Berawal dari Hobi, Petani Blora ini Sukses Budidayakan Kopi Excelsa

  • Bagikan
Sumber foto: jawapos.com

Mediatani – Siapa yang tidak girang ketika hobi mampu memperbaiki keadaan ekonomi. Inilah hal yang dirasakan oleh pria 72 tahun bernama Pronoto.

Dilansir dari laman jawapos.com, lahan yang awalnya hanya cocok untuk ditanami durian, rupanya juga sangat ramah untuk pohon kopi. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Pria yang akrab disapa Pak Ji ini.

Pak Ji bercerita tentang awal mula dirinya menanam kopi pada tahun 2005 lalu, ketika ia merantau di Lampung. Selama berada diperantauan, ia merasakan nikmatnya mencicipi kopi excelsa. Menurutnya, kopi ini memiliki cita rasa yang khas.

Ketika kembali ke Blora ditahun 2006, Pak Ji pun meminta bibit kopi excelsa dari saudaranya. Sesampainya di Blora, ratusan bibit tersebut kemudian langsung dia tanam di lahan miliknya di Nglawungan.

“Dari ratusan bibit yang ditanam ternyata tidak semuanya tumbuh, hanya tersisa 70-an pohon yang hidup hingga sekarang,” ungkap Pak Ji setelah memanen kopinya (Jumat, 5/11/2021).

Lahan yang berukuran kurang lebih 2.500 meter ini memiliki sekitar tujuh puluh pohon kopi berjenis excelsa. Kopi Excelsa yang umumnya tumbuh di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), ternyata juga mampu tumbuh di Desa Tunjungan bahkan hidup hingga berbuah.

Seluruh pohon kopi tersebut diketahui dirawatnya sendiri. Seusai memetik biji kopi, Pak Ji kemudian mencucinya dan mengeringkan biji kopi tersebut dengan bantuan panas matahari.

Setelah proses pengeringan, biji kopi tersebut disimpan di gubuk yang berdinding bambu, yang sekaligus berfungsi sebagai tempat memproses kopi.

Setelah itu, biji kopi kering akan digiling dengan menggunakan alat giling agar kulitnya terlepas. Setelah biji kopi terlepas dari kulitnya, maka biji kopi tersebut siap untuk dipasarkan.

‘’Untuk kopi ini nanti diambil orang dari Kelurahan Kunden, orangnya ke sini langsung,’’ ujar Kakek yang mengenakan kaus kuning itu.

Seluruh proses dari persiapan bibit hingga penjualan ditangani sendiri oleh Pak Ji. Hal itulah yang membuat harga jual kopi kering siap goreng bisa menyentuh angka Rp 50 ribu/kg.

Selain itu, cita rasa yang dimiliki oleh kopi jenis excelsa ini juga cukup unik, sehingga banyak dari pecinta kopi yang mulai jatuh cinta dengan jenis kopi ini.

“Ternyata kok banyak dan tidak habis, jadi ya saya bagi-bagikan ke tetangga,” kenangnya.

Kini, hobi menanam kopi ini telah berhasil diubah Pak Ji menjadi sumber penghasilannya. Ia menilai Kabupaten Blora sebagai daerah yang memiliki potensi pengembangan komiditi kopi. Karena itu, ia terus mengembangkan kopi tersebut hingga saat ini

Awalnya, Pak Ji tidak ingin menjual kopi tersebut, tetapi pada akhirnya ada yang datang ke kebun kopinya dan meminta agar menyuplai kopi.

Sejak saat itu, ia kemudian memutuskan untuk menjual kopinya. Sampai hari ini, ia bekerja sama dengan salah satu kedai kopi.

  • Bagikan