidupnya sendiri. Apalagi menurutnya, manusia tidak bisa bekerja di satu perusahaan hingga akhir hayatnya.

“Saya memilih untuk membuka peluang usaha. Memang sih jauh dari profesi saya sebelumnya, tapi Insya Allah ini sebuah tantangan,” ujarnya saat dijumpai di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Menurut Ali, menjadi seorang pengusaha muda itu sangatlah berguna. Selain mampu membuka lapangan pekerjaan, Ali yakin usaha ternak kambing yang ia tekuni ini dapat menghidupi banyak orang.

“Saya yakin kalau usaha saya ini banyak membantu orang. Selain itu, dalam islam sudah jelas usaha ini dianjurkan,” ucapnya.

Kandang kambing yang telah dia bangun dengan modal kurang lebih Rp 300 juta ini sengaja dibuat saat Pandemi Covid-19.

“Ini baru berjalan 4 bulan belakangan. Karena corona jadi pelihara kambing, apalagi usaha ini bisa menguatkan ketahanan pangan juga,” ucap dia.

Bahkan, menurut mantan pramugara maskapai Air Asia itu, sebelum membuat peternakan kambing, dirinya juga sudah berkecimpung di bidang usaha hewan ternak.

“Saya juga garap jual-beli sapi, tapi rekanan dengan orang lain. Tapi sekarang saya beranikan untuk bisa membuka peluang saya sendiri,” ujarnya, optimis.

Dia mengaku dapat bekerja di satu perusahaan besar atau asing bukanlah hal yang begitu membanggakan. Namun dia yakin dengan bisa membangun Ibu Pertiwi merupakan pilihan tepat bagi setiap orang.

“Saya pernah bekerja di maskapai asing juga. Tapi ya memang menurut saya kembali ke kampung halaman dan membangun tanah kelahiran merupakan hal yang tepat,” katanya.

Merawat Hewan Ternak Seperti Merawat Keluarga

Menurut Ali, usaha hewan ternak ini harus dilakukan dengan suka hati, hati yang senang. Bahkan peternak pun harus rela membagi waktu dengan hewan ternaknya.

“Ya, kita anggap aja kambing atau hewan ternak yang kita miliki adalah keluarga kita. Jadi, ya sepenuh hati,” ujarnya.

Terlihat jelas, bahwa Ali melakukan perawatan pada kambingnya. Dia menyuntikan vitamin bahkan mencukur bulu domba miliknya.

Di atas lahan seluas 700 meter persegi yang berada di wilayah Gunung Bunder 1 ini, Ali pula memberdayakan masyarakat sebagai pengurus hewan ternaknya.

Bagi Ali, dengan memberikan rezeki kepada orang lain, dia yakin rezekinya pun bakal bertambah dan menjadi berkah.

“Ada yang jaga dan urus sehari–harinya. Kalau saya paling bisa di akhir pekan. Kandang ini sengaja saya buat agar ibu saya bisa menikmati masa tuanya,” jelas dia.

Ali mengaku hewan ternak yang dipeliharanya itu, nantinya akan dijual kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Ya seperti untuk qurban, aqiqah dan para pedagang kambing,” ujar dia.

Bahkan Ali mengatakan, jika rencananya, dirinya akan mencari lahan kosong untuk dijadikan pasar hewan ternak.

“Kalau ada lokasi khusus, kan nanti masyarakat kalau cari untuk kebutuhan sembelih tak perlu bingung lagi. Dan nantinya para pedagang juga tak perlu menyewa lapaknya, hanya cukup menjaga,” jelas dia.

Ali berharap apa yang telah dirinya bangun saat ini, mampu bermanfaat bagi banyak orang. Apalagi saat Pandemi seperti ini, dirinya yakin bisa tetap bertahan dan terus berkembang.

“Hanya keyakinan dan doa yang bisa saya lakukan saat ini. Yang terpenting kita usaha dulu, untuk hasil agar yang maha kuasa yang menentukan,” tukasnya. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version