Bukan Hanya Gandum, Ini 3 Komoditas Pertanian Lain yang Akan Diimpor Indonesia dari Amerika Serikat, Bagian Kesepakatan Tarif

Mediatani.co– Pemerintah Amerika Serikat (AS) bocorkan daftar komoditas pertanian yang akan diimpor oleh Indonesia. Tidak hanya gandum, ternyata Indonesia juga akan mengimpor komoditas pertanian lain, yaitu kedelai, bungkil kedelai, dan juga kapas.

Daftar komoditas tersebut muncul dalam pernyataan bersama mengenai kerangka perjanjian perdagangan timbal balik antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang dikutip dari situs resmi whitehouse.gov, Rabu (23/7).

“Amerika Serikat dan Indonesia memperhatikan kesepakatan komersial mendatang berikut ini antara perusahaan AS dan Indonesia. Pembelian produk pertanian, termasuk kedelai, bungkil kedelai, gandum, dan kapas dengan perkiraan nilai total USD 4,5 miliar,” demikian isi pernyataan bersama tersebut.

Selain komoditas pertanian, Indonesia juga telah sepakat untuk melakukan pembelian pesawat Boeing dengan nilai mencapai USD 3,2 miliar.

Selain itu, Indonesia juga akan membeli produk energi, termasuk gas minyak cair, minyak mentah, dan bensin, dengan perkiraan nilai mencapai 15 miliar dolar AS.

Meskipun demikian, kesepakatan ini belum secara resmi dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis. Rencananya, seluruh kesepakatan tersebut akan diwujudkan dalam pernyataan bersama yang akan ditandatangani dalam beberapa pekan mendatang.

“Dalam beberapa minggu mendatang, Amerika Serikat dan Indonesia akan melakukan pembicaraan dan menyelesaikan perjanjian perdagangan timbal balik, menyusun perjanjian untuk ditandatangani, serta melaksanakan formalitas domestik sebelum Perjanjian mulai berlaku,” tutup pernyataan bersama di situs resmi White House itu.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan kewajiban Indonesia untuk membeli produk pertanian dari negara Paman Sam senilai USD 4,5 miliar.

Ini sejalan dengan komitmen Indonesia-AS, di mana Indonesia telah ditetapkan mendapatkan tarif ekspor ke AS sebesar 19 persen, atau lebih rendah dibandingkan Vietnam (20%) hingga Malaysia (25%).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman memastikan bahwa produk pertanian Amerika Serikat yang akan paling besar diimpor oleh Indonesia adalah gandum. “Untuk pertanian, gandum adalah yang terbesar,” kata Mentan Amran saat diwawancarai di Jakarta, Kamis (17/7).

Selanjutnya, Amran juga memastikan langkah impor gandum dari AS tidak akan berdampak terhadap program ketahanan pangan di dalam negeri. Pasalnya, Indonesia memang sudah terbiasa melakukan impor terhadap sejumlah komoditas yang diperlukan, salah satunya jagung.

Meskipun demikian, kata Amran, pemerintah juga tidak akan melakukan impor jika suatu komoditas masih dianggap memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Saya kira tidak masalah. Di antaranya yang biasa kita impor adalah jagung. Tapi, contoh salah satu jenis jagung, jika kita cukup, maka tidak perlu impor. Kan ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian, tidak masalah,” jelasnya.