Mediatani – Tin atau biasa disebut Ara termasuk tanaman berbuah yang dapat dikonsumsi dan berasal dari Asia Barat. Tanaman ini masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama.
Bagi umat Islam, nama buah tin sudah familiar namun belum tentu banyak yang sudah melihat secara nyata bagaimana bentuk buah dan pohonnya. Buah Tin menjadi nama salah satu surah dalam Al-Qur’an yaitu Surah At-Tin.
Buah ini memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan, seperti mengobati wasir, mengobati encok, mengatasi kolesterol, mencegah penyakit jantung, memperlancar pencernaan, dan masih banyak lagi manfaat yang dihasilkan dari buah tin bagi kesehatan.
Jika kamu ingin mendapatkan pohon tin yang cepat berbuah, salah satu cara yang mudah dilakukan adalah dengan mencangkok pohon yang sudah berbuah. Caranya cukup mudah, yaitu dengan memilih salah satu batangnya dan mulai mencangkok dengan cara yang benar.
Jika sudah mengeluarkan akar, maka bibit hasil cangkokan dapat dipindahkan ke pot yang baru atau lahan tanam permanen lainnya. Kamu juga bisa melakukan stek batang. Namun jika kamu tidak memiliki pohon induk yang bisa dicangkok, maka kamu bisa menanam buah tin dari biji buahnya.
Ada kelemahan jika ingin menanam buah tin dari biji, yaitu pohonnya cenderung lama berbuah, dan kualitas buahnya pun belum tentu sama dengan yang dimiliki oleh pohon induk.
Berikut cara menanam buah tin dari biji:
Menyiapkan Benih
Selain membeli benih di toko pertanian, kamu juga bisa mendapatkan benih dari buah tin yang sudah tua atau yang sudah mulai mengering. Caranya mudah, cukup belah buahnya, pisahkan biji-bijinya dan jemur hingga kering. Kemudian angkat dan letakkan biji yang sudah kering di tempat kering yang teduh.
Menyiapkan Media Semai
Siapkan tempat untuk menyemai biji-biji buah tin, kamu bisa menggunakan polybag atau nampan khusus penyemaian. Isi dengan campuran tanah, sekam/pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:2:1. Diamkan tempat semaian sekitar 2 hari sebelum menyemai biji buah tin.
Sebelum disemai, rendam terlebih dahulu biji buah tin. Buang biji buah tin yang mengambang dan biji yang ditanam adalah yang tenggelam.
Taburkan biji buah tin secara merata di tempat penyemaian dan tutup dengan tanah secara tipis dan merata. Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari untuk menjaga media tetap lembap.
Hindari melakukan penyiraman secara berlebihan agar biji buah tin tidak membusuk, cukup siram dengan sprayer. Biji buah tin akan mengeluarkan tunas sekitar 3 – 5 pekan setelah semai.
Jika tunas buah tin sudah setinggi 15 cm, kamu bisa memindahkannya ke polybag sebelum ditanam ke lahan tanam permanen.
Menyiapkan Lahan Tanam
Siapkan pot besar, kamu juga bisa menggunakan drum bekas yang dipotong menjadi 2 bagian. Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Biarkan pot yang telah berisi campuran Tanah dan pupuk selama 2 pekan sebelum ditanami.
Jika kamu ingin menanam buah tin di perkarangan rumah, pilih tempat yang tidak ternaungi. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan kedalaman 50-60 cm.
Isi lubang tersebut menggunakan pupuk kandang dan dan campur dengan sekam padi (jika ada). Biarkan lubang selama 1-2 pekan sebelum ditanami agar pupuk kandang dapat meresap dengan baik dalam tanah.
Menanam Bibit Tin
Perlu diperhatikan, dalam memindahkan bibit buah tin harus dilakukan dengan hari-hati. Lepaskan polybag tanpa merusak tanah, kemudian masukkan ke pot atau lubang tanam dan tutup kembali dengan menggunakan tanah. Padatkan tanah dengan perlahan.
Lakukan penyiraman setelah pohon tin selesai ditanam. Penyiraman dilakukan sewajarnya agar pohon tin tidak membusuk.
Merawat Pohon Tin
Perawatan pohon tin cukup mudah, cukup lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari. Bersihkan sekitar pohon buah tin dari tumbuhan liar lainnya. Pemupukan dilakukan kembali setelah usia pohon tin sekitar 4 bulan dari penanaman.
Buah tin tidak menganal musim, jika pohon tin sudah mulai berbuah maka akan akan berbuah sepanjang tahun.