cara budidaya ternak lele – Lele dikenal memiliki rasa gurih dan tekstur yang khas. Terutama apabila digoreng dan dijadikan pecel lele. Tak heran, lele tak pernah sepi peminat. Itu bisa dilihat dari menjamurnya lapak-lapak kecil penjual menu lele dan berbagai olahan lainnya.
Apabila Anda berminat untuk ternak lele atau menekuni bisnis ternak lele, prospeknya masih cukup luas. Apalagi kebutuhan modal awal bisa dibilang kecil dan perawatannya cukup mudah. Cukup untuk bisnis sampingan, atau kesibukan bagi Anda yang sebentar lagi mengalami masa pensiun.
Bisa dibilang, cara budidaya ternak lele dengan sistem pembesaran cukup mudah. Anda bisa melakukannya di berbagai media, entah itu di kolam tanah, kolam dari semen, atau bisa juga media terpal.
Cara Budidaya Ternak Lele
Ada enam jenis lele yang populer di Indonesia: lele dumbo, lele lokal, lele sangkuriang, lele phyton, lele mutiara, dan lele masamo. Secara garis besar keenam jenis lele ini dapat dibudidayakan dengan cara yang sama, yang membedakan adalah efisiensi konsumsi pakan dan rasa daging yang dihasilkan.
1. Persiapan awal cara budidaya ternak lele
Yang pertama perlu Anda lakukan adalah menentukan di mana Anda akan menempatkan lele-lele ini. Perlu Anda perhatikan bahwa lele harus mendapatkan air yang tidak tercemar. Lele tergolong masih bisa hidup di air yang sedikit keruh, namun usahakan sumber airnya tidak tercampur dengan limbah industri atau rumah tangga.
Anda perlu mempersiapkan alat budidaya lele, di antaranya: ember plastik, seser, dan tes kit kualitas air. Isi kolam ini dengan air hingga ketinggian 80 cm.
Untuk memulai ternak lele, perlu juga bagi Anda untuk mempersiapkan indukan berkualitas. Indukan berkualitas bisa diketahui dari melihat fisiknya.
Fisik lele jantan yang baik adalah:
- Perutnya ramping dan punggungnya kecil
- Tulang kepala tampak pipih
- Warna tubuhnya terlihat lebih gelap
- Gerakan tubuhnya lincah
- Memiliki kelamin yang runcing
Fisik lele betina yang baik adalah:
- Perut terlihat mengembang, lebih besar daripada bagian punggung
- Kepala terlihat lebih cembung
- Gerakannya lebih lamban
- Warna tubuhnya cerah
- Memiliki alat kelamin berbentuk bulat.
Sediakan benih lele yang berukuran sekitar 8 sampai 10 cm, lalu masukkan ke dalam kolam. Rasionya adalah 100-200 bibit per meter kubik. Selama proses ini, sebaiknya jaga suhu air pada temperatur 20 hingga 28 derajat.
Ikan lele lebih suka ditempatkan di kondisi yang airnya tenang. Apabila airnya sedikit keruh tidak masalah, karena lele bisa hidup di air dengan konsentrasi oksigen rendah.
2. Hal-hal yang perlu diingat saat berternak lele
Ada beberapa hal yang kerap terlupa dilakukan oleh peternak lele pemula. Padahal apabila terlupakan, dapat menyebabkan kerugian. Untuk itu, sebaiknya Anda perhatikan beberapa hal dalam cara budidaya ternak lele berikut ini:
- Terpal atau kolam semen yang masih baru memiliki kandungan racun. Apabila Anda langsung mengisi media ini dengan air dan bibit, bibit-bibit ikan ini akan mati semua. Ini karena bibit-bibit tersebut keracunan. Maka, sebelum mulai memindahkan bibit ke kolam atau terpal, sebaiknya cuci dulu kolam atau terpal Anda. Isi dengan air, lalu diamkan dua minggu. Ini akan melarutkan racun yang terkandung di semen atau terpal. Setelah itu, Anda baru bisa mengisi media Anda dengan air baru dan bibit.
- Faktor lain yang dapat menentukan sukses tidaknya beternak lele adalah memberi makan. Apabila lele-lele Anda masih kecil (3-4 hari) maka berikan pakan alami berupa cacing, jentik, udang, ulat, rotifera, atau kutu air. Anda juga bisa menggunakan pakan buatan berupa pellet. Apabila lele telah berusia lebih dari empat hari, pakan bisa diganti dengan pakan yang kaya kandungan protein.
- Memberi pakan dari bangkai binatang atau sisa jeroan ayam bisa membuat ukuran lele jadi tidak merata.
- Apabila melakukan pergantian air, sebaiknya air tidak diganti seluruhnya. Mengganti seluruh air dapat menyebabkan lele jadi kaget dan stres. Maka apabila Anda ingin mengganti air, sisakan setengah air lama, atau ganti saja sedikit demi sedikit.
3. Memelihara dan merawat lele
Setelah lele bisa beradaptasi pada kondisi kolam dan Anda sudah memberikan pakan secara teratur, kini saatnya menyusun strategi agar lele tetap sehat dan besar.
Agar lele selalu sehat, Anda bisa menambahkan probiotik ke dalam air kolam. Probiotik ada dua: yang diberikan melalui pakan, ada yang dituang ke air. Probiotik ini sejatinya adalah mikroba sehat, yang akan membantu lele menjaga pencernaan. Bayangkan minuman Yakult, namun untuk lele.
