Mediatani – Proyek “Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 (ACTION)” yang diimplementasikan oleh Hivos, menggelar Hari Pasar Pertanian (Urban Farming Market Day) di Kota Makassar, Kamis (16/6/2022). Acara ini diresmikan langsung oleh Kadis Perikanan dan Pertanian Kota Makassar.
Hari Pasar Pertanian ini digelar sebagai salah satu upaya Proyek ACTION yang didanai penuh oleh Uni Eropa untuk mendukung ketahanan pangan bagi keluarga pra-sejahtera dan terpinggirkan dengan meningkatkan akses pada pendapatan dan terbukanya peluang pasar baru.
Dengan adanya kegiatan ini, penerima manfaat program, mulai dari dari petani lokal, UMKM pertanian, hingga rumah tangga kelompok rentan yang ada di Makassar bisa mempromosikan produk yang mereka hasilkan.
Sebelum diselenggarakannya acara ini, para penerima manfaat program juga telah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian perkotaan, perencanaan produksi pangan, dan akses pasar.
Pada kegiatan ini, Proyek ACTION juga menghadirkan beberapa calon pembeli yang berasal dari Koperasi 7Karya, Deedad Hidroponik, dan Macca Organik. Hal ini merupakan bentuk komitmen Proyek ACTION dalam menghubungkan kelompok rentan pada peluang pasar baru.
Pengunjung pasar pertanian yang digelar di Rappocini ini juga bisa secara langsung memanen sayuran di kebun percontohan proyek Action yang ditanam oleh komunitas karena berada di dekat lokasi acara ini.
Di pasar pertanian ini ada berbagai sayur buah segar hasil kebun perkotaan, produk makanan olahan, dan kerajinan tangan dari limbah plastik. Produk tersebut dihasilkan berkat dukungan Proyek ACTION, termasuk pengenalan teknik pengolahan limbah organik perkotaan dengan budidaya maggot.
Michel Farkas, Direktur Eksekutif ad interim Hivos mengatakan bahwa Hari Pasar Pertanian Perkotaan digelar sebagai bentuk cerminan dari keyakinan pihaknya terhadap manusia tanpa batas (People Unlimited) yang berakar pada bentuk determinasi individu dan kepemilikan lokal untuk memberikan dampak jangka panjang.
“Melalui kegiatan yang diselenggarakan Proyek ACTION, kami berharap dapat mendorong kelompok pertanian perkotaan serta pemilik UMKM lokal yang terlibat untuk dapat memasarkan produk mereka dan mengeksplorasi peluang pasar baru,” ungkapnya.
Dengan begitu, tambah Farkas, bisa memungkinkan masyarakat rentan untuk memiliki ketahanan pangan dalam keluarga dan dalam rangka pemberdayaan masyarakat daerah.
Sebagai informasi, Uni Eropa yang merupakan kesatuan ekonomi dan politik antara 27 Negara Anggota secara aktif mendukung negara-negara mitra dalam perang melawan pandemi COVID-19 dan dampaknya.
Mereka memberi hibah € 6 juta atau Rp 108,5 miliar untuk mendukung organisasi masyarakat sipil dalam menanggulangi dampak kesehatan dan sosial ekonomi dari krisis COVID-19 di Indonesia, salah satunya melalui proyek ACTION.
Selain Hivos, Proyek ACTION juga diimplementasi oleh lima mitra lokal, yaitu Institut KAPAL Perempuan, CISDI, PAMFLET Generasi, PUPUK dan SAPDA. Proyek yang didanai oleh Uni Eropa ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi organisasi masyarakat sipil dalam mencegah dan memitigasi resiko yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Proyek ACTION ini juga memastikan bahwa kelompok rentan dan terpinggirkan di Indonesia dapat mengakses program pemulihan sosial dan ekonomi. Proyek dua tahun ini dilaksanakan di 40 desa/kelurahan dalam wilayah 15 kecamatan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan dalam dua fase.