Mediatani – Pakan adalah makanan/asupan untuk hewan ternak yang merupakan bagian terpenting dalam proses beternak. Pakan diberikan untuk hewan peliharaan atau hewan ternak sebagai sumber utama energi dan materi untuk masa pertumbuhan dan kehidupannya.
Istilah pakan sendiri ini asal muasalnya berasal dari bahasa Jawa yang berarti makan/makanan.
Dikutip Minggu (21/2/2021) dari situs patinews.com, fermentasi pakan adalah suatu proses amoniasi terhadap pakan ternak agar supaya kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan ternak hijauan (pakan serat) bisa disimpan dan bertahan dalam kurun yang waktu lama.
Dari tahap ini proses amoniasi merupakan cara pengolahan kimia untuk meningkatkan kadar cerna bahan pakan hijauan (berserat) serta kadar protein dengan menggunakan amoniak (NH3) sebagai bahan kimia. Untuk pakan ternak hasil dari fermentasi ini biasa diberikan kepada hewan ternak ruminansia seperti kambing, sapi dan kerbau.
Tujuan utama peternak dalam membuat pakan fermentasi yakni untuk menyimpan pakan ternak yang tersedia dalam jumlah banyak dan bisa bertahan lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada pakan tersebut.
Maka dari itu, hal ini sangat membantu peternak ruminansia dalam memberi pakan hijaun (serat) di saat musim kemarau.
Diketahui, ada beberapa proses yang biasa dilakukan peternak dalam pembuatan fermentasi pakan ternak. Namun kali ini beberapa tips yang berbeda yang dapat menghemat waktu dan biaya bagi para peternak, tetap dengan hasil pakan fermentasi yang luar biasa.
Nah, mari simak tips Pembuatan Fermentasi Pakan Ternak Cepat (Express) yang wajib dicoba oleh para peternak ruminansia berikut;
- Alat dan Bahan yang diperlukan
- Alat cacah atau bisa gunakan golok dan benda sejenisnya untuk mencacah pakan (hijauan)
- Terpal sebagai alas
- Ember untuk tempat pembuatan cairan
- Tong besar sebagai wadah pakan untuk di fermentasi
- Graminae atau rumput-rumputan
- Bis kucing atau putri malu, bis kucing kandungan proteinnya lumayan bagus dia jenis polong-polongan atau kacang-kacangan
- Daun pisang
- Pohon pisang atau gedebok pisang
- Dedaunan singkong dan dedaunan Kudo atau jaranan, bisa digantikan dengan lamtoro, indigofera, dan daun kelor
- Bio fermentar yang dibuat sendiri dihasilkan dari sari buah extra yang dicampur dengan bio sehingga menghasilkan bio fermentor untuk fermentasi basah, bio atau probiotik.
- Tetes tebu atau limbah tebu
- L-Pro dengan kandungan Protein, Asam amino, Anti oksidan, Vitamin dan Mineral
- Proses pembuatan Fermentasi Pakan Ternak yang Cepat (Express)
- Pertama-tama cacahlah pakan (hijauan) yaitu bis kucing yang dicampur graminae/rerumputan dengan presentase banyaknya sekitar 40%, daun pisang 30%, dedaunan singkong atau lainnya 20%, pohon pisang 10%, selebihnya bisa menambahkan bekatul (keseluruhan bahan-bahan yang digunakan untuk fermentasi basah total 100 kg)
- Setelah itu letakkan hasil cacahan itu secara merata di atas terpal di ruangan terbuka
- Selanjutnya, di sisi lain siapkan ember lalu isilah dengan air (kira-kira 10 liter atau secukupnya)
- Tuangkan tetes tebu kedalam air tersebut sekira 1,5 liter (jika berat 100 kg), 6 tutup botol L-Pro, dan bio fermentar 2 liter, lalu aduk sampai merata.
- Jika cairan sudah siap, maka tuangkan secara menyebar merata pada cacahan pakan di atas alas terpal
- Kemudian bila dirasa sudah cukup rata, masukkan pakan tersebut ke dalam tong besar dan usahakan padat, jangan sampai ada udara di dalam tong karena dapat dikuatirkan pembusukkan
- Kalau kurang basah bahannya bisa ditambahkan lagi air nya atau bio fermentarnya
- Tahap terakhir tutup rapat tong tersebut dan kunci agar udara tidak masuk. Jika tongnya melembung atau membesar bisa dibuka untuk mengeluarkan gasnya dan ditutup kembali.
Yup. Sekian cara membuat pakan fermentasi yang singkat dan padat. Teman-teman bisa mencari sumber lain yang untuk menamabah referensi pembuatan feremntasi.
Begitulah tips pembuatan Fermentasi Pakan Ternak Express. Mengapa dikatakan Express? Karena pakan hasil fermentasi ini bisa dimakankan peternak pada hewan ternaknya hanya dengan menunggu kurun waktu 12 jam saja lho meskipun lebih lama lebih bagus, efektifnya 7 hari. Bagaimana? Cepat bukan? Bagi para peternak ruminansia wajib dicoba. Semoga berhasil. (*)