Peternak lele sudah membuktikan bahwa memberikan probiotik pada lele dapat meningkatkan konversi pakan. Artinya, pakan yang diberikan lebih menggemukkan, dan membuat lele tetap sehat.
Takaran probiotik ini tertera pada kemasan produk, namun Anda bisa bertanya pada penjual mengenai takaran yang pas untuk kolam Anda. Namun biasanya untuk ukuran kolam 3 x 4m dan 1500 ekor ikan, cukup setengah gelas sehari.
Untuk pemberian pakan, berikan lele Anda pakan pelet dengan kandungan protein 30-32%, dan berikan dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari.
Memberikan pakan pada lele harus dengan waktu dan jumlah yang teratur. Apabila diberikan berlebih biasanya lele jadi buncit, dan lele semacam ini tidak disukai pasaran.
Pemberian pakan sebenarnya perlu diberikan dengan rasio 3-4% berat ikan/hari. Namun bila dirasa sulit menghitung jumlahnya, memberi pakan bisa dilakukan dengan cara progresif.
Caranya yaitu adalah dengan memberi secara bertahap sedikit demi sedikit, lalu dihentikan apabila lele sudah mulai kenyang. Ciri-ciri lele yang kenyang adalah ketika gerakannya mulai lamban dan makanan yang mengapung mulai tidak dimakan. Apabila sudah seperti ini, segera ambil kembali sisa pakan yang mengapung di air.
Apabila Anda ingin mengganti jenis pakan pada budidaya ternak lele Anda, sebaiknya lakukan ini dengan cara bertahap. Caranya, berikan pakan lama bersama dengan pakan pengganti. Dengan demikian, lele sedikit demi sedikit akan terbiasa dengan pakan pengganti ini.
Pakan Alternatif Ikan Lele
Salah satu cara memperbesar keuntungan dari ternak lele adalah mencari pakan alternatif yang lebih murah. Pakan alternatif ini tidak serta merta dapat mengganti pakan utama seperti pelet, namun cukup membantu untuk mengurangi penggunaan pakan utama.
Pakan alternatif ini bisa berupa bangkai unggas yang sudah dibakar, atau jeroannya. Apabila tidak ingin dibakar, Anda bisa merebusnya lebih dulu di drum besar. Setelah direbus, dinginkan sebentar, baru diberikan ke kolam lele.
Pemberian pakan bisa diberikan dengan cara digantung atau dicelupkan ke dalam kolam. Apabila masih ada sisa, sebaiknya sisa pakan ini dibuang, karena biasanya dapat membuat air kolam jadi bau dan hitam.
Selain bangkai, Anda juga bisa memanfaatkan keong. Keong sering jadi hama bagi petani, namun sebenarnya protein dari keong cukup tinggi dan bagus untuk pakan alternatif lele. Hewan ini banyak bermunculan di area sawah, terutama saat musim hujan dan air naik.
Sama halnya dengan pemberian pakan bangkai unggas, Anda juga perlu merebus keong terlebih dulu sebelum memberikannya ke lele. Selain untuk membunuh kuman, juga memudahkan melepas cangkang keong-keong tersebut.
Penyakit Ikan Lele
Meski tergolong ikan yang kuat, namun lele pun bisa juga terkena penyakit. Salah satu penyakit yang bisa dialami lele adalah virus channel. Virus ini akan menyerang ikan yang mengalami infeksi, lalu akan menular ke ikan lain.
Ciri-ciri ikan yang terjangkit virus ini adalah cara berenang yang berputar-putar, vertikal tegak di permukaan air, dan ada pendarahan di bagian sirip dan perut.
Biasanya ini terjadi karena suhu air yang naik turun, air yang beracun atau terlalu bau, dan jumlah ikan yang terlalu padat.
Namun ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan air kolam, mengurangi jumlah ikan di kolam, dan memberi pakan yang baik.
Untuk pengobatannya Anda bisa memberikan daun pepaya dan mengkudu ke dalam kolam dua hari sekali. Dapat pula melakukan penggantian air sebanyak 50%, seminggu sekali.
Cara Memanen Lele
Setelah berusia dua sampai tiga bulan, lele Anda siap dipanen. Sebagian orang ada yang sudah memanen lele saat berusia 40 hari, namun lele dumbo dan sangkuriang secara normal baru dipanen saat berusia dua bulan lebih.
Lele bisa Anda panen dengan cara dijala. Beberapa peternak lele sejak awal sudah menempatkan jala di dasar kolam, sehingga apabila sudah masa panen, jala tinggal diangkat. Namun Anda juga bisa menebar jala seperti menjaring ikan.
Cara kedua adalah dengan menguras kolam. Air di kolam dikeringkan terlebih dulu, baru kemudian lele-lele tersebut diambil.
Namun sebelum memanen, sangat disarankan bagi Anda untuk memantau dulu harga pasaran. Apabila harga pasaran sedang jatuh, Anda mungkin bisa memprediksi kapan harga akan naik. Panenlah ketika harga lele mulai naik. Apabila Anda sembarang memanen, ditakutkan Anda memanen saat harga sedang murah, sehingga untungnya tidak maksimal.
Nah, demikian tadi beberapa cara budidaya ternak lele. Semoga dapat membantu Anda dalam mengetahui cara budidaya ternak lele yang benar.