Mediatani – Sudah sejak lama Indonesia terkenal akan kekayaan rempahnya, hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki bangsa ini.
Melalui Program Kemitraan, PT Pertamina (Persero) turut mengambil peran dalam memanfaatkan potensi rempah nusantara melalui pembinaan pada pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dibidang ini.
Dilansir dari Pikiranrakyat.com (16/4/2021) – Pelaku UMK diberikaan binaan agar dapat menghasilkan produk maupun olahan rempah yang bermutu tinggi dengan kualitas ekspor.
Pembinaan inilah yang telah diterapkan kepada Patrisia Lesmana. Mitra binaan Pertamina pemilik usaha Rumah Rempah Noni ini mengantongi misi khusus terkait usaha rempah yang sementara ia jalani.
“Saya punya impian bisa mengenalkan rempah nusantara olahan kami ke kancah global. Akhirnya, sedikit demi sedikit mimpi itu mulai terwujud,” ungkapnya.
Mimpi besar Patrisia tentang usaha dibidang rempah termasuk upaya agar dapat memberikan kesejahteraan kepada petaninya. Hal inilah yang mendasari Patrisia membuat Rumah Rempah Noni.
“Saat ada penugasan di Sukabumi, saya banyak berbincang dengan petani rempah. Di sanalah muncul hasrat untuk bisa membantu para petani ini menyalurkan dan memperbaiki kualitas produknya,” jelasnya.
Beberapa produk olahan rempah dari bahan ginseng, kelor, kayu manis, cengkeh dan lainnya produksi Rumah Rempah Noni telah berhasil menembus pasar ekspor. Ada beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk rempah olahan Patrisia, yaitu Arab, Amerika, China dan hingga Kanada.
Seluruh petani binaannya, menurut Patrisia, telah diberikan pelatihan dengan standar internasional. Pelatihan yang diberikan mulai dari proses pemetikan, pencucian, pengeringan, bahkan hingga pengiriman produk untuk dapat diolah di tempat produksi di Jalan Gunung Sahari X No. 16, Jakarta Pusat.
Upaya ini dilakukan agar produk yang dihasilkan mudah diterima secara luas dan tentu saja memiliki kualitas ekspor.
Selain memberdayakan petani, Patrisia juga menggandeng 10 orang yang kebanyakannya adalah ibu rumah tangga untuk membantu proses pengemasan produk.
Berkat dedikasi dan keuletannya tersebut, Rumah Rempah Noni hingga kini mampu menghasilkan omzet hingga Rp1,44 miliar setiap tahunnya. Hal ini menjadi salah satu implementasi SDGs tujuan ke-8 yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan memberikan apresiasi terhadap bisnis yang dijalani oleh Patrisia.
Eko menyatakan bahwa Pertamina akan terus memberikan dukungan dalam pengembangan produk-produk lokal agar lebih mendunia. Terutama pemanfaatan rempah-rempah yang melimpah di Indonesia.
“Jika UKM naik kelas, maka diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect yaitu terciptanya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi” pungkasnya.
Eko juga menegaskan bahwa melalui Program Kemitraan ini, Pertamina menginginkan agar pihaknya dapat menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
“Pertamina akan mendukung UKM Indonesia agar lebih berdikari dengan pendampingan intensif yang kami berikan hingga UKM bisa terus naik kelas,” ungkapnya.
Selain mengimplementasikan SDGs, Pertamina juga berupaya menerapkan ESG terutama dibidang sosial. ESG atau Environmental, Social & Governance (ESG) Management, merupakan langkah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang memberikan kefokusan pada keberlanjutan bisnis secara jangka panjang.
Dengan cara ini, Pertamina meyakini akan dapat senantiasa memberikan manfaat dalam bidang ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mita binaan Pertamina, kamu dapat melihatnya pada link berikut: https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.