Cara Menanam Cabe Hidroponik dengan Sistem Wick di Botol Bekas.
Sekarang sudah memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi akan membuat tanaman-tanaman cabe milik petani sulit berbuah, dan itu artinya akan ada kekurangan pasokan cabe di pasar dalam beberapa bulan ke depan.
Kekurangan pasokan cabe berarti harga cabe akan melonjak. Tentu masih segar di ingatan Anda momen-momen ketika harga sekilo cabe lebih mahal dari harga daging. Anda tentu tak ingin terkena dampaknya, bukan?
Anda bisa menyiasatinya dengan menanam cabe sendiri di rumah. Bila kekurangan lahan, Anda pun sebenarnya bisa menanam cabe secara hidroponik. Artikel kali ini akan membantu Anda dalam bercocok tanam cabe secara hidroponik, agar dapat tumbuh dan berbuah lebat.
Kelebihan bercocok tanam cabe secara hidroponik adalah Anda tidak membutuhkan lahan besar. Selain itu Anda dapat mengatur sendiri nutrisi yang ingin Anda beri pada cabe, sehingga Anda bisa mendapatkan cabe dengan kualitas terbaik yang Anda mau.
Persiapan benih cabe
Persiapan pertama dalam cara menanam cabe hidroponik adalah mempersiapkan benih cabe terlebih dulu. Benih cabe bisa Anda dapatkan dari buah cabe yang sudah Anda punya, atau bisa juga membeli bungkusan di toko tanaman.
Semua jenis cabe bisa Anda tanam dengan cara hidroponik. Jadi, Anda bisa memilih jenis cabe favorit Anda.
Untuk memilih bibit, sangat disarankan bagi Anda untuk memilih bibit atau benih jenis unggul. Ini akan menjadi tolak ukur sejauh mana proses produksi dapat berhasil.
Bibit yang berkualitas tentu saja akan tumbuh sehat, terbebas dari hama dan atau penyakit, dan bisa menghasilkan banyak buah.
Untuk mendapatkan bibit cabe yang berkualitas, setidaknya inilah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
- Bibit cabe berada dalam kualitas terbaik saat cabe sudah benar-benar tua. Cabe yang sudah tua berarti berwarna merah dan gemuk.
- Tenggelam saat direndam di dalam air.
- Berkembang cepat saat proses pengecambahan dan penyemaian.
- Saat masih bibit, menunjukkan batang muda dan daun yang bagus dan mulus.
Supaya Anda bisa memastikan memiliki benih ccabe terbaik, Anda bisa membeli benih cabe dari toko pertanian. Benih cabe sendiri ada dua macam; benih lokal dan hibrida.
Benih lokal biasanya berharga lebih murah, namun kualitasnya tidak sebagus hibrida. Hibrida punya kualitas lebih bagus dari lokal, namun setelah beberapa kali panen kualitas buahnya menurun. Selain itu anakan hibrida tidak menghasilkan buah sebagus indukan.
Penyemaian benih cabe
Setelah Anda mendapatkan benih cabe, kini saatnya melakukan proses penyemaian.
Penyemaian bertujuan untuk mempercepat proses munculnya kecambah, sekaligus untuk seleksi benih cabe mana yang terbaik.
Cara melakukan penyemaian cabe hidroponik adalah sebagai berikut.
- Rendam terlebih dulu benih tanaman cabe hidroponik. Perendaman ini dapat menggunakan air ataupun ditambah larutan ZPT. Apabila menemukan benih-benih yang mengambang, segera buang. Benih mengambang tidak menghasilkan tanaman berkualitas.
- Bungkus benih cabe menggunakan kain basah selama satu hari. Ini supaya benih dapat menghasilkan kecambah.
- Setelah kecambah muncul, Anda bisa pindahkan ke media hidroponik, seperti sekam atau sabut kelapa.
- Proses penyemaian bisa Anda dengan menaburkan tanah tipis atau media hidroponik, seperti sabut kelapa atau sekam.
- Selama proses penyemaian berlangsung, pastikan benih ini tidak terkena sinar matahari langsung. Anda sebaiknya melakukan proses penyemaian di tempat teduh.
- Lakukan penyiraman setiap pagi hari sampai bibit tumbuh dan bisa untuk dipindah tanamkan. Siram sedikit saja, karena tanah yang terlalu basah akan membuat bibit beresiko membusuk.
