Berikut 5 Filter yang Rekomended untuk Akuarium, Nomor 3 Bikin Aquascaper Ketar Ketir

  • Bagikan

Mediatani – Bagi Sobat Mediatani yang hobi memelihara ikan di akuarium pasti sudah tidak asing lagi dengan filter akuarium. Filter air memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga kualitas air agar tetap bersih dan jernih, serta sangat penting bagi kehidupan ikan yang berada di dalam akuarium.

Penggunaan filter pada akuarium juga dapat membantu memperpanjang jangka waktu penggantian air akuarium. Karena itu, filter akuarium sangat membantu dan membuat kita lebih mudah merawat akuarium.

Filter akuarium sendiri memiliki beberapa jenis.  Setiap jenis filter akuarium memiliki fungsi dan keunggulannya masing-masing. Berikut jenis-jenis filter air yang biasa digunakan di akuarium.

1. Hang On Filter

Hang on filter merupakan salah satu filter air yang sangat populer khususnya bagi orang yang baru memiliki akuarium dengan ukuran yang kecil, serta memiliki kapasitas yang cukup bagi ikan-ikan dengan ukuran yang kecil dan sedikit.

Tidak hanya itu, hang on filter juga tidak mengganggu pandangan bagi penikmat keindahan akuarium. Namun filter air jenis ini memiliki kelemahan, karena ukurannya yang cenderung lebih kecil sehingga membuat kapasitas media filter yang dipakai serta perputaran filtrasi air yang terbatas.

2. Top Filter

Top filter termasuk filter yang paling populer dan mudah ditemukan di toko akuarium. Umumnya top filter dijual dalam satu set kemasan yang terdiri dari 1 unit pompa powerhead, box filter, dan selang oksigen.

Sesuai namanya, filter air ini diletakkan di bagian atas akuarium. Peletakkan posisi box filter di bagian atas membuat hasil filtrasi dapat berperan sebagai penambah kadar oksigen dalam air di akuarium.

Selain itu, filter air jenis ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat di upgrade sesuai kebutuhan. Namun, bagi aquascaper yang cenderung memperhatikan estetika penataan akuarium, biasanya menghindari jenis filter air ini.

3. Filter Canister

Bagi sejumlah orang, filter canister biasa disebut sebagai filter sultan, karena memiliki harga yang lumayan mahal. Filter canister memiliki kapasitas media filter yang cukup besar dan didukung dengan pompa powerhead yang sudah built-in di dalam unit filter.

Jenis filter ini memiliki kelebihan utama yaitu dari segi estetika, karena posisi peletakannya yang berada di area luar akuarium dan dapat disembunyikan, sehingga dapat meminimalisir gangguan pandangan serta tidak merusak tatanan akuarium.

Perawatan jenis filter canister hanya dilakukan sebulan sekali dan filter ini cukup mudah untuk dibersihkan.

4. Sponge Filter

Sponge filter hanya memiliki fungsi sebagai filter mekanis. Hal ini disebabkan karena perputaran air yang difiltrasi juga cenderung minim. Umumnya filter jenis ini digunakan untuk akuarium dengan ukuran yang kecil dan jumlah ikan yang terbatas.

Sponge filter cukup mudah untuk ditemukan di toko-toko dan harganya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan jenis filter ini yaitu harus sering dibersihkan, namun filter ini sangat disarankan untuk ranah budidaya ikan dan sangat cocok untuk digunakan di kolam burayak/ kolam anakan.

5. Filter Undergravel

Instalasi filter air ini menggunakan tatakan undergravel yang memiliki fungsi untuk memberikan ruang di bawah substrat sebagai media filter biologis, kemudian disambungkan dengan pipa ke mesin pompa. Unit pompa yang dipakai pada filter undergravel bisa powerhead , dan pompa udara/aerator.

Filter undergravel memiliki konsep kerja dengan menguraikan kotoran yang tersedot ke bawah substrat dimana koloni bakteri pengurai berada di bagian ini. Sementara substrat dapat berperan sebagai filter mekanis.

Filter jenis ini memiliki kelebihan yaitu minim maintenance. Namun, jenis filter ini kurang praktis dan kurang efektif untuk memelihara ikan dengan ukuran yang besar. Hal tersebut disebabkan karena besar dan jumlah kotoran yang dihasilkan sangat rawan untuk membuat filter tersumbat.

  • Bagikan