Cara Sederhana untuk Hidup Ramah Lingkungan dari Rumah

  • Bagikan
Daun Bawang
Menanam Daun Bawang. Jenis sayuran ini sering dipakai di berbagai jenis masakan.

Mediatani – Dunia adalah laboratorium hidup, dimana kehidupan yang berkelanjutan menjadi gaya hidup yang ramah lingkungan. Gaya hidup berkelanjutan atau sustainable lifestyle ini belakangan marak dikampanyekan di Indonesia.

Perkembangan media sosial saat ini juga sudah memberi banyak informasi mengenai lingkungan. Masyarakat pun mulai mengenal dan peduli dengan gaya hidup berkelanjutan tersebut. Gaya hidup berkelanjutan diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan dengan tetap melindungi bumi.

Menurut Miss Earth Indonesia Monica Fransisca Khonado, gaya hidup ramah lingkungan sangat bisa dimulai dari unit masyarakat terkecil, yaitu dari keluarga di rumah.

Ada tiga tips yang bisa diterapkan, pertama adalah melakukan penghematan pada penggunaan listrik dan air bersih. Hemat penggunaan listrik dan air bersih merupakan salah satu hal simpel yang biasa dilakukan, tapi memberi dampak besar bagi Bumi kita.

“Penghematan bisa dilakukan sesimpel mematikan lampu ketika tidak digunakan. Tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, biaya bulanan yang dikeluarkan juga bisa dihemat,” kata Monica Fransisca Khonado, seperti yang dikutip dari liputan6.com, pada Jumat (6/8/2021).

Menghemat listrik dianggap sebagai salah satu cara melindungi lingkungan, karena sebagian besar sumber energi listrik yang digunakan masih berasal dari bahan bakar fosil. Sebagai gantinya, Anda bisa mencoba mulai beralih menggunakan lampu LED, saklar pintar, hingga mengurangi mencuci pakaian terlalu sering.

Penulis Erin Rhoads dalam Waste Not Everyday menyebutkan bahwa 82 persen penggunaan listrik digunakan untuk keperluan garmen, seperti mencuci dan mengeringkan. Selain menghemat listrik, Anda juga harus meminimalkan membuang limbah elektronik untuk menjaga lingkungan.

Sampah elektronik adalah salah satu bahan yang berbahaya bagi lingkungan. Apalagi beberapa material yang digunakan berasal dari mineral di dalam bumi, yang untuk memperolehnya terkadang harus dilakukan dengan merusak lingkungan.

Cara kedua adalah menanam kembali sayuran yang sudah digunakan dengan memanfaatkan ujung sayuran yang biasa kita buang lalu merendamnya ke dalam gelas yang berisi air. Dengan langkah ini, kita dapat membantu  mengelola sampah dan menghemat penggunaan bahan baku.

Terkait menanam sayuran kembali, Monica juga membagikan tips atau cara menanam daun bawang. Jenis sayuran ini sering dipakai di berbagai jenis masakan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni memotong ujung daun bawang setelah digunakan sekitar 2-3 cm, kemudian letakkan daun bawang tersebut di gelas berisi air. Air diganti setiap hari, biarkan daun bawang tumbuh hingga bisa dipanen, sekitar 1-2 minggu. Selanjutnya lakukan kembali pola ini dari awal.

“Seperti sesuatu yang berputar ini. Kita bisa gunakan kembali, kembali, dan kembali. Daripada kita buang ujung sayuran itu, sebenarnya menjadi sampah, ternyata kita bisa menggunakan kembali,” ujarnya.

Selanjutnya, cara sederhana ketiga adalah dengan memilah sampah sesuai jenis sampah. Pemilahan sampah yang ada di rumah menjadi kunci suksesnya ekonomi sirkular. Masyarakat juga sudah difasilitasi dengan beragam cara, salah satunya dengan kehadiran bank sampah.

Dengan memilah sampah, jumlah produk yang bisa digunakan kembali atau dimanfaatkan untuk produk baru jadi bertambah. Di sisi lain, jumlah sampah yang menumpuk di TPA juga bisa ditekan.

“Kalau kita nggak bisa daur ulang sendiri, kita bisa membawa ke bank sampah atau recycling center. Sampah plastik mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia, jadi memperketat pemakaian plastik menjadi keharusan,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar mengingatkan agar pemerintah daerah meningkatkan kapasitasnya dalam hal pengelolaan sampah. Dengan begitu, masyarakat juga bisa lebih berperan.

“Yang paling penting adalah memilah sampah di rumah, dari sumber itu perlu dilakukan,” ujar Novrizal

Belajar gaya hidup hijau yang memperhatikan lingkungan sekitar sebetulnya tidaklah sulit, hanya membutuhkan kemauan untuk belajar dan komitmen Anda. Untuk belajar kita bisa memulainya dari ruang yang sangat akrab dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.

Cobalah menggunakan peralatan dengan bahan ramah lingkungan yang bisa digunakan berkali-kali dan dapat didaur ulang.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version