Proses penyemaian ini bisa dilakukan menggunakan tanah. Sebagian penggiat hidroponik ada yang menyarankan untuk menyemai di rockwool.
Kalau Anda menggunakan rockwool, pastikan rockwool ini selalu dalam keadaan lembab. Tidak basah, tidak kering.
Transplanting atau pemindahan bibit cabe
Dalam cara menanam cabe hidroponik, ada sebuah proses yang disebut dengan transplanting. Proses ini adalah memindahkan bibit dari media semai ke media tanam.
Proses ini baru bisa dilakukan ketika daun semu sudah menjadi daun sejati. Maksudnya adalah tanaman sudah tidak mengandalkan lembaga sebagai cadangan, dan sudah menggunakan daun untuk proses fotosintesis. Kalau bibit sudah memiliki daun sejati, berarti tanaman cabe Anda sudah kuat untuk dipindah ke media tanam.
Ambil bibit secara perlahan dari media semai. Sebaiknya angkat bibit dari bawah, lalu bersihkan akar dari sisa tanah/media semai.
Setelah itu, tempatkan cabe ke media tanam.
Media tanam cabe hidroponik
Apabila bibit cabe hidroponik Anda sudah bisa dipindah ke media tanam, maka waktunya mempersiapkan media tanam untuk pertumbuhan cabe.
Sistem hidroponik yang akan kami bahas kali ini adalah sistem wick.
Cara Menanam Cabe Hidroponik sistem Wick
- Botol air mineral ukuran 600 ml
- Rockwool (salah satu media tanam untuk hidroponik, bisa beli di toko pertanian atau online) – Bisa diganti sama dacron, busa bekas jok kursi, gulungan kapas, atau kain flanel yang digulung.
- Kain flanel / sumbu kompor / kain yang menyerap air
Adapun langkah membuat cabe hidroponik sistem wick adalah sebagai berikut.
- Potong botol air mineral menjadi dua bagian: atas dan bawah.
- Lubangi leher botol dengan paku panas. Lubang harus ada dua dan sejajar.
- Masukkan kain flanel atau sumbu kompor melalui dua lubang ini.
- Setelah kain flanel masuk, tempatkan terbalik ke botol satunya, yang bagian bawah.
Hasilnya kelak akan seperti ini.
Fungsinya apa?
Botol bagian atas ini kelak akan menjadi tempat media tanam Anda. Sementara botol bagian bawah akan diisi dengan air dan pupuk cair. Kain flanel sendiri berfungsi menahan media tanam sekaligus untuk distribusi air dari bawah ke bagian atas. Dengan metode seperti ini, tidak ada air dan pupuk cair yang terbuang.
Baik, kini media tanam hidroponik sudah siap.
Sekarang, angkat tanaman Anda dari media semai menuju ke media tanam botol ini. Tempatkan cabe ke media semai (sekam, sumbu, rockwool) ke botol. Tempatkan persis di tengah, yaitu di leher botol yang ada flannelnya. Media tanam harus benar-benar terkena flanel atau sumbu, karena distribusi air dan nutrisi akan datang dari flanel ini.
Sebagai tambahan, meskipun tempat air ini berada di bawah, pastikan ada sedikit celah agar udara bisa masuk. Air harus tetap tercampur dengan oksigen dari udara, sehingga proses fotosintesis bisa berjalan maksimal.
Selain itu botol bagian bawah cenderung mudah berlumut. Karena itu, saat Anda mengisi ulang air dan larutan pupuk cair, sebaiknya sikati dulu botolnya, agar tidak berlumut.
Pemberian nutrisi cabe hidroponik
Dalam cara menanam cabe hidroponik, tentu saja nutrisi diperlukan.
Untuk nutrisi yang diberikan, Anda bisa menggunakan pupuk daun. Pupuk daun bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman cabe hidroponik Anda.
Penyemprotan ini bisa dilakukan seminggu sekali. Apabila tanaman sudah memasuki fase generatif, maka ganti nutrisinya dengan pupuk buah. Pupuk buah yang bisa Anda pakai adalah gandasil, baifolan, POC, Nasa, atau growmore.
Selain pupuk tadi, Anda bisa menggunakan pupuk NPK cair.
Dengan perawatan yang intensif, tanaman budidaya cabe hidroponik Anda bisa mulai berbuah dan dipanen setelah memasuki usia 2-3 bulan.
Demikian tadi cara menanam cabe secara hidroponik untuk Anda. Semoga bermanfaat.