“Cahaya Untuk Sang Naga”, Cara PLN Lejitkan Produktivitas Para Petani

  • Bagikan
Contoh Penerapan Lampu di Kebun Buah Naga

Mediatani – Saat ini PLN sedang mengkampanyekan Electrifying Agriculture dengan memberikan dorongan kepada para pelaku usaha di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya dengan tujuan agar mereka dapat meningkatkan produktivitas.

Program Electrifying Agriculture adalah bagian dari semangat transformasi PLN pilar Customer Focus dan Innovative dalam upaya meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal bagi rakyat Indonesia.

Melalui PLN Peduli, banyak program yang diluncurkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani. Saat ini, PLN memberikan bantuan sebanyak 500 buah lampu atau senilai dengan Rp70 juta. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas petani buah naga di Desa Sukamaju, Sinjai, Sulawesi Selatan.

Dilansir dari Listrik Today – Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi menuturkan bahwa PLN ingin agar program CSR bisa memberikan manfaat secara berkelanjutan dan membuat masyarakat semakin sejahtera.

Salah satunya dengan program ‘Cahaya untuk Sang Naga’. Dengan elektrifikasi pertanian buah naga, maka upaya peningkatan produksi buah naga di luar musim panen bisa berjalan.

Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan cara memberikan aliran listrik untuk setiap pohon di malam hari. Hal ini dilakukan untuk membantu proses panen buah naga agar bisa lebih cepat dan lebih baik.

Agung mengatakan bahwa cara ini merupakan modernisasi pertanian dengan memanfaatkan aliran listrik. Walaupun lahan terbatas, namun peningkatan produksi buah naga tetap bisa dilakukan hanya dengan memberikan cahaya lampu di setiap malam (1/3/2021).

Lukman, seorang petani buah naga merasakan manfaat dari program ini. Lukman mendapatkan produksi buah naga yang semakin meningkat selama menggunakan lampu.

Awalnya, sebelum menggunakan lampu, waktu yang dibutuhkan untuk sekali panen buah naga bisa mencapai enam bulan. Namun sejak menggunakan lampu, petani buah naga hanya membutuhkan waktu satu bulan saja. Dengan begini, petani bisa melakukan panen enam kali lebih cepat dari biasanya.

Pemberian lampu pada pohon buah naga dapat mempercepat proses produksi dan juga dapat menambah pendapatan hingga lima kali lipat.

Lukman sangat bersyukur, biasanya dalam sekali panen, produksi yang didapatkan bisa mencapai 3 ton dengan harga sebesar 10 juta. Setelah penggunan lampu, penghasilannya semakin meningkat menjadi 5 ton dengan harga sebesar 50 juta.

Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa berterimakasih dan memberikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan untuk petani buah naga. Harapannya dengan adanya bantuan ini dapat memberikan semangat dan semakin meningkatkan perekonomian petani buah naga.

Tentunya PLN juga berharap agar program ini bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi petani buah naga.

Sebelumnya sudah ada program PLN Peduli serupa juga telah dijalankan oleh PLN dengan petani buah naga di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pemberian cahaya lampu dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan buah naga, sebab buah ini merupakan tanaman buah yang pertumbuhannya cepat jika mendapatkan cahaya yang cukup.

Pada umumnya, penanaman buah naga memanfaatkan cahaya matahari untuk bisa tumbuh. Namun untuk beberapa kebun buah naga dengan skala besar merasa tidak cukup hanya dengan mengandalkan cahaya matahari saja.

Di Indonesia, biasanya matahari hanya bersinar hingga pukul enam sore. Oleh karena itu, petani buah naga dengan skala kebun yang besar memilih untuk memanfaatkan cahaya lampu agar pertumbuhan buah naga bisa lebih optimal dan hasil yang didapatkan pun bisa maksimal.

  • Bagikan