Sebagai petani Lombok, tentunya Anda paham betul bagaimana care merawat cabe rawit dengan benar agar hasilnya melimpah. Perawatan ini harus dilakukan secara intens agar hasil panen memuaskan.
Jika ditanya kenapa panen cabe rawit cukup menjanjikan? Terang saja sebab setiap hari setiap ibu rumah tangga yang ada di seluruh dunia menggunakan cabe sebagai bumbu masakannya. Cabe memiliki karakteristik yang khas yaitu rasanya yang super pedas dan selalu dirindukan. Masakan tanpa cabe terasa kurang mantap, khususnya cabe rawit yang pedasnya lebih jika dibandingkan dengan jenis cabe yang lain.
Fakta Mengenai Cabe Rawit
- Cabe rawit adalah cabe yang sangat populer di kalangan petani cabe. Jenis cabe ini adalah cabe yang paling banyak ditanam atau dibudidayakan. Cabe rawit atau yang dalam bahasa latin disebut dengan istilah capsicum fruetenscens sangat cocok jika ditanam di daerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Cabe akan tumbuh dengan baik di dataran dengan ketinggian 0 sampai dengan 500 meter dari permukaan laut. Namun beberapa uji lapangan yang dilakukan menyatakan bahwa cabe rawit bisa tumbuh di ketinggian yang mencapai 1000 mpdl. Meskipun begitu, cabe rawit akan tumbuh secara optimal saat tanaman tersebut tumbuh di dataran yang sesuai dengan estimasi ilmiahnya.
- Indonesia memiliki banyak varian cabe. Diantara beberapa jenis cabe yang hidup di pelataran tanah Indonesia adalah cabe besar, cabe merah besar, cabe merah keriting, cabe hijau, cabe rawit, dan cabe hibrida. Cabe khususnya dari jenis cabe rawit memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah dapat mencegah penyakit kanker, memperlambat penuaan, obat alami untuk struk, merawat detak jantung agar tetap normal, dan digunakan untuk mengatasi nyeri pada sendi.
Pada praktiknya, cara merawat cabe rawit jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan cara merawat cabe besar. Anda bisa melakukan teknik perawatan sebagai berikut agar hasil yang diperoleh maksimal saat panen. Praktikkan 5 cara merawat cabe rawit berikut ini agar hasil panen optimal.
Lakukan Penyianngan Secara Berkala
Gulma adalah musuh besar petani, termasuk petani cabe rawit. Penyiangan penting untuk dilakukan sebab langkah ini akan membantu tanaman cabe tumbuh maksimal tanpa gangguan hama dan tanaman liar sama sekali. Bersihkan semak-semak yang tumbuh di sekitaran tanaman cabe rawit baik itu yang ditanam langsung di lahan yang luas maupun yang ditanam dalam pot dan polybag.
Lakukan penyiangan secara rutin pada tanaman rumput yang tumbuh di sekitaran tanaman. Penyiangan sebaiknya dilakukan dengan cara manual dan bukan dengan menggunakan obat pembasmi rumput. Obat pembasmi rumput yang digunakan saat tanaman cabe masih kecil akan membahayakan kesehatan tanaman itu sendiri. Anda bisa menggunakan cangkul untuk penyiangan. Dan, yang terpenting adalah bersihkan rumput tersebut secara teratur agar pertumbuhan gulma yang intens tidak mengalahkan pertumbuhan tanaman cabe.
Selain melakukan penyiangan secara manual, solusi lainnya yaitu dengan menggunakan plastic mulsa. Plastik mulsa adalah plastic yang berfungsi untuk menghalangi pertumbuhan rumput di sekitar tanaman. Sayangnya, cara ini jarang digunakan sebab seringkali petani enggan mengeluarkan biaya tambahan dan lebih memilih melakukan penyiangan secara manual.
Intinya adalah, apapun cara yang Anda lakukan, Anda wajib melakukan penyiangan agar hasil panen cabe rawit melimpah.
