Berdayakan Masyarakat Desa Botolempangan, Politeknik Pertanian Pangkep Kembangkan Agroekowisata Terpadu Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan

Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Mediatani.co – Politeknik Pertanian Negeri Pangkep menginisiasi program pemberdayaan masyarakat di Desa Botolempangan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Program ini bertujuan mengembangkan konsep agroecotourism terpadu di kawasan karst, dengan mengedepankan teknologi pertanian ramah lingkungan berbasis Internet of Things (IoT) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kegiatan ini dipimpin oleh Sri Muliani, S.P., M.P. selaku ketua tim pengabdian masyarakat, bersama dua anggota, Dr. Willem Musu dan Dr. Kafrawi, serta melibatkan sejumlah mahasiswa. Program ini didanai oleh Dirjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

“Melalui program ini, kami berharap masyarakat mampu mengelola pertanian modern secara efisien, mengembangkan wisata edukasi, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Sri Muliani.

Inovasi Teknologi untuk Pertanian dan Wisata

Berbagai kegiatan diterapkan dalam program ini, mulai dari teknologi budidaya hidroponik dan vertikultur yang hemat lahan, pemanfaatan energi terbarukan dari PLTS, hingga penerapan sistem monitoring berbasis IoT untuk manajemen tanaman. Selain itu, masyarakat juga dilatih dalam teknik pemeliharaan tanaman, pemberian nutrisi, hingga proses panen.

Tak hanya fokus pada pertanian, pelatihan digital marketing turut diberikan untuk memasarkan hasil pertanian dan potensi wisata desa melalui platform daring.

Untuk memperkuat daya tarik desa wisata dan mendukung konservasi lingkungan, tim juga melakukan penanaman tanaman refugia dan tanaman hias yang berfungsi sebagai pengendali hama alami sekaligus memperindah lingkungan.

Kolaborasi Akademisi dan Warga

Program ini tidak hanya menargetkan peningkatan kapasitas warga desa, tetapi juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses pendampingan masyarakat.

“Penerapan teknologi tepat guna di pedesaan menjadi kunci. Kami berharap Desa Botolempangan dapat menjadi contoh desa mandiri dan berkelanjutan di Kabupaten Maros,” tambah Sri Muliani.

Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Desa

Program pengembangan agroecotourism ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis inovasi dan keberlanjutan. Dengan sinergi antara akademisi, teknologi, dan masyarakat, Desa Botolempangan diharapkan mampu mengintegrasikan pertanian modern, pariwisata edukatif, serta pelestarian kearifan lokal.

Salurkan Donasi

Exit mobile version