Mediatani – Pakan ternak adalah salah satu komponen yang dapat menghabiskan sekitar 60-80 persen dari total biaya produksi. Selain biaya yang cukup besar, ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan menjadi masalah akibat makin menipisnya padang rumput.
Besarnya potensi pakan ternak yang dihasilkan oleh perkebunan sawit menjadi dasar dari program pemerintah untuk mendorong integrasi sawit dan sapi, dimana biomassa yang dihasilkan kebun sawit juga bisa menjadi sumber pakan ternak sapi.
Salah satu bagian sawit yang bisa dimanfaatkan adalah bagian pelepahnya yang dapat menjadi alternatif bahan pakan sapi yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Limbah pelepah kelapa sawit memiliki kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi.
Dengan menerapkan teknologi fermentasi, pelepah pisang dapat secara efektif mendegradasi kadar lignin dan meningkatkan kualitas pakan asal limbah.
Pembuatan pakan fermentasi ini pun terbilang cukup mudah dan menggunakan formulasi bahan yang sederhana yaitu pelepah sawit 70%, bungkil sawit 20%, dedak 10%.
Sebagai bahan tambahan yakni molases 3% dari total bahan, garam 1 persen dari total bahan, serta bakteri strarter 1 tutup botol untuk 10 liter air dengan menggunakan produk EM4.
Adapun proses pembuatan yaitu:
- Potong-potong pelepah sawit, bisa dengan cara manual atau dengan mesin pencacah.
- Buat larutan probiotik atau starter dengan mencampurkan molasses dengan bakteri starter dan air, untuk 1 molases ditambahkan air sebanyak 10 liter.
- Untuk starter sesuai kebutuhan lalu diamkan selama 15 menit.
- Pelepah sawit, bungkil sawit dan dedak dicampur rata.
- Siram campuran bahan dengan menggunakan larutan probiotik sampai rata.
- Jika bahan tersebut dalam jumlah besar, proses pencampurannya bisa menggunakan teknik lapisan-lapisan, dengan membuat campuran pelepah, bungkil dan dedak setinggi 10-15 cm lalu disiran dengan larutan probiotik. Kemudian dibuat kembali lapisan diatasnya dengan proses yang sama, lalu diaduk sampai rata.
- Memasukkan campuran tadi kedalam drum plastic atau silo dengan memadatkan agar tidak ada udara yang masuk, kemudian tutup dengan plastik.
- Selama kurang lebih 7-14 hari, fermentasi pakan secara anaerob ini siap diberikan kepada sapi.
Pemanfaatan pelepah sawit dengan fermentasi ini selain dapat menekan biaya produksi pakan, sapi yang dipelihara juga dapat gemuk lebih cepat dan memiliki daging yang lebih halus, kemungkinan tanpa lemak saat dimakan.
Proses integrasi kebun sawit dan sapi ini mampu menghemat pakan dan membuat peternak lebih untung. Sebab, jika anda ingin melakukan program penggemukan, sapi hanya membutuhkan 5% pakan limbah sawit. Sedangkan jika menggunakan pakan rumput, sapi membutuhkan 10-15%.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salfina Nurdin Ahmad, menunjukkan bahwa pemberian pakan ternak dengan pelepah sawit dapat meningkatkan produktivitas sapi betina bunting .
Salfina Nurdin yang juga sebagai peneliti madya BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau mengungkapkan, penggunaan pelepah sawit sebagai pakan sapi dapat menekan jumlah limbah atau hasil samping tanaman sawit.
Selain proses pembuatannya yang mudah dan sederhana, pada penelitian Salifina Nurdin dapat dilihat terjadinya peningkatan pertambahan berat badan harian sapi sebesar 0.68 kg/ekor/hari.
Selai itu, waktu birahi sapi betina menjadi lebih cepat yaitu satu bulan dari sebelumnya dengan rata-rata pertambahan berat badan lahir anak sapi mengalami peningkatan sebesar 5 kg.
Jika dibandingkan sapi yang mengkonsumsi pakan rumput segar, rata-rata bobot lahir anakan sapi hanya 12 kg. Namun, setelah menggunakan pakan pelepah sawit meningkat bobotnya menjadi 17 kg.