Lakukan Pemupukan
Pemupukan adalah hal wajib yang harus dilakukan pada tanaman budidaya, salah satunya adalah cabe rawit. Pemupukan adalah cara kita sebagai petani agar tanaman yang dibudidayakan mendapatkan nutrisi yang cukup. Perawatan ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang cocok baik itu pupuk kimia maupun pupuk organic. Fungsi dari pupuk kimia bagi tanaman adalah agar tanaman tumbuh subur dengan pupuk tersebut. Sayangnya, pupuk organic hanya bisa dibeli dengan harga yang mahal. Saat ini, trend yang berkembang di kalangan petani cabe rawit adalah “tanaman organic”. Ini adalah tanaman yang bebas dari bahan kimia yang sebaiknya dipupuk dengan menggunakan bahan yang organik yang berasal dari kotoran ternak dengan biaya yang lebih murah pastinya. Pada praktiknya, penggunaan pupuk kimia bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan dicairkan dan dengan ditaburkan secar langsung di permukaan tanah sekitaran tanaman tersebut. Adapun jenis pupuk kimia yang banyak digunakan adalah NPK, KNO, TSP, dan MKP dengan dosis tertentu sesuai dengan umur tanaman cabe tersebut.
Topang dengan menggunakan Anjir
Di lapangan, pohon cabe adalah pohon yang rentan terhadap terpaan angin. Angin besar yang menghantam tubuh tanaman akan menyebabkan tanaman mudah lunglai ataupun ambruk. Sebagai langkah antisipatif, Anda bisa topang tanaman cabe dengan menggunakan anjir. Anjir penopang bisa Anda dapatkan dari bambu yang telah dibelah kecil-kecil dengan tinggi penopang yang disesuikan dengan tinggi pohon. Tancapkan anjir di dekat batang tanaman cabe. Ikat dengan menggunakan rafia ke tubuh tanaman. Jangan terlalu kencang agar batang cabe tidak rusak. Anda bisa perkirakaan sekiranya saat pohon tersebut diterpa angin maka tidak akan roboh atau rusak.
Lakukan Penyiraman
Penyiraman cabe saat musim kemarau dan musim penghujan pastinya berbeda.
Penyiraman yang intens dilakukan pada saat musim kemarau khususunya di pagi dan sore hari. Sedangkan saat musim penghujan, penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan. Saat penyiraman, Anda bisa
Memadukan air tersebut dengan pupuk baik pupuk tersebut adalah pupuk organic maupun pupuk kimia.
Sebelum penyiraman, pastikan pupuk tersebut larut terlebih dahulu agar lebih mudah terserap ke dalam tanah.
Membasmi Hama
Selain gulma yang wajib diberantas, Anda yang ingin budidaya cabe rawitnya sukses harus melakukan pembasmian hama secara serius. Hama yang menjadi musuh besar tanaman cabe rawit adalah tungau, ulat, kutu daun, dan juga lalat buah.
Ulat adalah hewan yang paling sering menyerang bagian daun dan pucuk daun. Ulat tersebut berwarna hijau yang akibatnya adalah daun tersebut akan habis dan hanya tersisa bagian tangkainya saja. Adapun langkah efektif untuk penanggulangannya adalah dengan
menggunakan insectisida khusus ulat.
Tungau adalah hama yang menyebabkan bagian daun keriting dan tergulung. Tungau yang menyerang adalah jenis tungau yang berwarna merah dan kuning. Obat hama yang bisa dimanfaatkan adalah obat semprot khusus tungau.
Kutu Daun adalah hewan yang menyerap cairan yang ada di bagian batang muda dan juga bagian daun. Ini akan berdampak pada lambatnya pertumbuhan tanaman cabe dimana indikasi dari adanya penyakit ini awalnya ditunjukkan dengan munculnya kerumunan semut merah di tanaman tersebut. Kedatangan tersebut disebabkan oleh cairan yang dihasilkan oleh kutu daun menghasilkan glukosa yang menarik semut. Dan, cara merawat caber rawit yang terserang kutu daun adalah dengan melakukan penyemprotan insectisida.
Cara merawat cabe rawit tersebut bisa Anda praktikkan dengan cermat dan teliti agar mendapatkan hasil yang memuaskan dalam waktu 3 bulan.